Puter Mulmednya
Siyeon males pulang ke apartement, takut takut Jeno dateng dan nanti kabar berita mereka tinggal bersama semakin kencang, tentu yang akan paling dirugikan disini adalah Siyeon kan?
Dia sekarang berada di Namsan tower menatap kota Seoul dari atas, hatinya sedikit tenang berada disini, meskipun sebenarnya tentu dia merasa sangat, kuingin marah...melampiaskan...🎶
" Kalau mau teriak, teriak aja Yeon. " kata seorang pemuda yang dia kenali, ia mengulurkan sekaleng minuman soda untuk Siyeon,
Dan Siyeon langsung menerimanya, " Makasih Guan, ngapain lo disini? " tanya Siyeon,
" Gue tiap malam kesini you know. Lo sendiri ngapain disini? Pasti lagi frustasi ya? " tebak Guanlin,
" Enggak, gue kesel aja, kenapa hidup gue begini, gue bingung salah gue apa? " kata Siyeon dengan suara parau,
" Sabar ya, sini cerita, siapa tau dengan cerita ke gue bisa lega, ya emang si, mungkin gue ngga bisa bantu, tapi gue rasa ngga, ada salahnya kan? "
" Jadi begini... "
Lalu Siyeon mulai menceritakan semuanya sari A sampai Z, kenapa Siyeon bisa terbuka begini ke Guanlin, alasannya juga dia ngga tau,
Tapi yang jelas dia tau kalau cerita ke Guanlin adalah pilihan yang tepat, dari pada harus cerita ke Mamanya atau adiknya.
" Yaudah, lo tinggal ditempat gue dulu aja gimana? Sampai ketemu siapa pelakunya baru balik ke apartement lo? Sekalian tenangin diri lo jauh dari teman, pacar sama keluarga, bener bener lo sendiri bareng gue orang asing yang ngga akan mungkin ngerecokin urusan lo. " tawar Guanlin,
Setelah menimang, menimbang, melihat, meraba, menerawang akhirnya Siyeon setuju dengan ide Guanlin untuk tinggal sementara waktu disana sampai suasana mereda.
***
Dirumahnya Jeno, dia sudah hampir saja ditelan oleh Papanya, sang Papa langsung melemparkan guci tepat di depan wajah tamvan Jeno,
" Apa apaan kamu ini? Mau jadi apa kamu? Heh! " tanya Donghae,
" Pa, itu fitnah, ngga bener. "
" Fitnah? Lihat ini muka kamu kan? " kata Donghae sambil menjambak rambut Jeno supaya kepalanya mengadah dan melihat fotonya,
" Pa, aku bisa jelasin. " kata Jeno memohon,
Plakkk~~
Tamparan Donghae tepat mengenai pipi Jeno, membuat dia mengaduh dan Mama Yoona langsung memeluknya,
" Udah Pa, udah. " kata Yoona,
" Mau tau dimana muka Papa? Hah?! Papa kira kamu bakal jadi penerus Papa, jadi lawyer nomor 1 di Seoul, ternyata Papa salah, lebih baik kamu jadi gelandangan saja sana! Kalau tidak becus kuliah! " ancam Donghae,
" Maaf Pa. " sesal Jeno,
" Mulai sekarang kamu tinggal dirumah, dan ngga bisa bebas seperti dulu, kamu berangkat kuliah dengan sopir dan pulangnya juga, ga ada kata main, buat tugas undang saja temenmu kerumah, dan terakhir jangan bertingkah dikampus, jauhi gadis itu, atau kamu tau akibatnya. " jelas Papa Jeno,
Jeno diam saja karna dalam hatinya menolak keras semua perintah Papanya, apalagi permintaan yang terakhir, mana mungkin Jeno jauhi Siyeon. Impossible.
Donghae lalu masuk keruang kerja, dia meraih ponselnya dan berkata pada seseorang diujung sana,
" Tolong cari tau tentang gadis bernama Park Siyeon. Cari tau semuanya sampai detail. " perintah Donghae pada sekertarisnya yaitu Kim Jongdae,
" Baik Tuan. " sahut Jongdae.
![](https://img.wattpad.com/cover/224794160-288-k647220.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FWB ✔
FanfictionFriend With Benefit Yeon bobo bareng kuy - jeno Byuntae!!!! - Siyeon Some mature content 🔞