"Dewan baru balik besok pagi, ya?" Yudantara membuka percakapan antara dirinya dengan tiga panitia lain di sebuah warung bakmi yang lokasinya tidak jauh dari Lippo Mall Jogja. Justika, yang baru saja menerima bihun nyemek pesanannya, mengangguk.
"Tapi aku udah bilang kalau ke kampusnya bisa agak siang kok, Kak, atau kalau enggak biar aku yang ke kontrakan dia."
"Wah, cewek ke kontrakan cowok," goda Bonaventura sambil mengerlingkan mata pada Justika. "Mau ngapain, tuh?"
"Lambene." Jihanne menepuk punggung teman satu angkatannya itu dengan kesal. "Gajah pink ini nggak usah didengerin, Tik, nggak bener omongannya."
Justika mengerutkan dahi. "Kok gajah pink, Kak?"
"Nama panggilannya 'kan sama kaya gajah warna merah jambu yang ada di majalah Bobo itu, Tik, yang Bona dan Rong Rong."
Bonaventura melirik Jihanne dengan malas, yang langsung dibalas dengan juluran lidah.
"Aku aja sampai sekarang masih bertanya-tanya kenapa dikasih nama panggilan Bona, kaya nggak ada nama yang lain aja."
"Nggak apa-apa kali, Bon, tampang boleh sangar tapi namanya menggemaskan," ledek Yudantara.
"Asu."
Baik Justika, Jihanne, maupun Yudantara tertawa, bahkan Pak Nono yang sedang membuatkan bakmi untuk pembeli yang lain juga ikut terkekeh.
Kemacetan di perempatan Jalan Gejayan bukan pemandangan asing bagi keempat anak muda yang sibuk menyantap makanan mereka di sebuah emperan toko. Mereka tidak peduli dengan kendaraan yang lalu-lalang melewati warung bakmi milik Pak Nono yang memang hanya bermodalkan gerobak, beberapa bangku dan tikar, juga halaman toko yang tutup serta trotoar. Suara klakson dari para pengemudi yang ingin segera kabur dari bangjo Jalan Gejayan sudah seperti alunan musik tersendiri bagi para pelanggan Pak Nono dan sang istri.
"Eh iya, katanya sepupu Hanna yang orang Bandung ini adik kelasmu waktu SMA, ya, Tik?" tanya Jihanne. Ia mengetahui informasi itu dari Jonathan, yang sempat bertanya pada Dewantoro sebelum ia dan kakaknya pergi ke salah satu kota di Jawa Barat itu.
"Iya, Kak. Cantik banget anaknya, kalau dilihat-lihat mirip Kak Hanna juga."
"Wah, calon Most Wanted¹ lagi, nih. Pamornya Hanna aja masih sehebat itu di kalangan mahasiswa. Si Theo juga iya 'kan?" Bonaventura menatap Yudantara, yang langsung ditanggapi dengan anggukan kepala.
"Kamu emang belum pernah lihat sepupunya itu, Bon? Rumahnya mbahmu masih satu desa apa satu kecamatan sama Hanna-Dewan 'kan?"
"Nggak pernah, Yud. Kalaupun si ... siapa namanya, Tik?"
"Manda, Kak."
"Nah, kalaupun si Manda ini pernah dateng ke Purworejo, kemungkinan pas liburan sekolah 'kan? Kalau liburan aku 'kan nggak pernah di Purworejo, aku sama masku pasti ke Banyuwangi. Baru pas kuliah aja aku balik ke Banyuwangi kalau libur Natal sama Tahun Baru aja."
"Ya bener, sih." Jihanne bergumam, setuju dengan omongan Bonaventura barusan. "Lagian kalau sampai ketemu, pasti udah diembat, ya 'kan, Bon?"
"Anne kalau ngomong suka bener, jadi demen, nih." Bonaventura buru-buru melindungi diri saat Jihanne hendak melemparkan sendok ke arahnya. "Ampun! Asli ampun, An!"
"Macem-macem awas aja."
"Kak Anne sama Kak Bona dari tadi berantem diketawain Bu Nono di sana." Justika berbisik sambil menunjuk ke arah istri penjual bakmi yang memang sedang menertawakan mereka.
"Omong-omong." Bonaventura berhasil mendapatkan atensi dari ketiga temannya. "Setelah kupikir-pikir lagi, Hanna sama Dewan ini nekat juga, ya, pulang ambil kereta malem."
Justika yang hendak menyeruput teh panasnya langsung menatap ke arah kakak tingkat sekaligus seniornya di UKM radio kampus itu.
"Maksudnya?"
"Sekarang 'kan lagi santer berita soal orang salah masuk ke transportasi gaib gitu, masa kalian nggak tahu?"
•••
Most Wanted¹
Gelar tak resmi yang didapat oleh orang tertentu sejak mereka resmi menjadi mahasiswa baru di USY. Di angkatan 2013, gelar Most Wanted dimiliki oleh Johanna dan Theodore; sedangkan di angkatan 2014 didapat oleh Justika dan Tendraditya.Biasanya gelar ini diberikan berdasarkan kepopuleran mereka selama masa inisiasi baik di kalangan teman seangkatan, dosen, maupun panitia ospek. Most Wanted sendiri juga bisa diartikan sebagai 'mahasiswa yang memiliki banyak penggemar'.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Duty
HorrorSame train, same destination. But different situation. -Bathed in Fear, Project 2. © 2020 nebulascorpius