Bagian 20

174 25 5
                                    

Setelah Ana keluar dari rumah sakit dan cukup istirahat sesuai janjinya Asa dan Ana hari ini akan menghabiskan waktu bersama seharian

Mengingat sebentar lagi Asa akan berangkat ke Jerman membuat Asa banyak melakukan persiapan untuk kencan part sekiannya ini

Asa sedang menunggu Ana di dalam mobil, karena Ana bilang jika dirinya telah selsai bersiap jadilah Asa hanya menunggunya di dalam mobil

Rencananya hari ini Asa akan mengajak Ana ke darerah puncak dan bermain di sana awalnya Ana kira Asa akan mengajaknya pergi ke dufan namun dugnnya salah Asa malah mengajknya untuk piknik di daerah puncak, karena Asa tidak mengatakan tujuannya jadilah Ana yang salah kostum mengenakan dress sleeveless selutut dipadukan dengan spatu kets ia tidak membawa jaket tebal namun sepertinya Asa melakukan persiapan dengan baik karena ia telah membawa segalanya

Selama perjalanan diisi dengan obrolan yang sedikit canggung Asa tau Ana masih sedikit canggung padanya, semua itu karena masalahnya akhir akhir ini meskipun mereka telah berbaikan tetap saja masih ada rasa canggung, terkadang Ana bahkan hanya memandangnya tanpa mengatakan apapun dan Asa ketika mengetahui hal itu langsung menangkup pipinya, memeluknya atau sekedar mengelus kepalanya Asa ingin menerapkan kembali pada ingatan Ana jika Asa yang ia lihat masihlah sama dan dirinya tidak pergi kemana mana

Obrolan itu terhenti ketika Asa mendengar dengkuran halus dari sampingnya sedikt menoleh ternyata Ana tertidur

Asa langsung menepikan mobilnya sejenak merendahkan sandaran kursi agar Ana nyaman dan tak lupa menyelimutkann selimut di tubuh Ana setelah memberikan satu kecupan di pelipis Ana Asa langsung menjalankan mobilnya kembali

Butuh waktu 3 jam sampai akhirnya mereka sampai di kawasan puncak, Asa mencoba membangunkan Ana dengan menepuk pipinya pelan

"Na bangun hm kita udah nyampe"

Ana terlihat menggeliat membuka kelopak matanya sedikit demi sedikit membuka seatbeltnya dan memandang ke sekitar dirinya berada di parkiran sekarang karena pemandangan yang terakhir Ana lihat jalanan lurus di hadapannya

"Udah nyampe ya?"

"Iya turun yuk"

Asa kini sedang membereskan barang yang akan di bawanya turun sambil menunggu Ana yang sepertinya sedang merapihkan rambutnya

Asa membukakan pintu samping Ana dan mempersilahkan Ana turun melihat barang yang akan di bawa Asa banyak Ana menawarkan bantuannya, Asa sebenaenya bisa membawa sendiri namun Ana tetap memaksa ingin membantunya akhirnya Ana membawa barang yang menurut Ada lebih ringan

Butuh sekutar 10 menit berjalan sampai ke tempat yang sudah Asa pesan mebuat Ana sedikit heran bagaimana bisa hanya sedikit orang di tempatnya duduk saat ini meskipun ini hari Rabu tak biasanya pucak jadi sedikit orang seperti ini

Setelah menggelar tikar Asa meminta Ana untuk duduk, Asa mencoba mebgeluarkan beberapa bekal yang ia bawa di tasnya dan mulai merakit kamera yang ia bawa

"Di makan Na, tenang bukan masakan aku ko masakan bi Mara jadi aman bakalan enak"

Ana hanya terkekeh dirinya mengingat waktu itu pernah memakan bekal beracun Asa, diulang tahunnya yang ke 17 Asa membuat ide untuk memberikan kado spesial Asa berencana memberikan makanan hasil dirinya belajar bersama ibunya namun yang terjadi Asa salah memasukkan gula dan garam yang tak sengaja bi Mara salah tempatkan alhasil pasta yang Asa buat menajadi sangat manis dan tidak enak

Ana memakan makanannya dengan khidmat, Asa melihatnya begitu tenang Ana memang cantik anak rambutnya yang tak terikat dengan benar ikut terbang ke sana kemari membuat Ana sedikit kesusahan Asa yang peka langsung menyelipkan rambut Ana ke belakang telinganya

Derana (jungri) [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang