4. 7 Years Old 🐎💔🦋

773 141 26
                                    

Happy Reading

🐎💔🦋

Mulmed:
7 Years Old - Lukas Graham ▶️🎵

🐎💔🦋

_Marposha_

"Sasha maaaager. Sasha mau dengarin musik aja di bawah pohon ini. Adem."

"Tapi, Rila pengen jalan-jalan, bosan jam istirahat duduk doang di sini."

Siang ini, Marposha lagi-lagi berdebat kecil. Tubuh yang saling menempel sungguh merepotkan. Apalagi mereka sering tidak sependapat. Satu mau lakuin A, satunya lagi mau lakuin B.

Riposha tidak ingin beranjak, anak itu menyumpel telinganya dengan earphone, menyender tubuhnya di depan batang pohon. Matanya terpejam untuk menikmati alunan musik.

"Menurut kamu gimana Finn? Harusnya siapa yang mengalah kali ini?" Marila mengalih pandangannya dari Riposha ke Finn yang duduk di hadapannya.

Merasa terpanggil, Finn menutup buku yang tengah dibaca. Anak itu tampak menimbang-nimbang. Marila telah menemani Riposha duduk di bawah pohon rindang sekitar 10 menit. Seharusnya sekarang gantian Riposha menemani Marila, akan tetapi anak itu masih diam di tempat. Bibirnya asik mengulumkan sebait lirik lagu.

"Once I was seven years old my mama told me
Go make yourself some friends or you'll be lonely
Once I was seven years old."

Suara Riposha terdengar merdu. Finn ingin mendengarnya lebih lanjut. Dia juga ingin duduk diam di sini sambil baca buku. Anak itu akhirnya memberi respon dengan menaikkan alisnya, tanda Marila yang seharusnya mengalah.

"ISH, SASHA AYUKLAH BERDIRI!!" Marila mencabut headset dari telinga Riposha. Sungguh, ini hal yang menyebalkan. Beda dari Riposha, Marila tidak terlalu suka musik. Marila lebih suka mengamati saham di aplikasi bit stock.

"Kakak ngalah dong sama adik." Lagi, Riposha menggunakan status kakak beradik untuk menekan Marila supaya Marila mengalah.

"Aku bosan! Kalian sibuk masing-masing." Marila mendengkus kesal.

"Baca buku supaya gak bosan." Finn menyodorkam buku yang tengah dia baca.

Marila menggeleng. Saat ini dia tidak ada niat baca buku, cukup tadi saja saat jam pelajaran sekolah.

"Baiklah." Finn menarik kembali bukunya, kembali membaca.

"Finn ... main yuk A B C pancasila," ajak Marila. Main? Oh, Finn lebih suka baca buku. Anak itu bergeming.

"Ayuklah Finn." Marila menarik-narik buku yang tengah dibaca Finn hingga Gerald berjalan kemari.

"Marposha ... ini buat kalian." Gerald  datang memberi dua buah kotak coklat, bergabung di sebelah Finn. Lalu anak itu menatap Finn dengan senyuman miring. "Kakak gak aku siapin. Aku gak tau kakak ada di sini."

"No problem," jawab Finn singkat. Lagipula dia tidak suka sama coklat. Itu akan merusak giginya yang digosok lima kali sehari.

"Tumben." Marila menerima coklat itu. Sedangkan, Riposha celingak-celinguk sembari menerima coklat.

Marila dan RiposhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang