Prolog

4.8K 321 0
                                    


HAPPY READING

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING

*********

Diruang gelap dan sedikit luas terdapat dua anak kecil, laki-laki dan perempuan yang terikat tali tambang pada tangan dan kakinya. Anak perempuan itu bergerak untuk melepaskan ikatan tali itu dengan sekuat tenaga. Tali tambang bergesekkan dengan kulit menyebabkan luka merah terlihat jelas. Pada akhirnya anak perempuan itu bisa terlepas dari ikatan tali tersebut.

Anak perempuan itu berlari menghampiri anak laki-laki yang sedang menangis tersendu-sendu.

"Ion, udah jangan nangis ya. Kakak akan melepaskan talinya dan keluar dari tempat ini. Oke?"

"Iya Kak Fia" jawab anak laki-laki yang bernama Ion atau Orion kepada anak perempuan yang diketaui sebagai kakaknya bernama Fia.

Fia melepaskan tali dengan hati-hati agar tidak melukai tangan adik laki-lakinya. Setelah talinya lepas, Fia memeluk Ion dengan lembut agar Ion berhenti menangis. Fia melepaskan pelukkannya dan memandang adiknya dengan lembut. Tangan Fia menghapus air mata yang masih terdapat dipipi Ion.

"Ayo, kita ke-"

CLEK

Ucapan Fia terpotong karena tiba-tiba pintu terbuka lebar dan cahaya dari luar pintu masuk kedalam ruangan gelap itu. Fia tekejut langsung menarik Ion kebelakang tubuhnya. Ion langsung memeluk tubuh Afia dengan kuat. Orang itu masuk kedalam dengan memakai topeng badut tersenyum lebar yang terlihat mengerikan dan memakai baju jas hitam.

"Helloo"

Suara serak memenuhi ruangan terdengar sangat mengerikan ditambah topeng badutnya. Fia memegang tangan Ion yang berada diperutnya dengan erat. Keringat Fia bercucuran dengan deras. Fia bisa merasakan tubuh Ion bergetar hebat.

"Gimana keadaan kalian? Kalian pasti tidak sabar bertemu denganku'kan?"

Tanya orang itu dengan girang sangat terlihat dari nada suaranya.

"O-om, bolehkah kami keluar dari sini?" tanya Fia pelan.

"Ehh, padahal aku membawa kalian kesini untuk bermain denganku lohh" ucapnya sambil meletakan jari telunjuk kanannya dipipi topeng.

"Tapi Om, mama sama papa pasti nyariin kami berdua" mendengar ucapan Fia orang bertopeng itu tidak senang. Fia bisa merasakan hawa disekitarnya menjadi lebih dingin.

"Kenapa?"

Orang bertopeng itu menundukkan kepalanya dan mengepalkan kedua tangannya dengan erat sampai kuku tangan memutih. Fia langsung memeluk Ion dan melangkah mundur dengan pelan mendengar suara itu mengandung kemarahan yang sangat besar.

"KENAPA? KENAPA? KENAPA KALIAN TIDAK INGIN BERMAIN DENGANKU?APA AKU JELEK? APA AKU MISKIN? APA AKU ANEH?" teriak orang bertopeng itu dengan keras yang masih menundukkan kepalanya. Fia dan Ion sagat ketakutan.

The Lazy AFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang