Part 6

183 13 0
                                    

Mereka terus berlari dan tidak melihat jalan. Mereka sibuk melihat apakah ada seseorang yang mengejarnya.

Bruk!..

"Aduh!.." Ara tidak sengaja menabrak tiang yang ada disekitar taman.

"Huahahaha!!.. aduh!.. perut..ku.. perutku sakit hahaha.." Putri tertawa terbahak-bahak melihat Ara yang menabrak tiang.

"Ish.. lo mah keterlaluan ya, temen lagi kesakitan malah ketawa" Ara cemberut dan tangan yang disilangkan didada. Pertanda kalau dia kesal dengan Putri

"Yah abisnya lo, kaya orang ketakutan tau nggak. Emang ada apa sih?" Putri bingung dengan Ara yang tiba-tiba menariknya tadi.

"Heh!!.. lo itu gak sadar ya, kertas yang lo buang sembarangan itu ngenain orang tau!" Ara geram dengan Putri, karena ia tidak peka-peka.

"Hah!!!.. yang bener lo?. Trus dia gimana?" Putri terkejut, dia merasa bersalah.

"Lo tenang aja, gue kan udah nyelametin lo. Dia nggak bakal ngejar kita" Ara memberitahu Putri bahwa ia telah menyelamatkannya.

"Lo gimana sih Ra?. Kalo lo tau gue ngelempar tuh kertas trus ngenai orang. Lo bilang dong sama gue, kan bisa minta maaf" Putri kesal dengan Ara, mengapa Ara tidak bisa berfikir lebih dalam.

"Tau lah Put, pusing gue Udah perut laper, haus, cape, disalahin terus. Jadi makan nggak nih?" Ara merasa tidak enak dengan Putri. Ia juga kenapa harus membawa Putri lari.

"Ya udah deh, masalah tadi nggak usah dibahas. Biar jadi kenang-kenangan hehehe.. aku juga udah laper nih" Putri pun tidak kepikiran masalah tadi lagi. Kini ia harus makan.

"Ya udah ayuk" Ara dan Putri pun meninggalkan taman.

Mereka pergi kesebuah tempat makan yang tak jauh dari taman. Setibanya disana, mereka langsung memesan makanan.

Tuk.. tuk.. tuk..

Ara mengetuk meja yang ada direstoran itu dengan jarinya. Ia sedang memikirkan sesuatu

"Lo kenapa sih Ra?. Gue heran deh sama lo, dari tadi diliatin kaya ada sesuatu yang lo sembunyiin deh" Putri bertanya penuh selidik kepada Ara.

"Hah!!.. apa Put?, maaf gue nggak denger tadi. Hihihi" Ara tidak tau tadi Putri bertanya apa.

"Hadeeeh!?.. lo tadi mikirin apa Ara?.. gue perhatikan lo kayaknya ada masalah deh" Putri bertanya lagi kepada Ara.

"Eemm.. gue..." Ara belum selesai melanjutkan kalimatnya, tiba-tiba makanan yang dipesannya sudah datang.

"Silahkan dinikmati hidangannya" Pelayan tersenyum manis lalu pergi.

"Waaahh.. harumnyaa" Ara yang sudah lapar, langsung menyantap makanannya.

"Pelan-pelan Ra, nanti tersed-"

Uhuk!.. uhuk!.. uhuk!..

"Baru dibilangin, nih minum" Putri memberikan air minum kepada Ara.

"Heeh.. heeh.. legaa" Ara langsung melanjutkan makannya. Putri pun hanya geleng-geleng kepala.

Setelah cukup lama mereka makan direstoran, Putri dan Ara pulang kerumah.

"Put, kerumah gue yuk?" Ara mengajak Putri untuk main kerumahnya.

"Oke, ayuk lah. Hehe.." Putri menerima ajakan Ara.

"Kita balapan yuk" Ara meemberi tantangan kepada Putri.

"Ayuk, siapa takut" Putri sudah menaiki motornya, begitupun dengan Ara.

Breem!.. breeem!.. breeem!..

"Wooy!!.. kalo mau trek-trekkan jangan disini doong!!.. mau saya lempar nih pake ember" Seorang Ibu-Ibu yang tengah asik mengepel sambil joget ala badriyah itu meneriaki Putri dan Ara.

"Kabuuur!!!.." Putri dan Ara langsung tancap gas, takut kalau ibu-ibu tadi mengejar mereka.

Mereka balapan dijalan raya yang tidak ramai. Jadi mereka bebas bisa balapan sepuasnya. Tapi, ada yang menghalangi jalan mereka.

"Woooy!!!.. minggiir!!" Ara berteriak sekeras-kerasnya. Dan tiba-tiba..

Waduh kenapa ya?? Maaf ya jarang bikin cerita. Soalnya tugas sekolah numpuk terus, jadi nggak sempet bikin cerita😁😊

KETIKA SI PENDIAM BERUBAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang