06: How about us? [2]

863 102 3
                                    

All the characters belongs to J.K. Rowling

I feel like something missing in my days. - Hermione Jean Granger

Hermione merasa kosong. Sudah lebih dari tiga minggu Draco menghilang begitu saja. Dia bahkan tidak pulang ke Manor. Ketika Hermione berusaha mengunjungi perusahaanya, Draco selalu tidak ada di kantor. Draco bahkan meminta Lucius untuk tinggal di Manor saja dan membiarkan Draco yang mengurus semua tentang perusahaan. Ia bahkan hanya mengirim surat kepada Narcissa 3 hari sekali dan mengatakan Ia baik-baik saja supaya Narcissa tidak khawatir tapi tidak sekalipun mengirim surat kepada Hermione. Hermione benar-benar merasa buruk. Biasanya setiap makan siang Draco selalu berusaha mengunjunginya, di akhir pekan terkadang Ia akan menemani Hermione mengunjungi Hector dan Helena. Tapi tiba-tiba saja Draco hilang dari hari-harinya. Hermione benar-benar merasa buruk. Memang benar apabila ada yang mengatakan kau akan merasa seseorang berharga ketika Ia pergi. Dan, ya, Hermione merasakan itu sekarang. Ia bahkan tidak mengunjungi The Burrow dalam 3 minggu terakhir. Ia hanya mampir ke Manor menepati janjinya kepada Narcissa dan sesekali bertemu Lucius, bekerja di Kementrian, dan pulang ke flat dalam keadaan payah. Pekerjaanya sudah berhasil Ia selesaikan, Hermione hanya tinggal pulang ke flat dan merenung seperti hari-hari sebelumnya. 

"Hermione!" 

"Ginny! Kau mengagetkanku, bloody hell!" umpat Hermione ketika Ia baru saja memasuki flat dan menemukan Ginny duduk di sofa. 

"Kau tidak punya waktu untuk kaget, Mione. Dengarkan aku, duduklah terlebih dahulu." Hermione melepas jubahnya dan menatap Ginny gusar. Ia duduk di sebelah Ginny dan menunggu apa yang akan Ginny beritahukan padanya.

"Pertama, Ron dan Lavender secara misterius menyudahi hubungan mereka. Tapi, aku rasa mereka masih berteman baik." 

Hermione hanya mengangguk-angguk tidak peduli. 

"Lalu, Hermione apa kau sudah berhasil menghubungi Malfoy?" 

Hermione menggeleng. "Aku bertemu Nott kemarin. Dia juga tidak bisa menghubungi Draco, Ia tidak bertemu dengan teman-teman Slytherin. Dan, aku bertemu Zabini kemarin. Ugh, secara tidak sengaja, dia bilang Draco memang benar-benar menyibukkan diri. Ia bekerja tiga kali lebih keras menurutnya." 

Ginny mengangguk. "Kau sudah tahu kan Astoria sudah kembali ke Inggris? Wohoo, tahan dirimu, Mione. Di hari waktu kalian bertengkar, Luna secara tidak sengaja melihat Malfoy di coffeshop yang sering kau kunjungi bersamanya, Mione. Tapi, Malfoy tidak bertahan lama. Dia langsung pergi dan beberapa saat kemudian Luna melihat Astoria di dalam." 

Hermione menghela nafasnya, Ia merasa buruk. "Kau tidak mau berusaha bertanya pada Astoria?"

Hermione menggeleng yakin. "Lalu, apa kau memiliki tempat yang hanya kalian berdua tau? Oh, ayolah. Ini sudah tiga minggu dan tidak ada kemajuan dari kalian. Aku benar-benar khawatir, Mione. Maksudku, aku hanya khawatir terhadap kalian. Ayolah, temui dia, Mione..." 

Hermione terdiam. Dia dan Draco tidak memiliki tempat khusus untuk mereka berdua, kalau tidak di flat Hermione mereka hanya menghabiskan waktu untuk berjalan-jalan. Itu saja, tidak ada yang lebih. Lalu tiba-tiba Ia teringat. 

"Draco ingin pergi ke Swiss, Ginny! Ugh, tapi aku tidak yakin. Atau, haruskah aku meminta bantuan sekretarisnya? Untuk menanyakan jadwal mungkin?" 

Ginny tampak terheran-heran. "Kau ini benar-benar pintar atau tidak sih? Kenapa tidak dilakukan dari dulu?!"

*

"Hermione? Kau datang pagi sekali kali ini." Narcissa menyambutnya ramah. Ia mempersilahkan Hermione duduk di balkon Manor dan meminta tolong Pernie untuk membuatkanya teh. 

A Poem Titled You.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang