19

644 78 5
                                    

Happy Reading













**********

Renjun menangis sambil memeluk boneka moomin di kamarnya. Pintu kamar itu dikunci membuat orang yang berada di luar tidak bisa masuk. Renjun terus meraung sambil memandang keluar jendela di kamar itu.

Beberapa saat tadi orang tuanya memberi tahu bahwa Renjun akan segera pindah ke Hongkong. Parahnya sebelum Renjun menyetujui, orang tuanya dan Lucas sudah mengurus kepindahan Renjun. Siang tadi Renjun dikejutkan oleh dosen yang memberi tahu bahwa ia bukan lagi mahasiswa di kampus itu. Renjun terkejut! Dia pulang dengan perasaan kecewa dan sedih. Lalu mengurung diri di kamar sampai sekarang.

"Renjun tolong dengarkan penjelasanku. " Suara Lucas membuat Renjun semakin memperkeras suara tangisnya.

Sebenarnya, Renjun tidak se cengeng itu sampai menangis seperti anak kecil. Tetapi keberadaan bayi di perutnya membuat ia ingin sekali menangis dengan keras sekarang.

"Aku hanya ingin menjagamu. Kau tahu bukan jika aku harus bekerja juga. " Jelas Lucas dari luar kamar.

Renjun masih tetap tidak bergeming. Masih memeluk moomin besarnya dan memandang keluar jendela. Lama tidak ada lagi suara Lucas yang berteriak dari luar. Membuat Renjun menghentikan tangisnya. Dia juga sudah lelah menangis. Ini sudah malam dan ia ingin tidur.

Renjun mengerang, apa-apaan dengan perutnya yang mengeluarkan suara laknat itu. Membuat Renjun tidak bisa tidur dan merasa gelisah. Dia belum makan malam dan belum minum susu. Takut - takut anaknya akan mengamuk nanti. Akhirnya Renjun memutuskan untuk keluar kamar untuk mengambil makan.

"Ah.. Lucas.. " Renjun bergumam pelan saat dia melihat Lucas tidur dengan menyender pada dinding di samping pintu.

Renjun masih marah tetapi dia juga kasihan dengan Lucas. Pasti Lucas lelah. Renjun memutuskan untuk membangunkan Lucas.

"Lucas.. Bangun nanti kau bisa sakit jika tidur di lantai seperti ini. " Ucap Renjun sambil menggoyangkan tubuh Lucas.

Mata besar Lucas terbuka, membuat Renjun berjengit karena Lucas langsung memeluknya. Renjun juga merasakan kecupan-kecupan kecil di tengkuknya.

"Renjun.. Tolong mengertilah. " Gumam Lucas.

Lucas melepas pelukan itu lalu menatap Renjun dalam. Sementara yang ditatap hanya bisa balas menatap.

"Aku harus menjaga mu dan aegi dalam jarak dekat. Tetapi aku punya pekerjaan di Hongkong. Makanya aku membawamu ke sana karena hal itu. Kau masih bisa berkunjung ke Korea jika kita ada waktu luang. " Jelas Lucas.

Renjun mendengus. Ia sebenarnya juga lebih merasa nyaman jika Lucas di dekatnya. Mungkin pengaruh bayinya. Namun, ia berat meninggalkan Korea. Meninggalkan kampus nya. Meninggalkan Jaemin dan Mark hyung. Meninggalkan Jeno?

"Sayang, kau mau kan menikah denganku? Kita jaga anak kita bersama? " Tanya Lucas diangguki oleh Renjun.

"Nah ambil nilai positif nya dari apa yang ku lakukan. Sebentar lagi kita juga akan menikah . Jadi di Hongkong kita bisa sekalian mempersiapkan dibantu mama dan baba ku. " Jelas Lucas kembali lalu memeluk Renjun.

Renjun meneteskan air matanya lagi. Ia terharu dengan rencana Lucas. Tetapi apakah ia akan meninggalkan kenangannya dengan Jeno secepat ini? Jeno, Renjun rindu.

Storia d'Amore • LurenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang