Hari ini tepat 2 minggu setelah kejadian ponsel Asa bilang entah di mana
Asa kesulitan menghubungi Ana bahkan sampai saat ini Asa masih belum memiliki ponsel baru itu semua karena dirinya tidak memberi tau keluarganya perihal hilangnya ponsel Asa
Saat ini jam menunjukkan 23.00 waktu Jerman Asa yang baru saja keluar dari salah satu restaurant tempat ia melakukan pekerjaan paruh waktu berjalan menelusuri jalanan sepi menuju apartemen tempat tinggalnya
Sudah seminggu ini Asa melakukan perkerjaan paruh waktunya itu semua ia lakukan untuk mengganti ponselnya yang hilang sebenarnya bisa saja ia menghubungi keluarganya namun Asa berfikir jika mulai saat ini ia harus melatih diri untuk bertanggung jawab pada dirinya sendiri
Selain ponselnya yang hilang nyatanya komunikasi dengan Ana pun mulai menghilang bahkan terhitung 2 minggu inj Asa kesulitan menghubungi Ana baik dari sosial media maupun skype yang sering ia lakukan Ana seakan menghilang dari kehidupannya
Empat hari yang lalu Asa sempat mengobrol dengan Dani via skype namun sayang Dani yang sedang tour tidak mungkin untuk menghampiri Ana dan memberi tahu Asa perihal kabar Ana Asa juga telah mencoba untuk menghubungi Ale namun semuanya seperti sulit dihubungi dan tak ingin dihubungi bahkan Ate mereject panggilannya padahal Asa tay Ate sedang aktif waktu itu
Semuanya terasa berat bagi Asa hilangnya Ana dan kehidupannya benar benar membuat Asa banyak menghela nafas kasar tapi Asa yakin setelah semua ini berakhir semua akan kembali pada jalannya dan akan baik baik saja
Sibuk dengan lamunannya Asa mendongakan kepalanya merasakan ada air yang membasahi kepalanya dilihatnya langit sepertinya akan menumpahkan air Asa langsung buru buu sedikit berlari menuju apartemennya yang tidak jauh dari posisinya berdiri sebelum berlari Asa sempat menggumam jika dirinya benar benar merindukan Ana
3 bulan kemudian
Bandara Seotta hari ini dipenuhi manusia manusia yang sibuk akan berpergian atau bahkan datang bandara memang jadi tempat tersibuk ada yang datang bahkan ada yang pergi
Asa tidak memberi tahu siapapun perihal kepulangannya ia sengaja ingin memberikan kejutan pada orang orang Asa sudah memesan taksi online dan langsung menaikinya di sepanjang perjalanan Asa melihat ke arah luar jendela mobil dirinya menerawang Jakarta tidak banyak berubah hanya ditinggal satu tahun pikirnya semua masih sama kemacetan dan hiruk pikuk manusia di dalamnya masih sama seperti saat dirinya akan pergi
Saat ini Asa telah sampai di depan rumah manusia yang sangat ia rindukan Asa langsung membawa kopernya ketik ia telah sampai di depan rumah namun ada sedikit kecurigaan mengapa rumah itu terasa sepi meskipun memang biasanya tidak akan terlalu ramai tapi sepertinya rumah ini tidak lagi berpenghuni
Asa mencoba memencet bel yang tersedia di luar pagar namun nihil 10 menit berlalu tak ada satupun orang yang membukanya Asa mencoba untuk melihat dengan seksama bahkan tempat satpam yang biasa di tempati pa Tarjo pun terlihat kosong
Asa heran kemana semua orang tidak biasanya rumah ini benar benar kosong sampai akhirnya ada seseorang yang menepuk pundaknya ringan
"Mas cari siapa?"
Asa refleks menoleh hampir saja ia kaget tapu tidak jadi karena mengetahui jika manusia lah yang benar benar menyentuhnya
"Rumah yang ini ko sepi ya pada kemana mba?"
"Oh rumahnya bu Anjani?"
"Iya lagi pada liburan ya mba?"
"Loh mas nya ngga tau?"
Asa menggeleng di dalam hatinya ia bergumam bagaimana ia bisa tau jika tidak ada yang memberi tahunya
"Bu Anjani sama keluarganya udah pindah mas dari empat bulan yang lalu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Derana (jungri) [Lengkap]
FanfictionArsya Farzan Gundhaya (Asa) Derana Nayara Zemira (Ana) Ana gadis manis yang menyimpan seribu duka dan berharap akan sembuh seperti cerita cerita yang ia baca namun terkadang kenyataan tak seindah harapannya. Asa berarti harapan, dan Ana sangat berha...