q

3.4K 154 9
                                    

Sebelum membaca pencet anunya ya (bintang) ✔

Saat akan keluar dari ruangan kerja Lee Donghae, Siyeon tak sengaja hampir  menabrak seorang wanita cantik tapi bertatto,

Dia terlihat angkuh dan tak tersenyum sama sekali, Siyeon menyesal karena sudah memberikan senyuman pada wanita itu sampai kering giginya,

" Oppa... " teriak wanita itu pada Donghae,

Entah apa yang mereka bicarakan di dalam, Siyeon tak peduli, yang dia pikirkan sekarang adalah, dia mau cepat² pulang karena lelah.

***

Ditengah jalan saat mau pulang ke aprtementnya, dia melihat ada banyak orang ramai² berkerumun di depan jalan, karna penasaran Siyeon mencari tahu ada apa,

Rupanya itu adalah sahabatnya, yaitu Guanlin, pria itu terlihat menangis sambil memeluk kedua lututnya, sedangkan respon orang² disekitar malah diam saja bahkan ada yang merekamnya,

Melihat itu Siyeon tentu tak tega dan segera membubarkan masa lalu membawa Guanlin ke tempat yang jauh lebih sepi,

Mereka berdua pergi ke taman dekat apartement Siyeon, setelah membelikan sekaleng soda, Siyeon mulai mengajak Guanlin bercerita,

Siyeon tau bahwa Guanlin memiliki riwayat depresi, jadi dia ga berani langsung tanyakan Guanlin masalah tadi tanpa basa basi,

" Wah langitnya cerah ya. " kata Siyeon sambil menatap langit, tapi Guanlin diam saja,

" Lin kamu tau ngga Mamaku tuh mirip Irene leader Redkampret loh, girlband yang terkenal itu, mau lihat fotonya ngga? " tawar Siyeon,

" Yeon.. kamu inget yang aku ceritain waktu malam² di menara namsan? " tanya Guanlin tiba²,

" Hooh inget. Kenapa? "

" Ntah kenapa hanya kamu yang bisa aku percaya untuk tau ceritaku ini, Mamaku pernah bilang sebenarnya Papaku meninggal karna bunuh diri. " kata Guanlin,

" Hah? Kok bisa? Memangnya Papa kamu kenapa bunuh diri? "

" Papa dulu kerja sebagai pengacara magang di kantor yang besar, terus suatu hari adik dari Boss Papa buat onar, dia nabrak orang sampai meninggal, dan ngga tanggung jawab, malah pergi keluar negeri, Boss Papaku itu melimpahkan semua kesalahan adiknya pada Papaku. " kata Guanlin sambil mengusap airmatanya,

" Nih pakai ini Lin. " tawar Siyeon sambil memberikan tisue ke Guanlin,

" Papaku ditangkap dan dipenjara, citranya sebagai pengacara hancur, dia ngga tahan dibully satu negara dan akhirnya bunuh diri saat Mama masih hamil aku. Lalu Mama baru cerita ini semua saat aku sudah besar, dan kamu tau adik dari Boss Papaku baru saja kembali dari Newyork. " jelas Guanlin,

" Si pembunuh yang sebenarnya ya Lin? " tanya Siyeon memastikan,

" Iya Lee Sunbin. Lonte dakjal sialan itu datang lagi, aku akan bunuh dia. " kata Guanlin sambil meremas kaleng soda,

Siyeon mengerti sekarang, rupanya ini alasan Guanlin disebut gila dan depresi, tatapan Guanlin ini benar² bukan seperti Guanlin yang biasanya, sangat berbeda.

Tapi mereka tak tau dengan kisah Guanlin ini, andai mereka semua tau pasti mereka tak akan berkata jahat seperti itu, dasar netijen pikir Siyeon.

" Lin, kalau memang benar dia pelakunya, harusnya kamu laporkan saja dia ke polisi. "

" Ngga mungkin, dia adik dari pakar hukum nomor satu di korea, yang sangat jago memainkan pasal. Biar aja aku bunuh dia walau dipenjara aku ngga akan menyesal. " ujar Guanlin,

FWB ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang