5 : Salah Paham

482 36 0
                                    

"Uuuuooooook "

Aku berusaha memuntahkannya di wastafel loker tapi tidak keluar. Perutku mual dan kepalaku sakit rasanya. Hanna hanya berdiri melihatku kesal. Dahlia pun datang dan dia juga mau pulang.

"Ehh Rin kamu kenapa, kamu sakit?" Tanya Dahlia menghampiri.

Aku tak bisa berkata apa-apa. Dahlia membantuku mengganti baju. Sampai akhirnya aku pulang melewati security aku dikawal Hanna dan Dahlia. Dengan alasan sakit aku tidak ketahuan kalau aku minum di Bar semuanya aman terkendali. Aku rasanya berhutang pada mereka berdua karena kebodohanku.

Hanna membuka pintu mobil Juli, Dahlia dan Hanna membantuku masuk mobil. Aku langsung duduk dan memejamkan mataku tertutup. Sayupku dengar Hanna  meminta Dahlia untuk menemaniku sampai Juli datang. Kerena memang Hanna masuk sore. Ternyata biarpun ketus dia cukup memperhatikanku Dahlia akhirnya masuk mobil dan duduk di belakang sedangkan aku di depan. Sampai akhirnya Juli pun datang.

"Dahlia, kamu tau kosan Arin dimana? " Tanya Juli kepada Dahlia.

"Aku tau kosannya aja tapi gak tau no berapa. Di Pratama kost Bli" Jawab Dahlia.

"Kamu pulang sama siapa? Anterin aku dulu yah Li ke kost Arin" Ucap Juli memohon.

"Biasanya sih naik Grab, Ok lah Bli nanti anterin aku pulang yah. Deket kok kosannya sama Arin" Kata Dahlia.  "Oke gampang" Jawab Juli.

Diperjalan hujanpun mulai turun, aku masih belum tertidur hanya memejamkan mata saja. Rasanya tak enak hati aku sama mereka, semoga saja Juli tidak  benci sama aku. Hanya 2km saja jarak dari Hotel ke kost dan akhirnya sampai juga. Hujan sudah mulai reda dengan hati-hati Juli mengerluarkanku dari mobil dan di bantu Dahlia.

"Kamarnya no berapa Rin?" Tanya Dahlia sambil memapahku. Aku berjalan tapi mataku terpejam. Aku hanya menunjuk kearah kanan karena memang disana lah kost ku. Kamar no.1 tak jauh dari gerbang.

Setelah sampai depan kost tiba-tiba ada yang menarik Juli dari belakang dan badan aku pun ikut tertarik kebelakang karena memang Juli sedang memapahku.

"Bugggg beeegg buaaaggggg"

Seseorang memukuli Juli dengan liar.

"Aaaaa" Dahlia pun berteriak histeris dan lari meminta bantuan.

Juli yang kaget tak berkutik dengan serangan itu sampai badannya sempoyongan. Aku yang setengah sadar hanya bisa berdiri sambil memegang tas diperutku.

"Buaaggggg"

Juli mendapat pukulan terakhir dengan kerasnya badannya tiba-tiba menimpaku dengan kencangnya. Aku terjatuh dan tertimpa badan Juli, kepala ku terbentur lantai. Dari situ aku tak bisa ingat apa-apa lagi. Rasanya semuanya seperti mimpi.

****

Aku membuka mata dan aku berada dikamar, aku berusaha duduk pelan-pelan sambil memegangi kepalaku.

"Rin, udah bangun?" Seseorang mendekatiku.

"Hmmm" Aku hanya bergumam karena masih pusing.

Tiba-tiba orang itu memelukku dengan erat, sangat erat. Aku merasakan Devan, itu suara Devan. Devan, ini wangi badan Devan. Perasaan macam apa ini kenapa jantungku berdetak dengan kencang, ada sesuatu yang menggelitik hatiku hingga bibirku tersenyum. Aku yang harus aku lakukan aku tidak tau tetapi rasanya aku tidak mau lepas.

"Vaan!" Panggilku kepada Devan sambil mendorong badannya jauh dari badanku.

"Kepala gua masih pusing" Sambungku. Memang kepalaku sakit karena benturan dan juga bekas minum tadi siang.

"Yaudah tidur lagi" Jawab Devan lembut.

"Ke-kenapa itu?" Aku kaget melihat pipi dan matanya  Devan biru lebam.

Refleks aku memegang pipi Devan. Pandanganku dan pandangannya saling bertemu, apa lagi ini ya Tuhan ingin rasanya aku berteriak,
"Jangan liat gua Devaaannn..!" Tapi tak terucap aku hanya bisa terdiam.

Kita hanya terdiam, wajahnya semakin mendekat dengan wajahku. Detak jantungku semakin kencang dan tak kuasaku menelan ludah. Mataku seketika terpejam takut dengan kenyataan yang menyenangkan. Akhirnya ku merasakan hembusan nafasnya diwajahku, ciumannya yang lembut membuatku seperti melayang. Setelah itu aku tidak ingat apa-apa lagi.

                                ********

Ada apa dengan Devan dan Juli?????

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA

TERIMAKASIH

KARINA & DEVAN [COMPLITED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang