Chapter 16

2.1K 384 79
                                    

~~~ Happy Reading ~~~

Malam harinya pun tiba, (Y/n) sedang berbaring di atas tempat tidurnya dan mulai masuk ke dalam alam mimpinya.

(Di alam mimpi)

Terlihat (Y/n) melihat dirinya yang lain sedang tersenyum bersama dengan beberapa orang.

"Itu aku? Kenapa tempat ini tidak asing bagiku?" gumam (Y/n) pada dirinya sendiri.

Tempatnya menjadi serba putih dan di depan (Y/n) terlihat dirinya sendiri.

"Kau siapa? Dan kenapa kau mirip denganku??" tanya (Y/n) kepada dirinya yang lain.

"Kau harus mengembalikan semua ingatanmu (Y/n), atau kau selamanya terjebak di dalam dunia ini."

Dirinya yang lainnya itu menghilang dan muncul di belakang, yang kemudian memeluk dirinya. Memori ingatan (Y/n) perlahan kembali, tapi pengaruhnya adalah membuat kepalanya menjadi sakit dan tubuhnya menjadi panas.

(Y/n) kembali terbangun dan merasa dunianya seperti berputar-putar. (Y/n) mencoba meraih handphonenya lalu menghubungi Akira, kalau dia sedang tidak enak badan. Tapi sayangnya, nomor Akira sedang tidak aktif dan terpaksa menghubungi Arima.

Sebenarnya (Y/n) tidak ingin menghubungi pria dengan rambut putih itu, karna Arima selalu saja keluar dari sifatnya yang biasanya kalem juga pendiam menjadi cerewet layaknya emak-emak yang sedang ngerumpi.

"H-halo Arima-san, besok aku tidak bisa datang ke kantor besok jadi apa kau bisa memberitahukannya kepada Akira juga Yoshiu-san."

"...."

"Ha'i aku sedang istirahat di rumah, kau tenang saja."

"...."

"Aku hanya kelelahan saja, paling lusa aku sudah sembuh."

Setelah menghubungi Arima, (Y/n) kembali beristirahat dan tidak sadar kalau Arima sedang otw ke rumahnya. Dan Arima sampai juga di rumah disaat (Y/n) sedang tertidur dengan sangat nyenyak. Arima berjalan ke arah kamar dan masuk ke dalam kamar (Y/n) untuk mengecek keadaan gadis itu.

"Katanya hanya kelelahan saja, tapi ternyata kau sedang demam tinggi."

Beruntung Arima sudah pergi ke toko obat membawa obat demam, karna dia tahu kalau (Y/n) kelelahan pasti berujung kena demam tinggi. Dengan hati-hati Arima menyediakan kompres dingin untuk ditaruh di jidatnya (Y/n).

"Kau memang benar-benar membuatku khawatir yah (Y/n), tapi itulah yang kusuka (ingat umur oy!)."

Arima sebenarnya belum tertarik menjalin hubungan dengan siapapun, mengingat tugasnya sebagai penyidik khusus di CCG dan juga belum ada satupun wanita atau gadis yang berhasil menarik perhatiannya. Tapi setelah melihat (Y/n), dia mulai merasakan apa itu yang namanya sakit jantung-- eh maksudnya jatuh cinta.

Meskipun raut wajah (Y/n) selalu datar dan cara bicaranya yang terlalu dingin terhadap seseorang, tidak mengurangi rasa cintanya terhadap gadis itu.

"Bibir yang indah ini (sejak kapan si Arima bisa gombal?), entah kenapa aku ingin mengecupnya."

Perlahan tapi pasti Arima mendekati wajah (Y/n), bahkan kini kedua hidung mereka sudah saling menyentuh. Akhirnya keinginan Arima untuk mencium bibir (Y/n) sudah terwujud, walaupun gadis pujaannya sedang sakit dan sekarang sedang tertidur.

Arima meletakkan plastik yang berisikan obat demam di meja kecil yang ada di samping tempat tidur, kemudian melepaskan kaus kakinya juga jas putih khas CCG. Dengan perlahan-lahan tanpa membangunkan (Y/n), Arima naik ke atas tempat tidur dan bergabung bersama dengan (Y/n) untuk tidur bersama.

~~~ Bersambung ~~~

Iblis Berwujud Manusia ✔️ (Tokyo Ghoul X Reader) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang