Sekarang ini kelas Audrey sedang jam kosong yang akan selalu dimanfaatkan mereka untuk berkumpul di depan kelas. Banyak sekali bungkus makanan berserakan di depan mereka semua.
"Lu pada tau Sophia?"tanya Steven.
"Sophia saha? Sophia Latjuba yang artis itu? atau Sophia Mueller yang artis juga?"tanya Kenzo menatap Stevan.
"Bukan anying,"balas Stevan kesal.
"Ya terus saha?"
"Itu loh Sophia anak kelas XI gue lupa lengkapnya,"
"Sophiana? Yang suka nemplok sana sini kek cicak?"tanya Jesslyn penasaran.
"Ada urusan apa loe sama dia?"tanya Pauline sambil memakan chiki miliknya. Setahunya reputasi Sophia tidak baik sejak sebelum masuk ke sekolah mereka.
"Ternyata dia suka main sama om-om,"
"Gue mah udah tau kemarin aja gue liat dia di mall sama om-om,"kata Julian menimpali.
"Oline, liat noh Pak Arkan lagi sama Bu Angel,"kata Elia menunjuk ruang guru dengan dagunya.
Semuanya menoleh ke arah tunjukkan Elia dan melihat Pak Arkan, Bu Angel, dan Pak Vernand sedang duduk-duduk. Di sana juga ada guru lain hanya saja berjarak dua kaki.
"Enak bener tuh guru centil dapetin Pak Arkan sama Pak Abra,"celetuk Gisel.
"Enak aja, Pak Abra itu cuma milik gue dan udah gue beri hak paten gak ada yang boleh milikin selain gue,"kata Audrey yang sedari tadi diam menyender pada Veron.
"Dan Pak Arkan tuh punya gue gak akan gue biarin orang lain deketin termasuk tuh guru centil,"ucap Pauline menatap tak suka pada Angel.
"Sebentar lagi kan pelajarannya Bu Angel gimana kalo kita kerjain aja tuh guru centil,"usul Julian tersenyum miring.
"Boleh juga tuh, kuylah,"sahut yang lainnya.
Mereka semua meletakkan seember penuh air di atas pintu sebelum Bu Angel masuk ke dalam kelas. Tak lupa memberi pewarna dan sesuatu yang berbau busuk. Itu mah idenya Pauline dan Audrey yang kesal dengan guru ganjen bin centil.
Angel berjalan ke arah kelas bersama Abra yang kebetulan akan mengajar di kelas sebelah. Audrey kesal bukan main melihatnya sungguh tidak rela calon pacarnya bersama guru centil.
Semuanya duduk dengan manis saat Angel akan memasukki kelas. Entah kenapa mereka yang dag dig dug melihat detik-detik Angel memasukki kelas mereka. Audrey mah santai aja sambil mendengarkan musik dengan earphone.
Byurr
Suara air tumpah disusul dengan tawa seisi kelas membuat riuh suasana. Abra juga sampai menghentikan jalannya untuk melihat apa yang terjadi. Bahkan kelas sebelah aja berhamburan keluar saat mendengar bunyi air.
Angel menatap seisi kelas yang masih tertawa dengan tajam. Bisa-bisanya mereka membuatnya malu dihadapan guru yang disukainya.
"Kalian semua berdiri di lapangan sampai jam pulang sekolah, SEKARANG!"murkanya marah menatap satu persatu penghuni kelas.
Serempak mereka menghentikan tawa dan keluar dari kelas satu persatu. Tidak keberatan sama sekali kalau harus dihukum karena mereka juga tidak pernah menjalankan hukuman dengan benar.
Mereka menutup hidung ketika melewati Angel dan menatapnya dengan tatapan remeh membuat wanita itu semakin kesal.
"Ibu pakai parfum apa sih kok bau banget? Ibu mau tukar parfum sama saya? Parfum saya dua kali lipat lebih wangi dari pada punya ibu,"kata Audrey mengedipkan sebelah matanya lalu berlari menyusul teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Teacher
RomanceJudul awal : My Teacher - "Bapak mau gak jadi pacar saya?" "...." "Yaelah, Pak, jawab napa," Seorang Audrey biangkerok sekolah jatuh cinta pada guru baru sekaligus anak dari pemilik sekolah. Dia yang dulunya selalu mencibir sahabatnya karena menyuka...