18

680 73 0
                                    

Happy Reading
















**********







Renjun berusaha tidak mengumpat karena itu akan mempengaruhi bayi di dalam kandungannya. Dia hanya terus mengelus dada dan mencoba bersabar. Besi besar yang bisa berjalan di depannya ini mogok . Padahal Renjun buru-buru menuju ke kampusnya. Hari ini kampusnya akan mengadakan perayaan anniversary. Ah Renjun kesal! Mengapa Lucas harus sibuk sih sehingga ia harus berangkat dengan mobil sendiri yang belum ia service.

"Aduh bisa-bisanya mogok di tempat sepi seperti ini. Ah aku harus bagaimana?" Renjun bermonolog.

Mungkin ini memang takdir. Sebuah mobil yang lebih mewah dari mobil Renjun berhenti tepat di jalan itu. Keluarlah lelaki putih nan tinggi dan menghampiri Renjun.

"Renjun? Mengapa berhenti di sini? Ada masalah? " Tanya Guanlin.

Renjun hanya terpaku. Pasalnya lelaki di depannya ini sangat tampan dengan menggunakan pakaian formal. Hari ini Guanlin akan memberikan sambutan singkat mewakili fakultasnya. Tentunya harus rapi dan formal.

Setelah tersadar Renjun segera menggelengkan kepalanya membuat Guanlin tersenyum.

"Eh itu mobilku mogok. " Renjun berkata dengan pelan.

"Em aku tidak mengerti soal mobil. Bagaimana ya. " Guanlin terlihat berfikir.

Renjun hanya terus bergumam sambil mengusap perutnya yang sedikit kram karena tadi ia sempat menendang mobilnya. Emosi Renjun tuh!

"Ah aku akan panggil montir ke sini. Kau mau kan meninggalkan mobilmu? Kita berangkat bersama saja. Aku punya kenalan dekat dengan montir. " Ujar Guanlin membuat Renjun mengangguk semangat.

Setelah Guanlin menelepon montir nya ia dan Renjun segera memasuki mobil. Menjalankan mobilnya sedikit ngebut karena sebentar lagi acara akan di mulai.

"Guan, makasih tumpangannya. Dan aku juga minta maaf karena merepotknmu. " Ucap Renjun saat di dalam mobil.

"Tidak masalah Renjun. Kita kan searah. Aku juga khawatir melihatmu terus mengusap perut mu. " Jawab Guanlin.

"Ah ini tidak apa-apa. Biasa hanya kram. " Renjun berusaha menyembunyikan raut kesakitannya. Sebenarnya ini agak sakit.

Guanlin mengulurkan tangannya ke perut Renjun lalu mengusapnya pelan.

"Dia pasti merindukan ayahnya. Jeno kan sedang pergi jauh. Makanya dia bereaksi seperti itu padahal baru berumur 1 bulan lebih. " Ucapan Guanlin membuat Renjun membeku. Ia lupa dengan Jeno. Astaga!

Renjun hanya tersenyum menanggapi. Setelah acara hari ini selesai ia akan menghubungi Jeno. Ya ampun kenapa Renjun bisa lupa sih.





















Acara anniversary hari ini berjalan lancar. Semua fakultas memberikan kreatifitas masing-masing yang memukau. Puncak acara akan di adakan nanti malam dengan di adakan pesta. Besok akan diberi cuti satu hari untuk break. Fakultas seni lukis juga berhasil menjual hasil lukisannya walau hanya sebagian. Sisanya lukisan itu akan di pajang di aula fakultas.

"Ah lelah sekali. " Rengek Yeeun.

"Benar. Ini sangat amat lelah. " Sambung Jeongin.

Storia d'Amore • LurenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang