7

10K 995 3
                                    

"Benarkah begitu?" Tanya kaisar kaget sekaligus penasaran.

"Maaf sebelumnya. Apakah tuan tabib yang memeriksa makanan Ibunda ada disini?" Tanya Xiao Lin menghentikan kekagetan mereka.

"Saya tabib yang memeriksa makanan permaisuri, nona." Tabib Huang angkat suara. Xiao Lin kemudian menatap tabib itu dengan intens.

"Tuan tabib, bolehkah saya bertanya?"

"Silakan nona," tabib itu tampak keheranan.

"Apakah Tuan tabib masih ingat racun apa yang ada dimakanan Ibunda?" Senyuman sopan terlihat dibibirnya.

"Iya saya masih ingat. Itu adalah jenis racun dari tanaman obat anggur dewa petir. Tanaman itu bisa mengobati tetapi bisa juga dijadikan racun, tergantung bagaimana cara mengolahnya," jawab Tabib Huang membuatnya terlihat seperti tabib ahli, memang begitu kenyataannya.

"Saya masih ingat kalau semalam makanan saya juga diberi racun anggur dewa petir."

Semua orang disana terkaget-kaget mendengar pernyataan Xiao Lin, apalagi Selir Kedua.

Tadi pagi, setelah mendengar kabar dari pelayan pribadinya kalau Xiao Lin masih hidup Selir Kedua sangat marah. "Dasar pelacur itu, ah tapi sebentar lagi dia akan diadili agar dihukum mati, hahahahaaha," suaranya menakutkan seperti nenek lampir itu menggema di seluruh ruangan.

Walaupun rencana pertamanya gagal tapi Xiao Lin akan tetap dihukum mati, pikirnya. Dia juga sudah menjalankan rencana kedua agar kalau Xiao Lin tak dihukum mati, dia akan tetap diusir dari kediaman dan dibenci seluruh Kerajaan Luo.

Xiao Lin melirik Rong Wei lalu mengangguk. "Izin untuk mengambil bukti, Yang Mulia."

"Baik silahkan". Rong Wei berjalan mundur, dia segera mengambil apa yang sudah disiapkan kepada penjaga depan pintu. Sebelumnya dia menitipkannya dan bilang itu barang yang penting.

Rong Wei kembali dengan masih menunduk. "Ini adalah makananku tadi malam. Tolong Tuan tabib periksa". Kaisar mengangguk kepada Tabib Huang.

Tabib Huang mengeluarkan jarum perak dan memeriksanya dengan seksama. Wajahnya kemudian menjadi pucat.

"I-ini benar, ada ra-racun anggur dewa petir dalam makanan ini."

Semua terkaget sekali lagi. Selir Pertama yang sudah menahan kekhawatiran nya dari tadi akhirnya bersuara.

"Lin'er apa kau tidak apa-apa?" suaranya terdengar cemas. Tuan Xiao langsung menahan Selir Pertama yang akan berlari kearah Xiao Lin.

"Lin-lin tidak apa-apa ibu, ibu tak perlu cemas". Selir Pertama menghembuskan nafas lega, dia kemudian menenangkan dirinya agar tidak menggangu jalannya persidangan. 

Tabib Huang kemudian melirik sesuatu disamping makanan itu kemudian Xiao Lin mengangguk. Tabib Huang mengambil benda itu, lebih tepatnya sebuah lilin kemudian dia terkejut sampai mundur menjauh.

"I-ini..."

"Ada apa Tabib Huang?" Tanya kaisar yang keheranan melihat reaksi tabib itu.

"Ini adalah lilin halusinasi, penggunaannya sangat dilarang karena bisa membuat orang yang menghirupnya secara terus-menerus akan kehilangan akal sehatnya." Semua orang tercengang dengan perkataan Tabib Huang.

"Lilin ini ada dikamar hamba Yang Mulia. Dan lilin itu juga yang mendorong hamba untuk bunuh diri."

Semua orang menahan nafas mereka. Bagaimana bisa seseorang mengatakan dengan santai bahwa dirinya telah melakukan bunuh diri.

Perkataan Xiao Lin membuat semua sadar kalau mereka juga hampir kehilangan Nona Muda kesayangan mereka. Dan itu memberikan mereka sangat sedih.

"Mohon ampun Yang Mulia." Xiao Lin memecah keheningan. Kaisar hanya mengangguk agar Xiao Lin melanjutkan perkataannya.

"Setelah melihat semua ini, apakah hamba masih bisa disalahkan atas kematian Ibunda? Bukankah hamba juga menjadi korban seperti Ibunda?" Xiao Lin sudah tidak tahan untuk mengungkap kebenaran, sebenarnya dia tidak suka balas dendam.

Namun apakah mengungkap kebenaran adalah balas dendam? Entahlah dia juga tak tahu.

-----

Holaaa... Terimakasih telah membaca cerita ini dan silahkan klik tanda bintang dibawah agar penulis semangat melanjutkan cerita ini:)

Silahkan beri tanda jika ada typo ataupun kalimat yang kurang kalian pahami.

Cerita ini adalah cerita fiksi yang murni berasal dari hasil imajinasi penulis dan tidak terikat dengan kisah legenda atau cerita sejarah manapun. -araR

Next✧\(>o<)ノ✧

[Drop] The Legend Of Xiao Lin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang