Bagian 27

396 25 4
                                    

Flash back 4 bulan yang lalu

Ana selalu berfikir jika dipenjaranya Adi maka semua nya akan selesai, hidupnya damai dan beban yang ia pikul benar benar telah hilang namun nyatanya semua itu tidak benar benar terjadi

Teror yang terus menghantui Ana dan keluarganya terus saja terjadi semenjak Adi di penjara

Bahkan semuanya terasa sulit, karena kini Adi tak hanya menghantui memorinya melainkan menghantui keluarganya. Ale bahkan sempat menjadi korban

Seminggu setelah Adi penjara satu persatu teror di rumahnya mulai terasa di awali dengan penemuan bangkai berisi ancaman, dikuntit oleh sesorang sampai dilakukannya sabotase pada mobil Ale yang berakhir Ale mengalami kecelakaan ringan untungnya Ale masih bisa selamat bagaimana jika tidak?

Pihak keluarga tidak tinggal diam mereka telah melaporkan semua kasus teror ini pada polisi, sayang komplotan mereka terlalu handal sampai polisi kesulitan melacak keberadaan mereka

Ana mengetahui semua ini ulah Adi karena ia mengingat salah satu orang yang berhasil mengikutinya di kampus adalah orang yang sama yang menemui Adi di penjara

Ana memang sempat ingin mengunjungi Adi hanya untuk memastikan jika manusia yang selamanya akan ia benci itu berada di tempatnya namun penemuan besar yang Ana temui adalah orang yang selama ini meneror keluarga mereka adalah orang yang sama yang membuatnya selalu menderita

Kondisi Ana semakin tertekan fikirannya benar benar lelah ia hanya takut ancaman Adi dulu akan menjadi nyata jika dirinya akan menghabisi seluruh keluarganya teror bangkai dan kecelakaan yang menimpa Ale adalah bentuk peringatan dari Adi secara tidak langsung

Bahkan kesehatan menta Ana kian memburuk tiap harinya semua mimpi buruk yang pernah ia hapus secara perlahan kembali muncul secara membabi buta menyiksa dirinya tiada ampun di tambah baru saja ia menerima kabar tentang Asa dari salah satu sosial medianya membuat Ana semakin tersiksa

Ale berniat untuk membawa Ana kembali menjalani terapi exposure dan menjalani memory suppression sebulan terakhir Ana mulai terlihat menunjukkan perubahan, dirinya mulai tenang dan tidak banyak berteriak hal ini sebenarnya pernah Ana lakukan ketika baru saja kehilangan ibunya namun sepertinya tekanan yang berlebihan membuat memory itu kembali muncul dan semakin parah

Ana sering ketakutan berteriak dan berhalusinasi, rasa bersalah, takut dan kecewanya membunuh Ana secara perlahan

Meski terapi terus dijalankan ternyata masih ada yang tidak sesuai keinginan bahkan untuk mencegah Ana kembali pada ingatan buruk Ale dan keluarganya berecana pindah dari kota itu Om Bagas dan tante Anjani beserta seluruh pegawai yang ada di rumahnya telah pindah ke luar pulau tepatnya mereka semua pindah ke Lampung sedangkan Ale dan Ana mereka tinggal di salah satu apartemen miliki Ate

Awalnya semua berjalan lancar Ana merasa saat ini keluarganya pasti akan dan Adi tidak akan menemukan keberadaan mereka namun sayangnya terapi yang Ana jalankan tidak hanya menghapus kenangan buruk tentang masa lalu dan traumanya namun keseluruhan ingatan Ana ikut terhapus

Awalnya Ale tidak mempercayai penjelasan dokter Satria yang selama ini menangani Ana tapi saat Ana menanyakan siapa Ale dari sana Ale tau jika perkataan dokter itu benar. Ana berusaha keras menghilangkan memory buruknya namun sayang usaha keras Ana terlalu di paksakan sehingga membuat dirinya mengalami amnesia disosiatif

Sampai akhirnya mau tidak mau Ale membawa Ana ke rumah sakit jiwa tempat ia di rehab sejujurnya Ale tidak ingin meski Ale selalu menolak tapi dokter sangat menyarankan hal itu dilakukan karena di rehabilitas Ana akan dekat dengan dokter yang siap menolongnya kapanpun

Mengetahui hal itu semua orang tentu merasa sedih Ana nya melupakan mereka bahkan ketika Odi dan Dani datang Ana menolak untuk di peluk alasannya karena Ana tidak mengenal mereka dan menggap mereka orang asing padahal kapanpun mereka bertemu baik Dani maupun Odi akan memberikan pelukannya untuk Ana air mata Odi bahkan tidak bisa ia tahan ketika melihat sorot tatapan Ana yang kosong dan menelisik. Ale menceritakan pada mereka dan menurut penuturan dokter sebaiknya mereka mulai mendekati Ana namun tidak untuk memaksanya mengingat semuanya secara bersamaan namun secara perlahan

Derana (jungri) [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang