7.

1K 121 2
                                    

Happy Reading








**********

Renjun menyesap teh hangatnya dengan pelan. Kemudian menyandarkan punggungnya di sofa empuk yang ada di sana. Pening di kepalanya telah berganti lega setelah melihat hasil karya di depannya. Lukisan unik bertemakan budaya sudah terpampang apik di kanvas berukuran kertas Manila itu.

Tugas yang diberikan dosennya semua sudah kelar dalam seminggu ini. Renjun tersenyum menampilkan gigi rapi nya. Lalu dia mulai membereskan peralatan lukis nya. Tidak lupa ia menyingkirkan hasil lukisannya ke pinggir kamar untuk menunggu kering.

"Ah senangnya diriku."

Renjun merebahkan diri sejenak. Lalu bangun dan keluar kamar mengajak sang tamu rumahnya untuk makan malam.

Kalian pasti bertanya-tanya soal masalah kemaren bukan? Tentang Jeno yang mengamuk dan Lucas yang menjadi diam. Tentu nya cerita ini tidak akan melupakan kejadian itu. Setelah kejadian itu, Renjun dan Markmin bertemu di sebuah kedai jajangmyeon. Jaemin mengamuk kepada Renjun yang bersikap santai. Dia menjelaskan jika Jeno marah besar kepadanya. Tapi apa? Renjun bilang tenang saja.

Renjun mengatakan bahwa ia akan menyelesaikan masalah ini minggu depan. Sebab minggu ini dia memiliki multi task yang merepotkan. Dia diperintahkan untuk bekerja kelompok dalam mengerjakan tugas. Tidak ada waktu untuk mengurusi kemarahan Jeno. Mark dan Jaemin yang mendengar itu hanya diam seribu bahasa. Rasanya ingin mengumpat tetapi tidak bisa.

Lalu di mana Jeno? Dia menghilang entah kemana setelah kejadian itu. Mark sudah menanyakan keberadaan Jeno kepada keluarganya. Doyoung bilang jika Jeno sedang menginap di rumah neneknya. Mark sungguh kacau. Jeno akan kabur ke rumah neneknya ketika dia benar-benar merasa terpuruk. Mark ingin marah kepada Renjun tapi ia tidak bisa. Renjun terlalu polos untuk hal semacam ini.

Jadi, hari ini Renjun sebenarnya sadar mengenai masalahnya seminggu kemaren. Maka dari itu, besok dia akan berkunjung ke rumah Jeno dan memperbaiki semuanya. Rencana yang dibayangkan Renjun cukup mudah. Tetapi apakah ada yang mengira semudah apa realitanya?

"Lucas kau ingin udang? " Tawar Renjun.

Lucas menggeleng pelan. Lalu mengambil ikan goreng dan beberapa lalapan.

Renjun hanya mengangguk. Dia melanjutkan makannya dengan santai. Renjun sadar betul jika Lucas mendiamkannya. Tapi dia tidak tahu alasan Lucas diam sekarang. Sudah seminggu ini pula mereka tidak banyak berinteraksi. Renjun sibuk dengan tugas. Lucas hanya berdiam diri di kamar sambil terus mengingat statusnya.

Keluarga Renjun sekarang sedang berada di Jepang. Di kediaman sang Baba. Mala dari itu tidak ada satupun dari mereka yang tahu mengenai masalah Renjun. Jika orang lain di posisi Renjun mungkin akan stress. Tetapi Renjun? Anak itu sungguh. Kelewat santai.

Selesai makan Renjun membereskan piringnya dengan Lucas. Lucas ikut membantu membersihkan meja lalu duduk di kursinya lagi.

"Lucas kau tidak ingin tidur? Ini sudah malam. " Renjun menginterupsi Lucas yang hanya diam.

Kemudian Lucas beranjak dari sana menuju ke lantai atas. Mengucapkan selamat malam kepada Renjun yang menatapnya sendu. Lucas kenapa si? Pikir Renjun.

Tak mau berlama-lama, Renjun menuju ke kamar. Dia tidak akan membuang waktu istirahat nya. Besok dia akan pergi ke rumah Jeno setelah dia mengumpulkan tugasnya.

Storia d'Amore • LurenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang