12

8K 705 7
                                    

"Dewi?" Pikirannya kosong sejenak.

"Apa aku bisa keluar dengan penampilan seperti ini? Sayap ini sangat mencolok."

Xiao Lin berfikir untuk menghilangkan sayapnya dan sayap itu pun hilang. Sepertinya aku bisa menghilangkannya hanya dengan membayangkan apa yang diinginkan.

Sihir? Ah entahlah. Pikirnya.

Rong Wei yang masuk kaget melihat nona-nya yang kotor dan berantakan.

"Nona ada apa ini? Apa nona tidak apa-apa?" Rong Wei terlihat cemas saat mengatakannya.

"Aku tidak apa-apa. Tolong rahasiakan ini." Xiao Lin kemudian melenggang pergi membiarkan Rong Wei yang terdiam masih mencerna apa yang dikatakan nona muda itu.

Setelah malam itu, Rong Wei hanya diam dan tidak berani membahas kejadian itu. Nona-nya yang tiba-tiba terlihat berantakan seperti habis berkelahi. Sangat aneh, pikirnya.

Matahari pagi bersinar cerah, terlalu cerah malah. Membuat Xiao Lin kepanasan dan tidak ingin beranjak dari bak mandinya. Hari ini sepertinya aku akan menanyakan perihal semalaman kepada ayah, batin Xiao Lin.

Xiao Feng tiba-tiba datang. "Mei-mei kau sedang sarapan?" Xiao Feng mengganggu makan pagi hikmad Xiao Lin.

"Apa gege sudah sarapan? Mau sarapan bersama?" Xiao Lin tersenyum manis. Dia sedang makan buah kering untuk sarapan.

"Gege sudah makan. Gege hanya ingin memberi tahu kalau ayah ingin berbicara dengan mei-mei." Xiao Feng memegangi tangan milik Xiao Lin membuat kegiatannya terhenti.

"Mei-mei, jangan tinggalkan gege. Tetaplah disini. Gege tak rela kau diambil oleh lelaki sialan itu."

Xiao Lin kebingungan. Apa maksudnya? Memangnya aku akan pergi? Siapa lelaki sialan itu? Pikirannya masih berputar tak mengerti sampai tiba-tiba Xiao Feng memeluknya.

Tangan Xiao Feng yang kekar merengkuh bahu mungil Xiao Lin. Suasana hening tercipta. Otak Xiao Lin berkata harus melepaskannya tetapi tubuhnya malah membalas pelukan itu.

Rasa nyaman dirasakan oleh Xiao Lin. Aroma mint alami dari tubuh Xiao Feng membuatnya candu dan enggan melepaskan pelukan. Mereka berpelukan agak lama sampai akhirnya Xiao Feng melepas tangannya.

Xiao Feng menatap Xiao Lin sayu kemudian ia mengecup dahi Xiao Lin dan pergi.

Kejadian itu masih terngiang di kepala Xiao Lin. Namun untuk saat ini yang terpenting adalah mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada ayahnya.

Xiao Lin kemudian masuk kedalam ruang belajar milik ayahnya.

"Selamat pagi ayah, semoga dewa selalu memberkati."

"Duduk nak tidak usah formal begitu."

"Langsung ke intinya saja, seminggu dari sekarang kau akan menikah dengan Putra Mahkota. Jadi kau harus besiap sebaik mungkin."

Tuan Xiao menatap sendu putrinya, dia tak menyangka hari ini akan terjadi. Hari dimana ia harus melepas putri kesayangannya itu.

"Menikah?" Xiao Lin kemudian diam sejenak, mencoba memahami situasi.

'Bukankah ayah ingin berbicara soal kalung itu? Kenapa malah jadi pernikahan? Oh ini mungkin yang tadi gege maksud,' otak Xiao Lin masih berputar sampai ayahnya itu menyadarkannya.

"Iya nak, kamu sudah terikat pertunangan dengan Putra Mahkota sejak lahir. Lagipula umurmu sudah cukup saat ini, jadi..." Tuan Xiao diam dan memandang perempuan didepannya dengan sendu.

Raut muka sedih terpampang jelas. "Jadi sudah waktunya ayah melepasmu."

Meluncurlah kalimat itu dengan sesenggukan. Kalimat yang sangat sulit diucapkan oleh seorang ayah kepada putrinya yang hendak menikah.

Melihat itu, Xiao Lin berusaha menenangkan ayahnya dengan cara menepuk-nepuk bahu rapuh itu sambil memikirkan kehidupannya kelak.

Menikah? Lelucon yang bagus, pikirnya. Karena keadaannya seperti ini, Xiao Lin tidak jadi menanyakan soal kalung itu dan soal dirinya yang merupakan seorang 'Dewi'.

Acara pertunangan resmi diadakan esok hari yang hanya dihadiri keluarga inti kerajaan dan keluarga Xiao.

Seminggu setelahnya barulah acara pernikahan diadakan.

--------

Holaaa... Terimakasih telah membaca cerita ini dan silahkan klik tanda bintang dibawah agar penulis semangat melanjutkan cerita ini:)

Silahkan beri tanda jika ada typo ataupun kalimat yang kurang kalian pahami.

Cerita ini adalah cerita fiksi yang murni berasal dari hasil imajinasi penulis dan tidak terikat dengan kisah legenda atau cerita sejarah manapun. -araR

Update minggu depan┌|o^▽^o|┘♪

[Drop] The Legend Of Xiao Lin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang