Part 4 masa lalu

305 22 0
                                    

Flashback on

Putri mengendarai sepedanya yang sudah mulai rusak, berkarat, dan tidak layak untuk dipakai. Tapi, ia juga memiliki motor yang masih baru. Ia dibelikan oleh ayahnya yang meninggalkannya lebih dulu.

Kini ia sampai disekolah nya, semua mata langsung tertuju padanya. Putri tidak berani menatap mata yang melihatnya, diapun menunduk untuk menghindari tatapan itu. Disepanjang jalan ia menuju kelasnya, ia tetap menunduk tanpa mendongakkan kepalanya. Dia sangat takut, tanpa sengaja ia menabrak seseorang. Siapa lagi kalau bukan Natasya Wilsyon. Pembuly yang paling kejam disekolahnya.

"Jalan yang bener dong, emang liatin apa sih dibawah?. Nggak ada apa-apa juga" Tasya memulai aksinya itu untuk mempermalukan Putri.

Hahahaha..

Kini semua siswa menertawainya, Putri sangat malu akan hal ini. Putri hampir menitikkan air mata. Tasya sangat puas dengan hal ini.

"Ember yang tadi mana?. Gue akan kasih pelajaran buat lo Putri" Tasya bertanya dengan temannya, dia akan melakukan hal apa ya?

Byuuur....

Putri disiram oleh Tasya dengan air comberan.

Hiii...pasti nggak kebayang ya baunya seperti apa.

"Lo tau nggak, gue siram lo karena apa?. Gue ini benci banget sama lo Put. Gue ingin lo keluar dari sekolah ini dan akan menjadi damai jika tidak ada lo Put. Gue seperti tersiksa jika lo masih disini. Dari pada lo buat gue tersiksa, lebih baik lo pergi dari dunia ini." Tasya berucap tanpa memikirkan seseorang. Bukankah dia yang membuat Putri tersiksa setiap hari.

"Hiks.. hiks.. hiks.. " Putri berlari dari kerumunan itu. Ia sangat benci dengan perlakuan Tasya yang seenaknya menghina dia. Putri tidak terima dengan semua itu.

Putri berlari tanpa tujuan, ia akan bolos sekolah hari ini. Ia segera mengambil sepedanya dan melaju sangat cepat. Kini ia disebuah taman yang tidak terlalu ramai. Putri menuju ke sebuah pohon yang selalu ia gunakan untuk meluapkan kesedihannya,dan kemarahannya.

"Kenapa!... kenapa semua orang membenciku!.. apa salahku!.. hiks..hikss" Putri berteriak, ia sangat benci dengan dirinya sendiri. Tidak ada yang mendengar teriakkan Putri. Karena sekarang juga masih pagi, dan cuma ada beberapa orang saja.

"Mereka benar-benar keterlaluan..hiks..hiks.. padahal aku tidak salah apapun. Mengapa mereka segitunya membenciku!..hiks. ini tidak adil, benar-benar tidak adil..hiks" Putri meluapkan kesedihannya dan kemarahannya sekarang.
Putri sedang sibuk dengan tangisannya, ada seseorang menghapirinya

"Ekhem!.."

Putri pun menengok siapa yang berdehem. Ternyata..

"A..Ara, k..kamu ke..kenapa bi.." Putri sangat takut jika bertemu dengan Ara. Karena Ara sangat tegas dan tomboy.

"Udah-udah, lo mah kalo setiap ketemu sama gue selalu ketakutan. Emang gue hantu?" Ara sangat bingung dengan tingkah Putri tadi.

Putri pun langsung mengusap air matanya.

"Lo ngapain disini? Biasanya kan lo rajin sekolah? Kenapa bolos? Eeh.. tunggu-tunggu, lo habis nangis ya? Lo diapain lagi sama si genk bully?" Ara bertanya tanpa henti seperti kereta. Putri pun bingung dengan semua pertanyaan itu. Harus menjawab yang mana dulu yah.

"Hmm.. a..anu. saya.. sebena-" Putri sangat gugup dan ketakutan. Belum selesai Putri melanjutkan ucapannya, Ara sudah memotong pembicaraannya.

"Kalo lo bicara setengah-setengah gitu, sampe ribuan tahun juga nggak akan selesai.. hufft. Lo bicara aja semau lo, nggak usah takut" Ara memutar bola matanya malas. Sebenarnya Ara ingin membantu Putri sekarang.

"Iya A..Ara.. eh!" Putri membungkam mulutnya, takut kalau Ara akan marah.

"Hadeehh.. lo itu ya. Sini gue ajarin cara bicara yang benar. Masalah itu nanti aja nyeritainnya. Dan juga tuh baju lo ganti sana. Gue ada baju nih buat ganti" Ara sangat kesal saat ini. Bocah dihadapannya sangat lugu. Ia harus ekstra sabar menghadapai bocah ini.

"Ta.. tapi ka.." Putri merasa tidak enak terhadap Ara.

"Ih.. buruan sana ganti, bau tau" Ara menyuruh Putri untuk segera berganti baju sambil mengibas hidungnya.

Putri pun meninggalkan Ara untuk sementara, dia akan berganti baju sekarang.

Setelah lama Ara menunggu, akhirnya Putri telah selesai berganti baju.

Ara pun mengajari cara agar Putri tidak dibuly oleh selelompok pembuly itu. Waktu berlalu begitu cepat, hingga mereka tidak sadar sudah sangat lama mereka berbincang-bincang.

Kini mereka beralih ketopik yang tadi tertunda.Putri menjelaskan secara detail dan tepat.

"Oohh.. jadi itu masalahnya, mereka benar-benar keterlaluan. Padahal udah gue kasih pelajaran tuh sama mereka" Ara geram dengan mereka, ia akan memberi pelajaran kepada genk bully. Tapi langkahnya dicegat oleh Putri.

"Eehh.. tunggu-tunggu!.. masa iya lo mau kesana, sekarang mungkin pelajaran dikelas udah dimulai. Jadi jangan kesana lah" Putri mengingatkan Ara agar tetap disini.

"Ya udah deh, kapan-kapan aja ngasih pelajaran buat mereka" Ara pasrah. Ia juga harus memikirkan situasinya.

Putri tersenyum, ia bangga sekarang sudah memiliki teman. Walaupun hanya satu, tapi ia bersyukur ada yang mau berteman dengannya.

Mereka membicarakan hal lain yang tidak terlalu penting. Kini Putri harus benar-benar berubah.

Flashback off

Nah, ini dia masa lalunya. Sebenarnya sih bnyak kisah masa lalunya ini.. akan diceritakan kok.😊
Oh ya, jangan lupa vote ya


KETIKA SI PENDIAM BERUBAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang