Time to Put Your Galleons Where Your Mouth Is

8. Cream of the Crop

Duduk di kompartemen di kereta ekspres Hogwarts, Regulus Black menghela napas pelan. Akhirnya, akhirnya dia pergi ke Hogwarts. Jauh dari ibunya dan dia mengomel keras tentang sikap putra tertuanya. Ayah mereka bersikeras bahwa mungkin Turais benar. Dan dia menolak mendengar apa pun tentang Pelahap Maut di rumah sekarang. Dia telah melakukan penelitiannya sendiri, dan dia setuju dengan Turais. Tidak ada bukti bahwa Lord Voldemort ini bukanlah darah-lumpur atau darah-campuran yang menguasai darah-murni sebagai balas dendam atas perlakuannya. Faktanya, ada banyak bukti yang muncul bahwa itu sebenarnya adalah 'Tom Riddle' yang menggunakan nama Voldemort. Turais telah membuat poin yang bagus tentang topik itu.

Mendongak saat kopernya disimpan di atas kepala, Regulus tersenyum pada kakak laki-lakinya, yang balas menyeringai. Sirius juga duduk di kabin, setelah bersikeras agar mereka bertiga memulai perjalanan ini bersama-sama, bahkan jika Turais akan ditarik sepuluh menit ke perjalanan untuk memulai tugas perfeknya.

Kedua orang tua sangat bangga dengan anak tertua mereka dalam hal itu. Dia akan mengalahkan adik laki-laki Lestrange yang lebih muda, ketika sungguh, tidak ada banyak kontes, untuk lencana kecil yang mengilap, bersama dengan beberapa ahli waris darah murni lainnya. Sirius mengklaim bahwa tidak mungkin Turais tidak akan mendapatkan lencana itu. Profesor Slughorn, kepala keluarga Slytherin, sangat mencintai Turais, dia murid yang sempurna.

Rupanya dia akan melaminasi puitis setiap kali Sirius memiliki ramuan, semuanya tentang bagaimana kakak laki-lakinya adalah ahli ramuan kecil yang sempurna, dan bahwa dia senang bahwa Sirius memiliki beberapa bakat yang sama.

Tentu saja, Sirius tidak menyebutkan fakta bahwa Turais telah mengajarinya di semua mata pelajarannya, lebih dari senang melihat adik laki-lakinya berkembang. Dia telah menghabiskan banyak waktu mengajar Regulus juga selama musim panas, memastikan dia memahami semua yang mereka bahas di tahun pertama, bahkan menawarkan buku teks lamanya alih-alih buku baru yang bagus yang dibelikan ibu untuknya.

Jelas, Regulus telah menjatuhkan buku-buku baru seperti kentang panas sebagai ganti buku-buku lama Turais. Ketika dia berumur tujuh tahun, Turais dan ayah mereka telah berhadapan satu sama lain, mengingat saudara kulit hitam tertua telah menghargai sebuah buku kuno di perpustakaan Black. Mereka bertempur, sampai Orion menyadari bahwa Turais telah mengoreksi kesalahan dalam tulisan, yang salah menjelaskan bagaimana cara melakukan mantra, salah satu yang diasumsikan sebagian besar Black tidak dimaksudkan untuk digunakan jika mereka tidak dapat mengerjakannya dari instruksi.

Regulus tahu pasti bahwa kakak laki-lakinya tidak hanya akan membaca buku teks dan mengoreksi semuanya, tetapi tidak ragu menambahkan petunjuknya sendiri yang membantu, perbaikan, dan jika dia beruntung, mantra yang dia buat saat bosan di kelas. Sirius telah menolak buku-buku lama Turais pada awalnya, sampai musim panas ini ketika dia membolak-baliknya dengan Regulus, hanya karena tertarik, hanya untuk menemukan beberapa mantra oleh Black yang lebih tua dengan tergesa-gesa menulis ke pinggir. Dia telah menerima buku tahun ketiga Turais, dan sangat ingin mencoba mantra yang bila digunakan untuk memikat pasta gigi, akan menyebabkan gigi rontok.

Regulus sendiri telah menemukan satu di buku tahun pertama yang akan menyebabkan seseorang mengembangkan telinga gajah, dan ada beberapa catatan yang ditulis dengan tergesa-gesa di belakang teks ramuan yang sedang bermain-main dengan gagasan ramuan yang akan mengarah pada berubah gender selama dua belas jam. Mungkin Turais telah menyelesaikannya di tahun kedua?

"Merasa baik-baik saja, Reggie?"

Turais sedang menyeringai padanya sekarang, setelah berdiri dan menyesuaikan lencana perfek di jubahnya. Mengangguk, Regulus mengeluarkan buku sketsanya, siap untuk mencoba menangkap Sirius yang tertidur, yang tertidur di jendela di kursinya.