Chapter 14

2.2K 389 9
                                    

~~~ Happy Reading ~~~

Sejak kejadian itu, sikap (Y/n) semakin berubah dan tidak pernah melakukan sosialisasi. Mado Akira sebagai sahabat dekat dari (Y/n) hanya bisa meratapi sedih kearah (Y/n), Akira yang selalu menginap di rumah (Y/n) selalu menangis setiap malam sambil memanggil nama ayah.

Akira juga Arima tidak bisa menghibur (Y/n) dan mengembalikan gadis itu seperti dulu, karna gadis itu sudah tenggelam di dalam kesedihan. Beberapa posisi penyidik dinaikan, termasuk Akira juga (Y/n) yang sudah menjadi penyidik 1.

Hari terus berganti, keberadaan ghoul di setiap Distrik perlahan mengurangi. Berterima kasihlah kepada (Y/n), yang selalu menghabisi ghoul dengan sadisnya dan tak kenal ampun.

Setiap kali Akira juga Arima selalu menceramahi (Y/n) karna tingkah (Y/n) saat melakukan tugasnya, yang menurut mereka sangatlah bar-bar. Tapi karna hati (Y/n) sudah diselimuti rasa bersalah, kekecewaan dan kesedihan akibat tidak bisa menyelamatkan ayah angkatnya itu, selalu saja melewati Akira atau Arima dan berjalan ke ruangnya.

Timeskip 2 tahun berlalu

(Y/n) akhirnya mendapatkan posisi yang cukup tinggi dari penyidik senior dan semua penyidik dari tingkat manapun menghormatinya. (Y/n) mendapatkan julukan sebagai Demon CCG.

Caranya menghabisi setiap ghoul sangatlah beringas dan bahkan tidak segan-segan memutilasi tubuh ghoul yang menjadi lawannya. (Y/n) juga di berikan quinque chimera, yaitu sebuah pistol yang bisa berubah menjadi katana.

Dan sekarang (Y/n) sedang mengikuti rapat untuk membahas kasus mengenai Torso. (Y/n) mengetuk-ngetuk meja dengan pelan menggunakan jari telunjuknya.

"Sepertinya ghoul yang dihadapi penyidik kedua Urie dari regu Mado kemarin bukan Torso, karena memang Torso lah yang jadi fokus kami dan kalau bisa regu Mado ditugaskan pada penyidikan lain saja."

"Kalau dipikir-pikir, tempo hari saat ada laporan lolongan ghoul, beberapa hari dihabiskan untuk menangani kasusnya dan ternyata cuma anjing atau jenisnya, kan?" ucap penyidik senior, Nobu Shimoguchi.

"Yah sayang sekali memang." balas penyidik tingkat 1 sekaligus anggota regu Quinx, Haise Sasaki.

"Jangan malah tersenyum, penyidik tingkat satu, Sasaki!" tegur Shimoguchi.

(Y/n) berhenti mengetuk dan mata tajamnya menatap kearah penyidik Shimoguchi.

"Orang-orangmu, para Quinx itu, cuma menghabiskan dana tanpa sedikitpun ada peningkatan dan lagi pula, merekrut mereka yang entah manusia atau ghoul itu saja sudah, kau juga gagal menghabisi si sopir taksi yang kemarin dan untuk apa membiarkan ghoul tidak berguna seperti itu hidup?" ceramah si Shimoguchi.

"Tapi pak.." Haise mencoba membantah.

"Kau merasa kasihan pada ghoul? Yah, bisa jadi begitu, soalnya kau sendiri memang seorang ghoul--" sambung Shimoguchi lagi.

"Penyidik senior Shimoguchi, melatih mereka adalah tugasku karena itulah aku yang akan menegur mereka." potong Akira.

"Penyidik Mado, apa kau yakin yang kau sebut latihan itu cukup? Akan kuulangi lagi di sini aku yang bertugas mengurus kasus Torso," ucap Shimoguchi.

"Apa anda juga lupa penyidik Shimoguchi, kalau aku yang juga memutuskan apa kau pantas mengurus kasus itu dan bisa saja aku memindahkannya kepada Akira-san untuk mengurusnya." ancam (Y/n) dengan death glare.

"H-ha'i Edelweis-san."

"Akira-san, tolong lanjutkan ucapanmu itu."

"Ha'i (Y/n)-san, setelah melihat penyelidikan Shimoguchi yang begitu lambat, apa dia tidak pernah berpikir kalau mereka ini malah membantumu?" singgung Akira.

"Beraninya kau bilang begitu," Shimoguchi merasa jengkel saat Akira menyinggungnya.

"Penyidik senior Shimoguchi dan Mado, cukup sampai disitu perihal penyidikan tentang Torso, biar (Y/n)-san yang memutuskannya." lerai penyidik senior, Take Hirako.

Semua orang menatap kearah (Y/n) untuk mendengarkan perintah dari  wanita muda itu.

"Aku ingin regu Mado juga Shimoguchi bekerja sama tentang perihal kasus Torso ini sedangkan pengejaran Orochi ini aku serahkan kepada regu Hirako, apa kalian sudah mengerti? Dan aku harap kalian menyelesaikan tugas ini secepatnya! Pertemuan rapat hari ini selesai." jawab tegas (Y/n) dengan raut wajah yang sangat serius.

Sebelum (Y/n) berjalan keluar dari ruang rapat, Akira berjalan menghampirinya dan merapikan sedikit jas kantor milik (Y/n) juga rambut panjang yang terurai sampai menyentuh bokong.

"lain kali ikatlah rambut itu (Y/n), kau tidak ingin rambutmu itu kotor kan." tegur Akira layaknya seorang ibu yang menegur anaknya.

Beruntungnya Akira membawa ikat rambut dan segera saja dia mengikat rambut panjang milik (Y/n) dengan gaya pony tail. Akira tidak menyangka kalau sahabatnya itu tumbuh dengan sangat cepat, bahkan gadis itu sedikit tinggi darinya.

~~~ Bersambung ~~~




Iblis Berwujud Manusia ✔️ (Tokyo Ghoul X Reader) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang