Tiba-tiba ada yang menghampiri mereka berdua
"Kakaaak!"
Sontak mereka berdua pun menoleh ke sumber suara tersebut. Putri hanya memasang raut muka datar. Sedangkan Ara, ia bingung dengan murid tersebut.
"Hosh, hosh, hosh, aduuh capek nya." Via pun terduduk direrumputan untuk menghilangkan rasa capeknya.
"Lo ngikutin gue ya?" Putri bertanya kepada Via yang kini sedang berbaringan dirumput.
"Dia siapa put? lo kenal sama dia?" Ara pun bertanya kepada Putri.
"Dia itu murid baru disini. Yang tadi kenalan itu loh, masa lo nggak tau sih. Biasanya kan lo baris paling depan tuh. Kenapa nggak tau?" Putri menjelaskan kepada Ara.
"Oh murid baru, yah tadi kan gue mau baris paling depan. Tapi cuacanya panas, jadi dibelakang aja deh." Ara baru tau kalau itu murid barunya.
"Hai kakak, lagi ngapain nih?" Via melambaikan tangannya kepada Putri dan Ara.
"Heh murid aneh! lo ngikutin Putri ya?" Ara bertanya dengan raut wajah tak suka.
Via pun berdiri dan akan memperkenalkan dirinya kepada Putri dan Ara.
"Eehh kenalin kak, namaku Via Cahya. Kalo nama kakak siapa?" Via mengulurkan tangannya kepada Ara.
"Ara." Ucap Ara singkat, tanpa membalas uluran tangan Via.
"Oohh kak Ara namanya. Kalo kakak siapa?" Via bertanya kepada Putri.
"Ya gue manusia lah masa demit." Putri sebal karena menurutnya, pertanyaan Via itu aneh-aneh.
"Bukan itu kak, maksud aku siapa nama kakak?" Via bertanya lagi kepada Putri.
"Emang lo nggak denger ya, padahal tadi berulang kali sigenk bully nyebutin nama gue deh." Putri malas menanggapi bocah satu ini.
"Aku lupa kak hehe." Via hanya cengengesan.
"Gue Putri."
"Ooh kak Putri toh, saya boleh gabung nggak kak?" Via bertanya kepada mereka berdua.
Akan tetapi panggilan dari guru melalui mic membuat mereka bergegas ke lapangan.
"Ini ada apa ya Ra? Tumben banget tuh guru manggil semua murid." Putri heran dengan panggilan itu.
"Gue juga nggak tau tuh, yah kita dengerin aja lah." Ara menanggapi Putri dengan bingung juga.
Sedangkan Via, ia hanya mengikuti kedua kakak itu.
Setelah sampai dilapangan, mereka sudah mulai berkumpul. Banyak yang bingung dengan panggilan itu, dan juga ada yang masa bodo.
"Selamat pagi anak-anak." Guru kepala sekolah sudah memasuki aula.
"Pagi pak!" Jawab murid-murid dilapangan.
"Mohon maaf jika ini mendadak, tapi ada yang mau bapak sampaikan. Sekarang ini bapak mau menyampaikan untuk kelas XI jadi yang lain mohon bubar dulu yah."
"Huuuuu! Gimana sih bapak lah."
"Ngerjain aja."
"Aneh banget dah."
"Gue lagi BAB malah gini. Udah cepet-cepet kesini biar nggak dihukum. Sampe basah kan nih celana, dikira ngompol gue."
Kira-kira begitu lah komentar para siswa yang lagi enak santai tapi ada panggilan mendadak.
"Oke kita lanjut ke pembahasan ini. Jadi untuk kelas XI IPA 2 dan kelas XI IPS 3 ada kegiatan untuk kalian. Minggu besok kita akan mengadakan Camping dipinggir Pantai. Untuk melakukan berbagai penelitian dan membersihkan Pantai itu. Jadi diharapkan bawa tenda ya. Dan akan ada kakak kelas kita yang akan memantau kalian. Ini kakak-kakak yang akan menjaga kalian selama dipantai. Jadi, kelas yang tadi disebutkan harap beristirahat dirumah sampai hari minggu mendatang. Agar tidak terlalu pusing ya. Oh ya, untuk perlengkapannya nanti akan disampaikan melalui grup diWhatsApp. Sekian dari saya terima kasih." Pak guru menjelaskan panjang kali lebar dan kali tinggi.
"Horeee!"
Para murid pun berteriak kegirangan. Begitupun dengan ketiga murid yang ada dibarisan paling belakang. Mereka tak terlalu senang seperti murid-murid lainnya. Via hanya bengong, ia tidak maksud apa yang dikatakan guru tadi.
"Dah lah, ambil tas lalu pulang yuk." Ara mengajak Putri.
"Yuk lah." Putri hanya menyetujui ajakan Ara.
"Eh kak, kok pulang? Emang udah disuruh pulang ya?" Via bertanya kepada Putri dan Ara.
"Lo nggak denger ya? tadi pak guru bilang kan disuruh pulang dan istirahat sampai hari minggu mendatang." Putri menjelaskan panjang kali lebar.
"Oh iya kah kak? maklum lah kak kan aku murid baru jadi nggak tau hehe." Via hanya cengengesan.
"Rumah lo dimana Vi?" Putri bertanya kepada Via yang berjalan disampingnya.
"Nggak jauh kok dari sini." Via berucap dengan raut wajah yang aneh.
"Tinggal sama orang tua atau sama siapa?" Putri bertanya lagi kepada Via.
"Mmm ya nanti juga kakak tau kok, kalau kakak main kerumah ku." Via tersenyum, entah senyum karena apa.
"Ooh ya udah, lain kali gue main sama Ara. Rumah lo deket sini aja kan?" Putri bertanya pada Via.
"Iya kok."
Mereka mengambil tasnya lalu pulang. Tak ada percakapan lagi diantara Putri dan Via. Mereka terdiam memikirkan sesuatu yang ada didalam benaknya. Hanya terdengar para murid yang mengoceh, karena kelas yang dipilih oleh guru bisa berlibur dirumah.
"Kenapa nggak kelas kita aja coba."
"Iya tuh, kapan kita gilirannya dong."
"Sebel, sebel, sebel deh."
"Lebay lo."
Kira-kira seperti itu lah ocehan para murid disepanjang koridor. Putri hanya diam, dia juga tidak mau pergi Camping. Karena, baginya Camping itu hanya buang-buang waktu saja.
Sedangkan Ara sudah menunggu Putri dari tadi. Dia sangat kesal karena Putri sangat lama sekali.
"Duuh dimana sih tu anak. Ditungguin dari tadi juga nggak nongol-nongol." Ara melihat sekeliling siapa tau ada Putri.
Akan tetapi, ada yang menghampirinya.
Siapa kah itu? Tunggu part selanjutnya ya. Jangan lupa vote😊
![](https://img.wattpad.com/cover/233954689-288-k39505.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KETIKA SI PENDIAM BERUBAH
Novela JuvenilMaaf kalo alur ceritanya gak nyambung atau bahkan amburadul, mohon dimaklumi saya masih tahap belajar membuat novel wattpad. Jadi jika ada salah disetiap katanya atau penempatan tanda titik, koma, dan lainnya mohon dikasih tau agar saya bisa memperb...