2 : Mulai Bekerja

802 44 8
                                    

Keesokan harinya.

"Rin kalo nanti gua kerja pagi lu sore, trus siapa yang nganterin lu? Mendingan lu sewa motor juga deh Rin!" Kata Devan sambil panasin motor siap-siap berangkat kerja.

"kagak mau lah, lu tau sendiri kan gua gak punya SIM terus gua gak suka nyetir sendirian. Mendingan gua naik Grab aja berangkatnya trus pulangnya lu jemput gua yah!" Jawabku sambil naik motor.

"Najis lu, cakep kali lu ah kek tuan putri manja banget" Kata Devan ngegas.

"Emang nama tengah gua Putri anjim, Hahaha" Jawabku tertawa puas.

Kita sekolah di SMK Pertiwi Jakarta , Jurusan Perhotelan, dan kelas yang sama. Hobinya Devan memang ngegas kalo bicara sama aku dan omongannya gak pernah enak di dengar tapi dia selalu mau kalo aku suruh-suruh. Omongannya aja yang kejam tapi hatinya baik.

Setelah sampai di hotel, aku dan Devan berpisah di loker. Hari ini lebih deg-degan gak tau kenapa mungkin karena hari pertama kerja langsung di lapangan.

"Dahlia!" Panggilku setelah melihatnya baru masuk loker.

"Hei Arin, udah dari tadi Rin? " Tanya Dahlia.

"Gak kok baru aja, bareng yah ke restorannya. Aku tungguin deh". Kataku sambil menguncir rambut panjangku.

Sambil nunggu Dahlia ganti baju dan make up kami pun ngobrol panjang lebar. Ternyata Dahlia asli Bali, rumahnya di Gianyar. Nama asli Dahlia itu Ni Made Ayu Dahlia Himayani. Bagus banget dan aku seneng banget punya temen orang Bali. Setelah siap kamipun berjalan menuju Restaurant dan Pool Bar yang letaknya sebelahan.

Aku berjalan menuju Pool Bar dengan rambut kuncir kuda dan make up penuh. Menurutku penampilan nomer satu. Aku harus terlihat cantik dimanapun berada dan kapanpun itu. Rasa percaya diriku penuh hari ini bagaikan ratu sejagat berlenggak-lenggok menggunakan high heels 5 cm.

"Jam berapa ini?" Teriak seorang wanita dalam Bar sesaat aku sampai di Pool Bar.

"Jam 7 Kak" Jawabku.

"Lebih berapa menit?" Tanyanya lagi.

"Lebih 6 menit Kak, maaf " Jawabku sambil liat jam di tangan kananku.

"Besok 15 menit sebelum jam operasional lu harus udah disini. Ngerti?" Kata wanita itu ketus.

Dalam hatiku "Sialan baru dateng dah diomelin tapi emang salah aku sih terlalu banyak ngobrol di loker sama Dahlia".

"Iya kak, nama saya Arin". Sambungku sambil mengulurkan tangan.

Tapi dia tak merespon dan sibuk dengan mesin kopinya membuat beberapa orderan. Aku melihat nametag nya dan wanita itu bernama Hanna.

"Rin, siapin 5 Tea pot sama cup nya. Isi semua Tea pot pake air panas trus taro 2 English Breakfast Tea, 2 Jasmine Green Tea sama 1 Earl Grey. Taro tea bag nya di pinggir tea cup jangan langsung dimasukin, jangan lupa sugar trus tea spoon nya!" Kata Hanna dengan tegasnya. Aku langsung siapkan semuanya. Untungnya dulu pernah jadi daily worker di hotel pas weekend jadi udah paham yang gampang-gampang gini mah.

Jam sudah menunjukan pukul 11, jam breakfast sudah lewat. Akhirnya aku dan Hanna sedikit santai.

"Lu break duluan Rin!" Suruh Hanna. "Oke Kak" Jawabku sambil polish gelas-gelas. Saat aku mau menyimpan napkin polish gak sengaja aku menyenggol wine glass.

"Trenggggggg"

Wine glass pun bersenggolan dengan gelas yang lainnya dan membuatku kaget bukan main. Dengan refleks tanganku coba menangkap gelas yang mau jatuh tapi hal yang tak diinginkan terjadi.

"TREENG TREENGGG TRENGGGG"

Tiga wine glass jatuh sekaligus tanganku yang refleks dan tak sengaja tergores pecahan kaca sampai berdarah.

"Eh bego lu yah" Teriak Hanna. Aku yang kaget takut dan malu mulai mengeluarkan air mata. "Sorry kak gak sengaja" Jawabku wajahku pun memerah.

"Udah gak apa-apa, biar gua yang beresin. Cepet cuci tangannya trus langsung cari kotak P3K di Kencana yah!" Kata seorang laki-laki yang baru datang. Badannya tinggi dan tegap tapi aku tidak fokus melihat wajahnya karena terlalu kaget.

"Hati-hati dong lu tau gak tu gak tuh gelas harganya mahal!" Teriak Hanna

"Udah Han udah cukup!" Jawab laki-laki itu dengan tegas dan Hanna langsung terdiam.

Aku langsung cuci tangan dan langsung cari P3K di Kencana.


***********

JANGAN LUPA KOMEN DAN VOTE YA
TERIMAKASIH

KARINA & DEVAN [COMPLITED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang