Ara dan Putri sudah duduk santai diruang TV, menonton kartun kesukaan mereka dan memakan cemilan. Sungguh sempura bagi mereka."Lo bosen gak sih dirumah terus Put?" Tanya Ara sambil menyuapkan cemilannya ke mulut.
Putri menghela nafas pelan
"Yah begitulah" Ucapnya terus menatap film kartun didepannya.
"Keluar yuk, ketaman gitu. Bosen gue udah lima hari dirumah terus" Ara menatap Putri serius, dan meletakkan toples yang berisi cemilan.
Putri menatap Ara, ia juga merasa bosan dirumah terus.
"Mmm kenapa kita gak main aja ke rumah Via?" Ucap Putri beralih menatap film kartun kesukaannya.
"Ck,"
Ara berdecak sebal, ia paling malas kalau Putri sudah bicara soal Via.
"Ketaman aja yuk lah, kita juga gak tau rumahnya Via kan?" Ara terus menatap Putri dengan serius.
Putri yang merasa dirinya ditatap oleh Ara pun menengok.
"Lo mah natap gue jangan serius-serius juga kali," Putri menatap Ara dengan aneh. "Ya kita tanya-tanya dong sama orang yang tinggal disitu" Sambung Putri.
Ara menghela nafas kasar, ia sebenarnya tidak mau ke rumah Via karena ia tidak mudah akrap dengan orang baru. Beda dengan Putri yang mudah akrap dengan orang baru.
"Yaudah deh, yang penting keluar gitu cari udara segar" Ara pun beranjak dari tempatnya, ia menuju kamar untuk bersiap-siap.
Putri menengok, tau bahwa Ara akan bersiap-siap ia pun segera mengikuti Ara. Sebelumnya Putri sudah mematikan TV nya.
Putri sudah di kamar Ara, ia bingung dengan temannya. Karena ia sibuk memilih baju yang cocok untuk dipakai. Padahal baju yang Ara coba sebelumnya sangat cocok semua pikir Putri.
Ara yang sadar bahwa Putri melihatnya pun bertanya.
"Eeh Put, bantuin gue dong. Baju mana nih yang cocok?" Tanya Ara memandang Putri lalu beralih ke baju yang ada di kasurnya.
"Semua cocok kok Ra, cuma lo aja yang ribet" Putri berjalan menuju Ara.
"Ih lo mah gitu, kalo lo mau pake apa?" Tanya Ara menatap Putri.
Putri tak menjawab, ia berjalan menuju rak sepatu dan mengambilnya lalu memakaikan ke kaki. Ia dong di kaki masa di tangan, ups!.
Putri mengambil tas selempang kecil untuk membawa benda penting didalamnya.
"Selesai!" Seru Putri sambil bergaya-gaya.
"Hoo" Ara membulatkan matanya dan mulutnya membuntuk huruf 'o'.
"Gila perfect banget lo Put, gue juga ikut-ikutan deh" sambung Ara, ia melangkah menuju ke rak sepatu dan memilih yang cocok."Tadaa! Gimana Put?" Tanya Ara sambil menaik turunkan kedua alianya.
"Eebuset, kita ini cuma mau main Ara. Kenapa kita malah kaya ke kondangan aja" Putri berucap sambil mengolesi lipstik tipis dibibirnya.
"Yaelah Put, biar gaul dikit dong" Ucap Ara membuka tas selempang milik Putri.
Putri pun kaget yang dilakukan oleh Ara. Putri menatap tajam Ara, yang ditatap tajam oleh temannya pun terkekeh pelan.
"Biasa aja kali natapnya, gue cuma mau nitip hp doang kok" Ara berjalan menuju cermin yang dipakai oleh Putri.
"Ck. Lo seharusnya bawa sendiri dong" Putri melirik Ara sekilas lalu memasukkan lipstiknya ke dalam tas selempangnya.
"Males gue bawa-bawa tas kek gitu, gak PD" Ucap Ara tanpa menatap Putri.
"Dih ini nih orang aneh sedunia raya" Putri melipat kedua tangannya lalu senderan di lemari.
"Udah yuk berangkat" Ucap Ara menarik tangan Putri.
Putri pun tak bergeming, ia terus mengikuti Ara dibelakang.
Mereka menuju bagasi motor, lalu membuka penutupnya (entah apa itu namanya, lupa aku).
Ara sudah mengeluarkan motor metic miliknya, lalu menstater dan menatap Putri yang masih berdiri menatap motor Ara sambil melamun.
"Woy!," Ara mengagetkan Putri.
Sontak Putri pun kaget, dan menatap tajam temannya itu.
"Makanya jangan melamun, ayok naik" Ucap Ara terkekeh.
Putri pun beranjak sambil menghentak-hentakkan kakinya, dan bibirnya yang dikerucutkan.
Selama diperjalanan tak ada percakapan diantara mereka, hanya suara motor dan mobil yang saling berlalu lalang.
Dan setelah menempuh jalan beberapa menit, akhirnya mereka sampai tujuan. Ara memberhentikan motornya lalu celingak celinguk berharap ada orang yang dikenalinya lewat.
"Katanya disekitar sini kan?" Tanya Ara menatap Putri yang sedang asik bermain benda pipihnya.
"Iya tapi rumahnya dimana yah?" Putri memasukkan kembali hp nya lalu menatap sekeliling.
"Hih! Menyebalkan!" Ara memanyunkan bibirnya. Putri pun hanya tertawa kecil.
"Kakak!" Teriak seseorang tak jauh dari mereka berhenti dan melambaikan tangannya.
Gimana penasaran siapa itu? Jangan lupa vote biar semangat:)
KAMU SEDANG MEMBACA
KETIKA SI PENDIAM BERUBAH
Подростковая литератураMaaf kalo alur ceritanya gak nyambung atau bahkan amburadul, mohon dimaklumi saya masih tahap belajar membuat novel wattpad. Jadi jika ada salah disetiap katanya atau penempatan tanda titik, koma, dan lainnya mohon dikasih tau agar saya bisa memperb...