cc

1.5K 90 5
                                    

Suasana tegang menyelimuti rumah kediaman Siyeon sekarang, Papa Chanyeol sudah menyambutnya di depan rumah dan siap menghujani Siyeon dengan sejuta pertanyaan,

" Kenapa kamu sama dia? Guanlin mana? " tanya si Papa,

" Guanlin... dia.. " Siyeon panik,

" Dia udah pulang Om, jadi aku yang anterin Siyeon. " jawab Jeno,

" Ayo masuk Yeon, cefat! " perintah Chanyeol,

" Om.. maaf sebelumnya saya datang ganggu, tapi ada yang perlu saya bicarakan. " ucap Jeno,

" Udah tau ganggu, ngapain nanya. " sahut Chanyeol,

" Pah.. " kata Irene yang tiba² datang bagai peri penyelamat diantara mereka bertiga yang canggung di depan rumah,

" Loh ada Jeno, ayo masuk dulu Jen. " ucap Irene,

" Mah.. apaan si. " bisik Chanyeol,

" Udah masuk dulu lah Pah, Ngga enak diliat tetangga, ntar kita dijulidin. " sahut Irene,

Akhirnya mereka masuk kerumah, diruang tamu tepatnya, keringat Jeno udah mengalir sederas hujan, karna nervous ditatap Chanyeol,

" Mau Mama buatin minum dulu? " tawar Irene,

" Ngga usah. " kata Chanyeol cepat,

" Iya ngga usah tante, saya cuma mau mampir aja kok bentar, karna saya mau ngomong sesuatu. " lanjut Jeno,

" Kenapa Jen? " tanya Irene,

" Saya mau menikah sama Siyeon tante. " ucap Jeno,

" Hah.. jangan mimpi. Lagian kenapa saya harus menikahkan putri saya sama kamu? " seru Chanyeol,

" Karna kami saling mencintai Om, dan Siyeon juga sedang hamil, anak saya. "

Darah Chanyeol sudah mendidih sampai ubun², dan ekspresinya langsung begini,

" Apa kamu bilang?? Udah tau salah, ngga minta maaf dan ngga tau diri mau nikah sama Siyeon, kamu ngga tau apa Bapakmu itu titisan dakjal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Apa kamu bilang?? Udah tau salah, ngga minta maaf dan ngga tau diri mau nikah sama Siyeon, kamu ngga tau apa Bapakmu itu titisan dakjal. " sungut Chanyeol,

" Iya saya tau Om, saya sudah sampaikan juga diacara tadi di depan semua orang, saya permalukan Papa saya, karna saya juga sangat membenci Papa, tolong jangan lihat masa lalu Papa saya, saya tulus mencintai Siyeon Om. " jelas Jeno,

" Saya ngga peduli urusan keluargamu. " kata Chanyeol acuh,

" Lalu bagaimana dengan nasib anak kami. " lanjut Jeno,

" Ya saya memang mau menikahkan Siyeon tapi ngga sama kamu, tapi sama Guanlin. " jelas Chanyeol,

" Guanlin? Tapi saya ayahnya Om, dan saya rasa Siyeon juga cuma cinta sama saya. "

" Iya, aku ngga mau nikah sama Guanlin Pah, aku cinta sama Jeno. " sahut siyeon,

" Terus kenapa kemarin lamarannya kamu terima? " tanya Chanyeol santai,

FWB ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang