Vote dulu sebelum baca!
*****
Sany terdiam menikmati udara sejuk pagi hari ini,kini dirinya sedang berada di rooftop sekolahnya sambil memikirkan ucapan Dila semalam yang masih saja berputar di pikirannya.
"Mama tranfer uang yang Allen mau,tapi dengan syarat mama bakal tranfer uang itu akhir bulan depan"
Sany memijat pelipisnya,pikiranya sungguh kacau,bagaimana pun juga dirinya tak bisa lari lagi dari Mosfer.
"Sany Sany,kamu harus fokus"ujar Sany mengingat pasalnya dirinya minggu depan dirinya akan mengikuti Olimpiade Sains.
"Fokus gimana?"tanya seseorang yang membuat tubuh Sany langsung menengang seketika,sany tau betul suara itu.
"Ngapain?"tanya laki laki itu.
"gak"geleng Sany menunduk tanpa menoleh siapa orang itu,yang terpenting dirinya tau kalau orang itu adalah Mosfer.
"Bilang"ujar Mosfer yang mencengkran tangan Sany kuat.
"Sakit fer"rengek Sany yang mulai kesakitan.
"Bilang dulu,lo kenapa?"tanya Mosfer tajam.
"Gak"geleng Sany yang mulai menepis tangan Mosfer kasar dan berjalan menuju keluar.
Mosfer terus saja menatap punggung Sany sampai menjauh,senyumannya terukir begitu saja,namun rasa penasarannya terus menjalar.
"lo kenapa?"
Disisi lain Sany terus mempercepat langkahnya,dia terus berjalan cepat berdoa agar Mosfer tidak mengikutinya,yang terpenting di pikirannya sekarang kalau Olif lihat dirinya dengan Mosfer,harga dirinya pasti akan di injak injak.
"Lo kenapa San?"tanya Rena yang mentab wajah Sany panik saat masuk kedalam kelas.
Sentak Sany langsung mengubah gaya wajahnya,sebelumnya dirinya panik,dia pun langsung mengubah dengan wajah yang biasa,dan kalem.
Bukan bocah kalau Rena tak tau perubahan raut wajah Sany,dia tau persis Sany seperti ada sesuatu yang di sembunyikannya,"Kenapa lo?"
"Gak"geleng Sany yang mulai duduk di bangkunya.
Rena menggeram tangannya,jawabnnya dari Sany selalu membuat dirinya penasaran setengah mati,"liat gue!"
Sany masih saja diam,pikirannya campur aduk,bahkan dirinya tak bisa berbicara apa apa lagi.
"San lo itu ke-"
"Sorry Aku mau ke UKS"ujar Sany yang mulai bangkit dari bangkunya dan berjalan menuju keluar.
Sedangkan Rena dia hanya menatab punggung Sany dengan geram,dia pun langsung mengikuti Sany dari belakang.
Sany memijat pelipisnya,pusing sekali kali ini,dia seperti ibu ibu yang mengurusi empat puluh anak dalam.sehari.
Bruk
Sany tersungkur dilantai koridor,bergitu juga dengan gadis yang menabrak bahunya.
Tatapan gadis itu tajam,dan lagi lagi Sany melakukan hal yang sangat bodoh,menabrak Olif adalah salah satu bagian terburuknya,terburuk karna akan mendapatkan cacian di tempat Umum.
"Lo punya mata gak sih?,"bentak Olif menatab Sany tajam,dia pun mulai bangkit dan menghampiri Sany.
"Hehh budekk!mau gue apain lo?"ujar Olif yang menginjak Sepatu Sany.
Sany yang mendapatkan perilaku itu dia pun langsung berdiri,dia hanya tak mau harga dirinya semakin di.injak injak.
"Anjink Amat,Udah anak beasiswa,hihh mulut mau gue apain nih gak jawab jawab"geram Olif.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATMOSFER ( Segera Terbit)
Ficção Adolescente[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] AKSENDER LIFT-1 Atmosfer Genta Atmaja, ketua Aksender sekaligus pendiri Aksender. Entah mengapa dia sangat benci perempuan bahkan bisa dibilang tak mau berdekatan dengan makluk itu kecuali hanya sebatas teman atau ibun...