Part 20

41 8 1
                                    

"BUANG IH, LO DENGER GAK SIH WOY!" Suara Putri berteriak sambil bergidik ngeri melihat kecoa yang ada ditangan Ara.

"Hayo hahaha" Ara terus menjahili Putri, ia sembunyi dibalik selimut sembari terus menjerit.

"Buang kecewa itu lah!" Putri berbicara dibalik selimut, Ara tampak tertawa mendengar ucapan Putri.

Putri yang heran kenapa Ara tertawa pun melihatnya dengan tatapan aneh.

"Kok lo ketawa sih?" Putri sebal dengan Ara yang terus tertawa.

"Ini tuh KECOA, bukan KECEWA!" Ara menekan kata kecoa dan kecewa. Tampak Putri memutar bola mata.

"Sama aja" Ucap Putri singkat.

Ara hanya terkekeh, ia lalu membuang kecoa itu melalui jendela kamar miliknya.

Mereka berjalan bersama menuju tempat favoritnya, ya dimana lagi kalau bukan diruang TV. Melanjutkan film kesukaan mereka, sembari memakan cemilan yang ada ditoples.

Sunyi, tak ada percakapan diantara mereka. Hingga Ara yang merasa sunyi, ia angkat bicara.

"Huh!, keluar yuk cari udara yang segar gitu" Ara menghembuskan nafasnya kasar, menatap kedua temannya yang berada disampingnya.

"Udara kok dicari" Celetuk Putri tanpa menatap Ara, ia fokus dengan tontonan didepannya.

Ck!

Ara berdecak sebal, menatap Putri tajam.

"Ya dicari dong, masa di-" Putri memotong ucapan Ara.

"Udara itu gak kelihatan, tapi bisa dirasakan. Masa kita nyari udara ya gak bakal ketemu, disekitar kita juga ada udara kok malah dicari segala" Cerocos Putri panjang lebar, membuat Ara memonyongkan bibirnya.

"Nyerocos mulu sih lo" Ara menatap Putri tajam.

Putri menatap Ara sekilas lalu kembali menatap TV kembali.

"Vi kita keluar yuk" Ajak Ara menarik tangan Via.

Via hanya mengangguk dan tidak menolak ajakan Ara.

Mereka segera beranjak dari tempatnya dan segera berjalan.

Putri tampak kesal melihat mereka, dia merasa dirinya tidak ada dan diabaikan oleh mereka berdua.

"Cie gue dilupakan" Ucap Putri menatap Ara dan Via.

"Ayuk kak ikut" Via menengok menatap Putri, mengajaknya untuk ikut.

Putri segera beranjak dari tempat duduk dan menghampiri kedua temannya.

***

Mereka berjalan beriringan, Ara berada ditengah antara Putri dan Via.

"Kita mau kemana kak?" Celetuk Via, menatap wajah kedua temannya.

"Ke planet mars" Ucap Putri menjawab pertanyaan Via.

Putri tadi sedikit kaget dan menatap Ara, lalu ia kembali menatap jalanan yang tidak terlalu ramai dengan kendaraan umum.

"Planet mars?, bukankah itu jauh kak?" Via terus bertanya kepada Ara, sembari menatapnya lekat.

"Lah emang jauh kok, siapa yang bilang kalo deket?" Ucap Ara terus menatap jalanan.

"Hehe sebenarnya kita  mau kemana sih kak?" Via terus bertanya kepada Ara, membuat Ara geram dan menghentikan langkahnya.

"Lo itu bi-"

Putri memotong ucapan Ara, lalu ia berkata kepada mereka yang masih berdiri di tempat.

KETIKA SI PENDIAM BERUBAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang