SEMUANYA terjadi begitu cepat. Alden tak sempat menginjak pedal rem sesaat sebelum mobil yang dikendarainya menabrak sebuah mobil yang melintas di depannya. Alden perlahan menarik wajahnya dari bantalan kantung udara di kemudi. Beruntung kantung udara yang lantas menyembul membuat wajahnya tak membentur benda keras itu.
Wajah Alden bergulir cepat menatap Ethan di sebelahnya. Matanya membulat cemas melihat pemuda itu menyandarkan punggungnya di jok sembari menahan sakit. Ethan menekan kuat-kuat bahu kirinya yang terasa nyeri setelah membentur dashboard saat kecelakaan itu terjadi. Di kursi belakang, Molly meringis menahan sakit di wajahnya. Dan Justin yang terlempar dari kursi tengah meringis di bawah kaki perempuan itu. Alden sendiri merasakan nyeri di bagian kakinya.
BUGHH BUGHH BUGGH BUGHH BUGHH!!!
Alden terlonjak kaget ketika mendengar suara seseorang menggedor-gedor kaca jendela di sebelahnya. Tatapannya secepat kilat melihat siapa yang berada di luar sana.
"Keluar kau, brengsek!" orang itu mengumpat dengan murka. Tangannya terus memukul-mukul kaca jendela itu.
Alden membeku di kursinya. Berkali-kali ia menelan ludahnya yang terasa seperti bulatan batu yang mengoyak kerongkongannya. Alden tak bisa berkata apa-apa. Sekujur tubuhnya meremang mendengar amukan seorang pemuda di luar sana. Dirinya panik setengah mati.
"Buka pintunya!" teriak pemuda itu dengan amarahnya yang mengerikan seraya menendang-nendang pintu mobil tersebut.
Keringat dingin membasahi dahi Alden. Wajahnya diselimuti pasi. Alden sama sekali tak berkeinginan untuk keluar menemuinya. Dirinya bersiasat pemuda itu akan menghajarnya habis-habisan.
"Sial! Bukankah itu Jasper?!" Justin membelalak panik begitu ia bangkit dari bawah jok.
"Kita dalam masalah besar sekarang!" tandas Ethan sama paniknya.
"Buka pintunya ata akan kuhancurkan mobil ini!" ancaman yang Jasper lontarkan membuat Alden dan yang lain semakin panik di dalam mobil.
"Jangan lakukan!" Ethan memekik cepat ketika Alden hendak menarik tuas pintu di sebelahnya.
Melihat Alden tak menuruti keinginannya, Jasper semakin murka. Kesabarannya sudah melewati batas. Pemuda itu lantas beranjak meninggalkan mobil itu. Alden dan yang lain pun kebingungan melihatnya.
"Dia pergi?" Justin mendelik tak percaya. Namun, kepanikannya tak surut sampai di situ. Dirinya masih merasa was-was.
Alden dan Ethan terdiam cemas melihat Jasper menghampiri mobilnya yang ringsek menabrak tiang lampu. Jasper terlihat mengambil sesuatu dari dalam mobilnya. Beberapa detik kemudian, Alden dan semua orang di dalam mobil membelalak panik.
"Ya Tuhan, apa yang ingin dia lakukan?" Molly bersuara ketakutan sewaktu melihat Jasper berjalan membawa tongkat hockey di tangannya.
Jasper sempat terjerembab ke jalan seraya menahan sakit di kepalanya. Luka di dahinya mengeluarkan darah. Melihat Jasper yang tak berdaya, Ethan segera mendesak Alden.
"Nyalakan mesinnya. Kita harus pergi sekarang!" pekik Ethan mendesak Alden segera membawa mereka pergi sebelum Jasper tiba menghampiri mereka.
Dengan tangan gemetar, Alden berupaya menghidupkan mesin mobil itu.
"Alden, cepat!" desak Justin panik setengah mati. Suasana di dalam mobil terasa sangat mencekam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kill Me With Your Eyes
Novela Juvenil🏆The WATTYS 2021 Winner genre Wild Card, kategori Young Adult. -3 Desember 2021. 🥈#LGBT on December 2021 Namanya Alden Watts, tetapi orang-orang menjulukinya 'si mata iblis'. Matanya yang indah, tetapi juga mematikan. Semasa hidupnya, Alden tak pe...