Chapter 12

2.5K 411 6
                                    

Apa yang dilakukan oleh para ghoul nantinya, setelah tahu kalian bergabung dengan CCG dan mengalami amnesia??

~~~ Happy Reading ~~~

(Y/n) berdiri di balkon yang berada di atap kantor CCG. Langsung saja (Y/n) mengambil ponselnya, kemudian menelfon ayah angkatnya.

"Otou-san, aku akan pergi ke Distrik 20 untuk melakukan penyelidikan disana."

"....."

"Aku tahu kalau tou-san khawatir denganku, tapi ini semua demi kepentingan umat manusia dan CCG juga."

"....."

"Hn, tenang saja aku sudah membawa quinque milikku."

"....."

"Ha'i arigatou tou-san, aku akan langsung pulang setelah aku selesai melakukan penyelidikanku."

(Y/n) mematikan telfonnya dan memegang kedua kopernya yang cukup besar. Akibat malas jalan turun ke bawah, (Y/n) langsung terjun turun ke bawah. Terlihat banyak anggota CCG yang terkejut karna ada yang terjun dari balkon atap lewat jendela kaca raksasa.

(Y/n) mendarat dengan sangat mulus, padahal dia baru saja lompat dari balkon atap gedung CCG yang memiliki lebih dari 5 lantai. Kemudian gadis CCG itu berjalan menuju ke Distrik 20. Di perjalanan secara tidak sengaja ada seorang gadis kecil berlari menghampirinya.

"Onee-san?!" panggilnya kepada (Y/n).

"Hmm siapa?" tanya (Y/n) dengan wajah yang datar.

"Ini aku Hinami, kenapa nee-san tidak ingat?"

"Maaf, kau mungkin salah orang dan aku tidak ingat orang yang bernama Hinami."

(Y/n) kembali melanjutkan perjalanannya dan meninggalkan Hinami yang terdiam sambil menatap tubuhnya dengan tatapan yang tidak bisa dijelaskan. (Y/n) mencoba mengingat seseorang yang bernama Hanami, tapi di otaknya terasa sangat gelap seolah-olah otaknya memberitahu kalau orang yang bernama Hinami itu tidak ada.

Penyelidikan yang dilakukan oleh (Y/n) terus dilakukan di Distrik 20. Setiap ghoul yang ditemukan oleh (Y/n) selalu ditanyakan mengenai Aogiri juga ghoul yang bernama Gantai, tetapi mereka tidak menjawabnya dan berakhirlah mereka dengan dihabisi oleh (Y/n) sendiri.

"Ini tidak gunanya, sepertinya mereka benar-benar tidak tahu tapi bukan berarti aku menyerah melakukan penyelidikanku."

Timeskip besok harinya

(Y/n) sedang fokus dengan tugasnya sebagai penyelidik dan sesekali melihat kearah komputernya, yang menampilkan data tentang ghoul yang menjadi incaran CCG termasuk Gantai. Di samping ruangannya ada Akira, yang juga sedang sibuk mengerjakan tugasnya.

Seido juga Amon akan bersiap menuju ke sebuah tempat makan saat jam pulang kantor. Dan tiba-tiba saja Amon memanggil nama mereka.

"Ada perlu apa?" tanya Akira yang sebagai perwakilannya.

"Mau ikut kami makan di luar?" ajak Amon kepada kedua gadis itu.

"Pukul 20:18, selama tempatnya dekat, aku tidak keberatan." jawab Akira.

"Hn, aku juga." sambung (Y/n).

Malam harinya pun tiba, mereka pergi ke sebuah tempat makan dan memesan makanan beserta bir. Untungnya (Y/n) tidak pernah mabuk jika minum bir, berbeda dengan Seido juga Akira kecuali Amon mulai jadi mabuk. Mungkin karna pengaruh dari bir yang mereka minum.

"Hei, kau dengar tidak, Amon-san?" tanya Seido

"Apa? Oh, maaf."

"Aku, aku bersumpah akan dipromosikan dan langsung melenyapkan orang-orang jahat seperti Aogiri!" Seido mulai mengucap sesuatu yang tidak jelas, "Tapi, kenapa malah begini? Kenapa kedua kebanggaan dan murid terbaik di Akademi malah ditempatkan di Distrik 20, Amon-san?"

"Takizawa, pangkat tinggi bukanlah prioritas utama seorang penyidik." tegur Akira.

"Nah, mulai dah! Dia menolak mentah-mentah semua perkataan dan tindakanku! Beginilah yang harus kuhadapi setiap hari, Amon-san." rengek Seido.

"Kau selalu saja menyalahkanku tapi kau harus juga mengerti, aku benci banget saat kau melakukannya! Tahu!" ucap Akira yang sedikit teriak.

Seido mendapatkan telfon dan secara tidak sengaja mengatakan kata 'brengsek' kepada atasannya. Dengan perasaan yang takut juga lesu, Seido kembali ke kantor untuk menyelesaikan laporannya dan dia pamit kepada mereka bertiga.

Akira tiba-tiba terlihat menunduk dan hampir saja kepalanya terantuk meja.

"Akira, daijobu ka?" tanya Amon yang khawatir.

"Apa kau akan seperti Takizawa? Apa menurutmu promosi pangkat adalah hal yang terpenting?" tanya Akira secara beruntun.

(Y/n) kembali meminum birnya dan mendengarkan curhatan Akira.

"Ayahku, punya kemampuan dan catatan yang akurat tapi dia tetap saja menjadi penyidik senior dan tidak seperti ibuku, yang mencapai asisten penyidik khusu di usia muda, ayahku selalu tidak dipromosikan meski sudah sangat berpengalaman dan bahkan ada yang menyebutnya penggila quinque." curhat Akira dengan panjang lebarnya.

(Y/n) hanya mengelus kepala Akira, agar temannya itu bisa melanjutkan curhatannya.

"Selama dia sanggup membalas dendam, selama dia memiliki tekad dan tujuan yang kuat, pangkat dan jabatan tidaklah penting itulah yang dikatakan oleh ayahku." Akira tersenyum kecil saat mengingat tentang ayahnya, "Tapi aku yakin itu semua karena diriku! Ayahku berusaha melakukan tugasnya sambil mengawasiku, kukira jika aku tumbuh dewasa aku bisa lekas membantunya dan dia sering menceritakan soal dirimu katanya dia bangga menjadi atasanmu."

(Y/n) mengingat apa yang dilakukan oleh Shinohara sebagai ayah angkatnya, sama seperti yang dilakukan oleh ayah Akira. Ketika (Y/n) bertemu dengan Shinohara, pria itu tersenyum kepadanya dan menganggapnya sebagai anaknya sendiri. Selama (Y/n) berada di dalam pengawasan Shinohara, pria itu selalu mengajarinya dan terkadang mengajaknya jalan-jalan.

(Y/n) penasaran apakah orang tua kandungnya sekarang sedang apa dan mereka ada dimana. (Y/n) mencoba mengingat kedua orang tuanya dan jati dirinya yang sebenarnya, tapi tidak ada satupun yang bisa dia ingat. Seolah-olah semua ingatannya terhapus atau terkunci sesuatu yang kuat, sehingga dirinya tidak mengingat apapun selain namanya yaitu (Y/n) Edelweis.

(Y/n) kembali tersadar dari lamunannya ketika mendengar Amon meneriaki nama Akira. Langsung saja dia melihat kalau temannya itu sudah tertidur akibat kelelahan juga mabuk. Amon juga (Y/n) membawa Akira ke apartemen milik gadis itu.

Timeskip saat berada di apartemen Akira

Amon menggendong tubuh Akira dan (Y/n) membimbingnya ke kamar Akira. (Y/n) kemudian berjalan ke dapur untuk melihat apakah persediaan makanan temannya itu masih ada, karna sudah menjadi kebiasaannya Akira yang lupa belanja persediaan makanan dan (Y/n) yang selalu pergi belanja persediaan makan untuk gadis itu.

Beruntung masih ada daging juga berberapa sayur di dalam kulkas, jadi dia tidak perlu pergi ke supermarket untuk membelinya. (Y/n) kembali ke kamarnya Akira untuk memastikan keadaan gadis dengan marga Mado itu baik-baik saja dan ketika sampai di dalam kamar, Akira masih tertidur nyenyak.

(Y/n) mengambil baju khas rumah Akira lalu menggantikan baju kantor Akira menjadi baju rumah. Setelah selesai, (Y/n) menyelimuti tubuh Akira dengan selimut, agar temannya itu tidak sakit akibat masuk angin. Dan saat (Y/n) ingin keluar dari kamar Akira, terdengar suara seseorang dari balkon kamar Akira, merasa penasaran dirinya pergi mengintip dan terlihat Amon sedang melakukan push up.

Bibir (Y/n) membentuk senyuman yang kecil, melihat Amon yang sangat antusias ingin menjadi kuat dan melindungi orang-orang yang dekat dengan Mado Kureo atasannya Amon dulu. Tanpa membuat suara, (Y/n) berjalan keluar dari kamar Akira dan tak lupa menutup pintu kamar gadis itu.

(Y/n) menelfon ayah angkat untuk meminta izin, kalau hari ini dia akan menginap di apartemen Akira sampai besok. Dan Shinohara memverikan izin kepada (Y/n), kalau dia bisa menginap di apartemen Akira.

~~~ Bersambung ~~~

Iblis Berwujud Manusia ✔️ (Tokyo Ghoul X Reader) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang