chap 27.

617 71 24
                                    

****

Jungkook dan sana berjalan menuju tempat mereka datang. Namun di saat yang bersamaan tiba tiba Jungkook merasaoan seperti ada yang mengikuti dirimu dan juga Sana

Jungkook lalu memutuskan untuk menoleh dan tak ada apapun. "Kau sedang mencari apa?" tanya Sana yang bingung melihat Jungkook

"Ada yang ngikutin kita" ucap Jungkook membuat Sana langsung seketika memegang lengan Jungkook karena takut. "Jangan bercanda kook, aku takut" ucap Sana ketakutan sembari menempelkan jidatnya di bahu Jungkook

"Shutt Sana, ku mohon jangan bergerak okey" ucap Jungkook memberi aba aba. "Kenapa kook?" tanya Sana dengan berbisik. "Aku bisa merasakan ada seekor harimau mendekat ke arah kita, ayo cepat kita pergi dari sini tapi jangan menimbulkan suara" ucap Jungkook dengan menggandeng tangan Sana

"Apa?! Harimau, kook kau yang bertanggung jawab dengan nasibku, karena kau yang membawa ku dalam bahaya" ucap Sana menatap tajam Jungkook. "Jika saja kau tidak membakar senapan ku, mungkin sekarang aku sudah membunuh harimau itu" ucap Jungkook. "Ya-ya-ya kn aku reflek Jungkook" gumam Sana

Di saat sedang mencoba kabur, tiba² Sana terjatuh karena menyandung sebuah batang pohon yang sudah jatuh.

"AAAAA!!" teriak Sana dan terjatuh. "Sana!" ucap Jungkook lalu dengan sigap membantu Sana untuk berdiri. Tapi siapa sangka teriakan Sana barusan itu, baru saja mengundang kedatangan harimau itu

"Kook..." rengek Sana, karena melihat harimau itu kini di depan mata mereka. "Kau tenang, sekarang mundurlah biar aku yang urus harimau ini" Perintah Jungkook. "Tapi-" ucapan Sana terpotong oleh perkataan Jungkook. "Ikuti saja perintah dari Calon suami mu ini" ucap Jungkook tanpa memandang Sana, dan masih sibuk mengambil ancang² apabila harimau itu menyerang

Sana pun lalu berjalan menjauh dan bersembunyi di balik pohon besar itu. Rasa khawatir dan rasa takut terus menghantui Sana, dia takut terjadi apa apa pada Jungkook.

Tapi karena Sana memiliki akal, dia mencoba untuk membantu Jungkook. Dia mengambil kayu dan membakarnya menggunakan kekuatannya hingga kayu itu terlihat seperti obor

Sana berjalan menuju Jungkook. "Kook, pakai ini" ucap Sana dan dengan cepat Jungkook menerima kayu itu, sedangkan Sana sudah kembali ke belakang pohon besar tadi

Tapi saat sedang memperhatikan Jungkook. Tiba² ada sebuah tangan yang membekap Sana dengan sapu tangan yang sudah di semprotkan alkohol sehingga membuat Sana tak sadarkan diri. Orang itu lalu membawa Sana menjauh dari Jungkook yang sedang bergulat dengan harimau itu.

Jungkook akhirnya bisa bernafas lega karena harimau itu sudah pergi, walaupun tangannya sempat terkena cakaran harimau itu, tapi tidak seberapa bagi Jungkook.

Jungkook lalu berjalan ke arah pohon besar tempat Sana bersembunyi, namun saat sudah sampai di pohon itu, Jungkook pun di buat khawatir karena tidak ada nya keberadaan wanitanya

"Sana..." panggil Jungkook tapi tak ada jawaban. "Sana...!" panggil Jungkook lebih keras tapi tetap tak ada jawaban dari Sana. "Sana!! Kau dimana!" teriak Jungkook.

"Astaga dimana dia?" monolog Jungkook. Dia pun lalu mencari Sana di sekitaran hutan itu

"Sana...!! Keluarlah, Harimau nya sudah tidak ada lagi" teriak Jungkook. "Sana? Hey kau dimana? Jangan bermain di hutan lebat seperti ini" ucap Jungkook.

Disisi lain

Wanita dengan topeng yang menutupi wajahnya tengah memapah seorang wanita yang sedang pingsan itu ke sebuah pabrik tua di tengah tengah hutan itu

Dia tersenyum senang karena bisa menangkap wanita yang sudah membuat Ibu kaka nya harus tiada.

"Kau tau Sana, rasa bahagia ku sangat besar saat aku berhasil membawa mu dan menyekap mu" monolog sembari mengambil pisau di bawah meja yang sudah ada di pabrik itu

"Kau harus menanggung semua nya Sana, karena kau! Aku harus kehilangan ibuku, dan aku kembali untuk membalaskan dendam serta menyelamatkan kk dan adikku dari penjara" ucapnya dengan menyusuri wajah Sana dengan ujung pisau tajam itu

Tiba tiba mata yang semula tertutup kini perlahan mulai terbuka. Sana merasa sangat pusing, dia mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya

"Dimana aku?" lirih nya sembari terus memegangi kepalanya. "Kau sudah bangun nona manis?" tanya wanita itu kepada Sana

"Siapa kau? Apa maumu hah! Lepaskan aku!" ucap Sana mulai memberontak. "Tidak semudah itu tuan putri" ujarnya membuat Sana terdiam. "Tuan putri? Bagaimana kau tau kalau ak-" ucapan Sana terpotong ketika wanita itu mulai membuka topeng yang ia pakai

Sana terkejut bukan main melihat wanita itu. "Kau!! Bagaimana kau bisa masih hidup?" tanya Sana terkejut. "Kau pikir aku benar benar mati sungguhan? Tidak sayang. Kau tau kan aku adalah putri dari ratu kindar yang terkuat, putri Jennie, calon penerus tahta yang pertama" ucap Jennie membuat Sana mendecih

"Lepaskan aku!" ucap Sana menaikkan nada tingginya. "Shut shut jangan berisik putri, nanti ada yang dengar, bagaimana agar kau tidak berisik lagi, aku akan menyumpal mulutmu menggunakan ini?" tanya Jennie sembari menyodorkan sebuah lakban

"Tidak tidak, Jennie ku mohon jangan" ucap Sana terus menggeleng. "Baiklah, ku anggap tidak berarti iya" ucap Jennie lalu menempel kan lakban itu ke mulut Sana

"Ada apa putri? Kenapa kau tidak bersuara lagi? Ayo cepat teriak, oh iya kekasihmu masih berjuang melawan harimau, apa kau tidak mau membantunya? Tapi aku benarkan kalau jungkook itu kekasihmu? Aku hanya takut salah sebut saja" ujar Jennie membuat Sana seketika langsung ingat bahaya yang sedang menimpa Jungkook

"Jungkook ku mohon kau pasti bisa membunuh harimau itu dan menyelamatkan aku". -batin Sana

"Kau tidak perlu khawatir putri, mungkin kekasihku sudah mati jadi kau tidak perlu mengkhawatirkan nya lagi" ucap Jennie.

Sana dengan cepat menggeleng tak setuju dengan ucapan Jennie barusan

"Ternyata tak sia sia aku mencuri cincin milik ibuku untuk bisa merubahku menjadi manusia, aku ingin seperti mu Sana, yang bisa berubah menjadi manusia tanpa bantuan apapun, hanya tinggal mengeringkan ekor, sudah deh langsung jadi manusia, tapi kalau aku harus pakai cincin nya dulu lalu keringkan ekor dan berubah kadi manusia, tapi gpp deh" oceh Jennie membuat Sana memutar bola matanya malas

"Astaga aku bosan sekali, aku butuh hiburan, ehm Sana, bagaimana kalau kau saja yang menghiburku?" pinta Jennie membuat Sana mengerutkan keningnya

Jennie lalu bersmirk dan mengeluarkan kekuatannya, dia mengangkat keenam pisau dengan kekuatan nya dan membuat pisau itu terbang ke arah Sana dan mengitarinya

"Tak perlu takut Sana, anggap saja ini hanya lalat yang berterbangan" ucap Jennie sembari duduk di kursi yang cukup jauh dari kursi milik Sana, dengan mata yang tak pernah lepas dari pemandangan yang dia buat itu

"Kau tau Sana, mungkin jika ibuku masih hidup, dia akan berterima kasih padaku karena telah berhasil membawa mu" ucap Jennie

Sana terus memejamkan matanya terus merapalkan doa agar Jungkook baik baik saja, di sisi lain dia juga takut jikalau Jennie nekad membunuh Sana dan membuat pisau itu menusuk pada dirinya. Sana tidak mau itu terjadi

Karna kesal Sana terus mendiami nya, Jennie dengan segara membuat pisau itu melaju kencang ke arah Sana dan siap untuk menusuk wanita itu tetapi...

-

-

-

-

TBC

𝐁𝐄𝐘𝐎𝐔𝐓𝐈𝐅𝐔𝐋 𝐌𝐄𝐑𝐌𝐀𝐈𝐃 [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang