09: Clarity [3]

405 60 1
                                    

"I know, she's just trying to rebuild her life that was almost over." - Draco L. Malfoy

All the characters belongs to J.K. Rowling

Hermione meletakkan jubah-nya di lemari. Langkah kakinya lama-lama terasa berat. Setelah bertemu Draco tadi, Ia masih berusaha memahami apa yang terjadi. Ia selalu meyakinkan dirinya sendiri. Semua-nya akan baik-baik saja. Ia selalu beranggapan tidak ada yang salah dengan Ron yang meninggalkanya. Tidak ada yang salah. Tidak apa-apa. Cinta memang tidak pernah salah. Ia hanya harus menerima kenyataan bahwa sekarang: Ron sudah tidak mencintainya. Sudah tidak ada lagi sambutan Ron yang hangat setelah Ia pulang dari St. Mungo, tidak ada lagi candaan atau gurauan Ron tiap kali mereka makan malam di The Burrow. Tidak ada lagi Ron yang diam-diam menghabiskan persediaan makanan Hermione selama satu minggu. Tidak ada. Hermione menatap sekeliling, wallpaper flat yang Ia tinggali tadinya berwarna merah. Tapi, setelah Ron memutuskanya. Tanpa perlu berfikir dua kali, Hermione mengganti wallpaper dengan warna putih dengan corak biru menenangkan. Hermione bahkan sudah meletakkan semua foto-foto Ron di dalam sebuah box dan meletakkan nya di gudang rumah orang-tua nya di Australia. Ia sangat berharap bisa melupakan itu semua. Hermione berjalan lagi menuju ruang TV dan ruang makan yang menjadi satu. Ia mendudukan dirinya di sofa, menepuk-nepuk sofa berwarna merah dengan perlahan.

Flashback On

Hermione baru saja menata beberapa cookies di piring, sementara Ron sibuk memainkan games Muggle yang dibawa Hermione saat berkunjung ke rumah orangtua-nya.

"Ron, kau ingin susu cokelat panas atau cokelat panas saja?"

Ron tidak segera menjawab dan hanya bergumam tidak jelas. Hermione menghela nafasnya.

"Berhentilah sebentar. Kau sudah memainkan itu selama 4 jam penuh."

"Iya, sebentar lagi."

Hermione meletakkan cookies-nya begitu saja dengan kesal. Lalu bersiap untuk memukul kepala Ron dengan jengkel. Tapi, Ron lebih cepat meraih tangan Hermione dan tanpa sengaja menjatuhkan sofa yang baru Hermione beli 2 hari lalu. Hasilnya, sofa tersebut robek dibagian samping dan tidak cantik lagi. Tetapi, keduanya justru tertawa dan Ron memainkan rambut Hermione.

"Aku minta maaf, aku akan memperbaikinya nanti."

Hermione menggeleng, "Tidak perlu. Biarkan saja menjadi kenangan bahwa kita pernah merusak ini bersama karena kau dengan games yang bodoh itu."

Ron tertawa. Ia kemudian mendekap Hermione dan menghirup aroma shampoo Hermione dalam-dalam. "Aku sangat menyayangimu."

Flasback Off

Sofa itu satu-satunya kenangan yang tidak pernah ditinggalkan oleh Hermione. Ia membiarkan sofa tetap berada di flat-nya. Sepanjang mereka menjalani hubungan, mereka jarang sekali melontarkan kata-kata manis atau cinta. Tapi Hermione ingin mengingatnya, bahwa Ron pernah mencintainya. Dengan sangat.

*
Hermione mengaduk cokelat panasnya dengan malas. Ini hari dimana Ia akhirnya libur. Tidak ada jadwal jaga dan Ia memutuskan untuk berdiam diri saja di flatnya. Suasana masih mendung diluar dan Ia memutuskan untuk tidak keluar hari ini. Ia menatap ke jendela, rupanya di luar sudah hujan. Hermione menghentikan gerakanya sesaat. Teringat lagi.

Flashback On

"Mione, sepertinya hujan deras. Aku tidak bisa ke flat-mu. Ugh, maafkan aku. WWW sedang ramai-ramainya. Tidak apa-apa kan?"

Hermione terdiam. Mengangguk. Kemudian teringat keduanya berbicara melalui ponsel.

"Iya."

A Poem Titled You.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang