O1 - Awal

4.3K 132 27
                                    

"Pagi guys, princess Audrey yang cantik nan imut menggemaskan datang,"teriak seorang gadis yang baru saja masuk ke dalam kelas XII Sainsty. Orang yang ada di dalam kelas refleks menutup kuping dan menggerutu kesal.

"Heh, onta bisa gak sih gak usah teriak-teriak kalo dateng,"gerutu Kenzo tampak kesal.

"Serah gue dong mulut-mulut gue juga,"balas gadis itu tak acuh.

"Dasar kamvret,"ejek yang lainnya.

XII Sainsty dikenal sebagai kelas paling rusuh, suka membuat onar, sering keluar masuk ruang BK, pokoknya kelas tersebut terkenal dengan kejelakannya. Tak ada hari tanpa membuat rusuh dan pusing para guru.

Terkadang mereka membuat guru yang mengajar di sana kapok dan tidak ingin mengajar lagi. Lebih parahnya lagi banyak guru baru yang mengundurkan diri dari sekolah itu setelah mengajar di kelas tersebut. Bisa dibilang kelas itu tempat berkumpulnya berandalan sekolah.

Apalagi siswi yang bernama Audrey, si pelaku utama atau biangkerok dari kelas Sainsty yang sudah sering bolak balik ruang BK. Meski sering mendapat hukuman dan ceramah gadis itu tidak pernah kapok membuat ulah justru semakin menjadi.

"Ngapain loe, Dan?"tanya Audrey pada Danny yang grasak-grusuk di mejanya bersama empat cowok lainnya.

"Nonton film biru, mau ikut?"tawar cowok itu.

"Dasar, pagi-pagi udah nonton bokep aja loe unfaedah sekali,"decak Audrey meletakkan tasnya di samping Pauline yang sedang menelungkupkan kepalanya. Dia yakin gadis itu tadi malam habis maraton drama korea.

"Itu mah udah jadi sarapan wajibnya si Danny, Drey,"kata Chaca.

"Diem lu jalang,"desis Danny.

"Anjirlah,"umpat Chaca kesal menatap sengit Danny yang tampak tak peduli.

Audrey meletakkan telunjuknya di depan bibir mengisyaratkan untuk diam. Teman-temannya cekikikan mengetahui kejailan gadis itu.

Brakk

"ANJING,"teriak Pauline terkejut dan terjungkal ke belakang bersama kursinya.

Semua yang ada di kelas itu tertawa terbahak-bahak sampai ada yang guling-guling dilantai. Sungguh terlalu Audrey membuat sahabatnya sendiri terjungkal ke lantai dengan tidak elitnya.

Pauline bangun dan menatap Audrey dengan tatapan membunuhnya siap untuk menerkam gadis berparas cantik itu. Audrey nyengir lalu berlari menghindari kejaran nenek lampir. Ups.

"AUDREY MATI LOE KALO KETANGKEP SAMA GUE. LOE BAKAL GUE BIKIN PERKEDEL MANUSIA ALA CHEF PAULINE,"teriakan Pauline menggelegar di sepanjang koridor sekolah. Orang-orang yang melihatnya hanya bisa geleng-geleng kepala dan tertawa saja.

Lumayan dapat hiburan gratis di pagi hari sebelum menjalani hari yang menurut mereka sangat berat sekali untuk dipikul seorang diri.

Audrey berlari ke lapangan basket yang sedang dipakai untuk latihan guna mengikuti pertandingan dengan sekolah sebelah dua minggu lagi.

Pelatih atau guru olahraga di sekolah itu masih terbilang sangat muda dan tampan tentunya. Umur guru tersebut masih 24 tahun dan menjadi guru terfavorit.

For your information, guru itu sudah diklaim menjadi milik Pauline dan Audrey selalu ingin menggodanya. Walaupun sudah diklaim Pauline dia juga boleh dong godain guru muda itu. Sebelum janur kuning melengkung masih sah-sah saja untuk ditikung.

"Selamat pagi, Pak Arkan, yang ganteng dan baik hati,"sapa Audrey dengan suara dibuat-buat seimut mungkin.

"Pagi,"balas Arkan tersenyum tipis.

My Beloved TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang