Jam menunjukan pukul 8 pagi dan Audrey masih saja bergelung dengan selimutnya tidak ada tanda-tanda akan bangun dari tidurnya. Hari ini hari libur jadi Audrey tidak akan mendapat masalah. Kecuali kalau abang dan kakaknya mengganggu waktu liburnya.
Brakk
Pintu kamar gadis itu dibuka secara bar-bar dan setelahnya dia merasakan tertimpa sesuatu yang membuatnya sulit bernafas. Pauline sang pelaku justru lebih mengeratkan pelukannya membuat Audrey mau tak mau bangun dan memukul lengan Pauline.
“Ngapain sih lu kesini ganggu waktu istirahat gw aja,”gerutu Audrey seraya menyingkirkan tangan Pauline dan mendudukan dirinya.
“Jalan yuk gue suntuk nih di rumah sendirian,”kata Pauline menggoyangkan lengan Audrey.
“Ogah, mending gue tidur aja,”
“Ayolah, nanti gue beliin donat sama coklat deh,”Pauline yakin Audrey tidak akan menolak tawaran darinya. Audrey itu penggemar donat dan coklat sehari tidak memakan 2 makanan itu rasanya hambar. Lebay memang. Tapi itulah Audrey.
“Okay, awas kalo lu boong,”ujar Audrey matanya berbinar.
“Enggak, udah sana mandi gw tunggu di luar,”
“Siap,”
Pauline keluar dari kamar Audrey dan melihat Veron yang sedang berada di pantry dan mendekatinya. Wajah cowok itu terlihat kusut dan tidak enak di pandang. Namun, masih saja terlihat tampan. Jika saja Pauline tidak mengenal Veron dari kecil mungkin dia akan menjerit seperti cewek kebanyakan saat melihat pesona seorang Kenneth Anantha Veron.
“Napa tuh muka kusut amat?”tanya Pauline tangannya mengambil coklat panas yang tadi di buat Veron dan belum diminum cowok itu. Sang pemilik mendelik kesal tapi, terlambat Pauline sudah meminumnya.
“Gw dijebak sama Bella kemarin,”jawab Veron.
“Bella yang mana?”tanya Pauline lagi sebab yang namanya Bella bukan cuma satu.
“Yang sekelas sama Vinca,”
“Arzbella yang suka lo itu?”
“Iya itu,”
“Ngapain dia?”
“Gw kemarin pulang sekolah ngajak si Vinca jalan eh yang dateng malah tuh nenek lampir,”Veron berjalan ke ruang tamu membawa coklat panas dan roti diikuti Pauline.
“Gw denger-denger sih dia naksir lu sejak kelas 10,”
“Gak peduli gw dia suka apa kagak sama gw,”
“Ye si curut,”
Audrey keluar dari kamar dan mendekati keduanya. Dia meminum coklat panas milik Veron. Lagi-lagi Veron hanya bisa mendelik kesal. Dirinya benar-benar sial setelah menemani Bella belanja dan menonton.
Sejujurnya Veron tidak sudi menemani cewek kegatelan itu tapi, saat Veron akan meninggalkannya cewek itu pura-pura menangis dan membuat orang sekitarnya menatap mereka.
Mengingat itu semua membuatnya bertambah kesal saja.
“Abang, mau ikut gak?”tanya Audrey membuyarkan lamunan Veron.
“Gak, Abang mau tidur aja,”
“Yaudah kalo gitu Audrey pergi dulu,”pamit Audrey lalu menarik tangan Pauline keluar dari Apartment milik Bara.
Mereka pergi menggunakan mobil milik Veron karena Audrey masih belum diperbolehkan untuk memiliki mobil. Tujuan pertama mereka ke taman kota hari libur seperti ini pasti ramai dan Audrey paling suka saat banyak pedagang makanan. Sekalian cuci mata dengan cogan-cogan yang ada disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Teacher
RomanceJudul awal : My Teacher - "Bapak mau gak jadi pacar saya?" "...." "Yaelah, Pak, jawab napa," Seorang Audrey biangkerok sekolah jatuh cinta pada guru baru sekaligus anak dari pemilik sekolah. Dia yang dulunya selalu mencibir sahabatnya karena menyuka...