Part 9

111 12 1
                                    

Pagi hari yang cerah, dua orang yang sedang tidur nyenyak akhirnya terbangun dari tidurnya. Mereka segera beranjak dari tempat tidurnya untuk membersihkan diri.

"Eh, lo kok ngikutin gue ke kamar mandi sih." Ara baru sadar kalau Putri mengikutinya ke kamar mandi.

"Ck ya gue mau mandi lah, emang mau makan!" Putri berdecak kesal dan akan masuk ke kamar mandi.

"Eeehhh tunggu! Ya gue dulu dong yang mandi." Ara menarik lengan Putri.

"Nggak bisa gitu dong, kan gue tamu disini. Jadi gue dulu." Putri pun tak mau mengalah.

"Tamu? hellooow, lo itu temen gue, bukan tamu. Paham!" Ara kesal dengan Putri. Bisa-bisanya ia berkata seperti itu.

"Duh! Duh! udah deh, kalo kita debat terus gara-gara kamar mandi, lebih baik mandi bareng aja!" Putri pun menarik lengan Ara, agar mandi bersamanya.

"Eehh! Gue nggak mau! ya udah lo aja sana duluan!" Ara pun terpaksa mengalah.

"Hehe akhirnya ngalah juga kan." Putri melepas lengan Ara.

Ara hanya mengerucutkan bibirnya. Ia sebal karena Putri.

Setelah lama menunggu, Putri akhirnya sudah selesai mandi. Kini giliran Ara yang mandi.

"Lo lama banget sih mandinya." Ara sempat mengantuk tadi, saat menunggu Putri.

"Hehe ya itu ka---"

Braak!

"Eh kodok! anak itu suka banget deh bikin orang kaget." Putri hanya geleng-geleng kepala.

Setelah mereka sudah melakukan kegiatannya. Sekarang mereka bersiap-siap untuk pergi kesekolah. Setelah itu mereka pergi ke garasi motor.

"Pintunya udah dikunci kan Ra?" Putri bertanya kepada Ara soal pintu rumahnya.

Ara hanya berdehem saja, ia sibuk dengan motornya.

"Naik motor sendiri atau mau boncengan Put?" Ara bertanya kepada Putri.

"Boncengan aja deh, gue lagi males banget nih ngendarai motor." Putri berucap dengan sangat lesu.

"Ya udah yuk." Ara sudah menaiki motornya. Begitupun dengan Putri.

Ara mengendarai motornya dengan kecepatan sedang.

Dipertengahan jalan, Ara dan Putri bertemu dengan motor yang tidak asing lagi. Ara pun mencoba melihat, apakah motor itu adalah yang dipakai laki-laki sinting yang dia temukan dijalan waktu balapan dengan Putri.

Tiin! Tiiin!

"Wooy! lo bis---" Andra menghentikan ucapannya, saat dia tahu bahwa yang menelakson itu cewe aneh yang ia temui dijalan, saat motornya mogok.

"Gue duluan bro!" Ara menambahkan kecepatannya. Sampai Putri ketakutan

Setelah sudah menempuh waktu yang cukup lama. Mereka pun sampai disekolah. Ara pun sudah memarkirkan motornya. Siswa yang lewat disitu pun hanya terbengong, melihat Ara dan Putri semakin akrab. Tapi yang diperhatikan tidak menghiraukan itu semua. Mereka langsung melangkahkan kakinya untuk pergi kekelasnya masing-masing.

"Eh Put, nanti istirahat kita ketaman seperti biasanya ya?" Ara mengajak Putri.

"Oh oke Ra." Putri pun menyetujui itu.

Putri berjalan dengan tenang, akan tetapi ia mendengar bahwa ada murid baru disekolah ini. Putri hanya penasaran, siapa murid baru itu. Dan perempuan atau laki-laki. Putri tidak terlalu memikirkannya. Nanti juga diperkenalkan oleh para guru.

Putri sudah sampai dikelasnya, ia pun masuk ke dalam kelas. Anehnya, para siswa yang biasanya menjahili Putri, kini sibuk dengan pembicaraan murid baru. Putri pun dengan tenang berjalan kebangkunya.

Triiing!

Bel juga sudah berbunyi, semua siswa berhamburan pergi ke lapangan untuk melaksanakan upacara setiap hari senin.

Saat diakhir upacara, guru berbicara akan memperkenalkan murid baru disekolah ini.

"Ada yang mau bapak sampaikan, yaitu sekolah kita kedatangan murid baru. Silahkan perkenalkan dirimu."

"Selamat pagi semua, perkenalkan nama saya Via Cahya. Saya pindahan dari SMA N 1 Garuda. Semoga bisa berteman, terima kasih."

Upacara pun sudah usai, para murid berhamburan masuk kelas.

Tadi namanya siapa ya? Duh, nyesel juga baris paling belakang sendiri. Digangguin terus sama sibencong.

Putri membatin, ia juga kesal dengan teman sekelasnya. Ada saja orang bencong seperti Purnama.

Sudah lama Putri melamun, guru wali kelasnya Putri datang.

"Selamat pagi anak-anak," Sapa bu Febri.

"Pagi juga." Murid pun membalas sapaan bu Febri.

"Maaf mengganggu kegiatan kalian. Dikelas kita, kedatangan murid baru. Silahkan masuk nak."

Semua murid dikelas itu kaget. Kelas mulai ribut, ada yang tidak suka pada anak itu, dan ada juga yang protes untuk pindah kelas saja. Putri hanya diam, ia tak mau mencampuri urusan orang lain. Dan murid baru itu ternyata

Kira-kira siapa hayo..
Oh ya, kemungkinan tokohnya akan bertambah nih. Jangan lupa vote😊

KETIKA SI PENDIAM BERUBAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang