Happy Reading!
Jgn lupa vote dan komen!💚_____
"Kristal wis ana ing tanganku! Saiki Bocah-bocah kasebut ora bakal aman. Hahaha!
(Kristal sudah ada ditanganku! Sekarang anak-anak itu tidak akan selamat. Hahaha!)"
sosok tersebut tertawa menggelegar lalu disusul dgn kepergiannya meninggalkan seorang jodoh author yg ke berapa ya?/skip haluMeninggalkan seorang remaja disana.
....
"RENJUN?!!""Jun bangun!"
Seseorang yg mereka lihat ternyata Renjun. Mereka menemukan Renjun dlm keadaan pingsan. Bajunya basah kuyup,terdapat goresan-goresan luka di sepanjang lengannya.
"Anjir! Ini Renjun kenapa?!"Jaemin mengumpat tetapi sorot matanya terlihat khawatir.
"Lah mana saya tau,saya kan gatau"jawab Lucas sambil menye-menye.
"Maksut lo apa dah bang,jgn bercanda deh" Jaemin berdiri lalu diikuti Lucas.
"Gue gk bercanda lah, emng bener kok gue gak tau!"
Jaemin yg merasa melihat Lucas seperti itu, rasanya tidak terima. Menye-menye nya itu terkesan meledek Jaemin saja. Jaemin dan Lucas lalu adu mulut tiada henti layaknya seorang rapper . Mereka berdua terus mengoceh, bukannya membantu menyadarkan Renjun.
Sampai akhirnya Mark ikut berdiri, menghampiri Jaemin dan Lucas dan berteriak "HEY! STOP!".
Lucas dan Jaemin berhenti berdebat. Mereka saling pandang,lalu tersenyum lebar,
"STOP! kau mencuri hatiku,hatiku~~"
Astaghfirullah anak siapa ini?-batin Mark
Keduanya malah bernyanyi sambil berjoget" ala dangdut. Bukannya tadi habis adu mulut? Entahlah.
"Serius! Kenapa kalian malah nyanyi-nyanyi! Bukannya bantuin Renjun biar sadar kek!"ucap Mark kesal. Jeno yg melihatnya dari belakang hanya diam memperhatikan perdebatan mereka sambil menjaga Renjun. Iya, Jeno juga masih kurang baik keadaan nya. Di sepanjang jalan saja ia sering mengeluh sakit dibagian lukanya.
Yg ditanya langsung menunduk,tak berjoget asik lagi. "Y-ya maaf,gue kira klo kita joget renjun bakal bangun buat joget juga, Ya kgak Jun?"ucap Lucas lalu sedikit menyenggol temannya yg sedang tak sadarkan diri itu.
"I-iya bang, siapa tau ka--"
"BANG LIAT, TANGAN RENJUN GERAK-GERAK!"teriak Jeno
Hah?Renjun beneran joget?tapi kok gue ga liat-batin Lucas terheran-heran
Mana gue kok galiat!-batin Jaemin sambil memicingkan matanya ke arah tangan Renjun
"HAH?TANGANNYA RENJUN JOGET NO?MANA!"pekik Jaemin sambil melotot tak percaya. Sebuah keajaiban jika Jaemin joget lalu Renjun sadar.
"Hadeu, bukan gtu maksudnya Bambang! Tadi tuh tangannya Renjun kek gerak tpi masih keliatan lemah gitu. Duh kalian tau gak sinetron-sinetron klo orng baru sadar dirumah sakit kan tangannya gerak dlu gitu."ucap Jeno panjang lebar.
Jeno korban sinetron ya bund.
"Tuh liat! Njun! bangun njun!" Jeno menunjuk tangan Renjun dan benar saja tangannya bergerak tapi masih sangat terlihat lemah. Mereka terus memanggil-manggil Renjun.
"Njun!"
"Njun!"
"Shsshhhh"
Tiba-tiba terdengar suara keluar dri Renjun. Disusul ia mulai membuka matanya."Njun! L-lo gapapa?!"pekik Mark kaget.
"Ahsshhhh,gue kenapa?a-aduh tangan gue kenapa gini sshshh" Renjun yg melihat tangannya penuh luka mengeryit heran.
Sebenarnya apa yg terjadi padanya?
"Lo gak inget?! Lo kan tadi ngikutin kita ke dalam laut terus nyuri kris--mmph!" Mark membungkam mulut Lucas. Ia melotot ke arah Lucas meng kodenya untuk tidak memberi tau dulu karena Renjun baru saja sadar.
"Emm,eh itu kita pas nemuin lo tangan lo udh kek gitu Jun.Lo sebenernya kenapa?"Mark mengalihkan pembicaraan Lucas tadi.
Renjun menggeleng sebagai jawaban. Berpikir sebentar,lalu "Seinget gue, terakhir gue itu sama....
AHH! GUE SAMA HAECHAN! GUE UDH NEMUIN HAECHAN!! Dia m-masih ada, dia masih hidup. Haechan butuh kita. Kita harus cepet nyelametin Haechan. W..waktu gue mau bawa Haechan dari sana tiba-tiba..,ah sial! Gue gak tau apalagi yg terjadi! Seharusnya gue udh bawa Haechan ke kalian saat itu..."ucap Renjun yg perlahan volume nya mengecil karena terisak.
Yg lain pun terkejut. Mendengar penjelasan Renjun seharusnya mereka senang karena bisa mengetahui kabar Haechan. Tapi kenapa ini terlihat menyedihkan sekali. Apalagi saat Renjun mengatakan 'Haechan butuh kita'.
Mereka merasa gagal menjadi teman yg berguna bagi Haechan. Harusnya mereka menjaga temannya itu. Pasti Haechan sendirian disana, disaat seperti ini Haechan pasti membutuhkan mereka untuk menemani.
Suasananya tiba-tiba kalut.
Tanpa sadar mata mereka berkaca-kaca."Ekhem, l-lo tau dimana tempatnya Jun?" Suara Mark memecah kekalutan mereka, ia sengaja agar tidak membuat mereka larut dlm kesedihan Haechan.
Seharusnya mereka semakin semangat menemukan Haechan.
"Doain gue masih inget jalannya!" Renjun berdiri dgn kesusahan, lalu "Oh ya! Kita kan harus ngembaliin kristal nya dulu sebelum nyelametin Haechan. Kalian udah nemu belum?"tanya Renjun.
"Loh bukannya elo yg ngambil?!"Jaemin tanya balik.
"Hah?gue?kalo gue udah ambil, kita jelas udah ketemu Haechan trus pulang ke rumah, Jaem" Yg dikatakan Renjun benar juga.
"Bentar..Lo inget gak Jun, lo waktu itu ngejar kita sambil bawa pedang. Muka lo keliatan marah bgt disitu. Terakhir kali kita liat lo di deket tebing. Lo terus mojokin kita yg kesannya itu mau bunuh kita Jun! Makanya kita terjun ke Laut. Di Laut kita udh nemuin Kristal nya, tapi lo tiba-tiba dateng ngerebut kristal itu trus ngelukain Jeno. Lo bener-bener gak inget Jun?!!"-Mark
Renjun terlihat kebingungan,mukanya cengo. Ia lalu menggeleng-nggelengkan kepalanya,
"Gue ga tau. Gue gak inget apapun...gue cuma inget ps gue liat Haechan. Selebihnya engga...,
EH ADEK GUE MANA?!KENAPA FEELING GUE GAK ENAK?!"teriak Renjun, sedangkan yg lain tengah berpikir.
Selama ini kalau bukan Renjun siapa yg mengejar mereka?
...
Tbc:'
Chapternya aneh ga si?😭dh lah gpp yg penting aku mau nyapa kalian.
Haii!
Cuma mau bilang Semangat buat yg lg Daring ataupun mau PAS ya💚
Maaf jika ada typo:'(
See you:'(
레마👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Adventure✓
Fanfic[Completed] "Yen aku mati, bocah kasebut uga kudu mati" (Kalau aku mati, anak itu juga harus mati.) Berawal dari Geng Dreamies melewati belakang sekolah dan haechan mengambil sesuatu disana. Firasat tak enak pun menyelimuti mereka. Mau tak mau mere...