Bagian 23

147 26 0
                                    

"Dan juara pertama diraih oleh Derana Naraya Zemira"
Suara tepuk tangan pemberi selamat menggema di ruang Aula tempat pembagian rapot berlangsung sebagai jura pertama Ana sedikit berlari menuju atas panggung untuk menerima penghargaan yang ia terima

Sejujurnya Ana senang karena usahanya untuk belajar dengan giat membuahkan hasil namun ada rasa sedih di dalam hatinya

Ketika orang lain berdiri di atas panggung bersama orang tuanya Ana hanya berdiri sendirian, Diana memang berjanji untuk menemani Ana namun ternyata ia tidak mendapat ijin dari tempat bekerjanya, dengan penuh rasa penyesalan dan bersalah Diana akhirnya tidak dapat menemani Ana, Ana memang sedih tapi ia mengerti ibunya membutuhkan pekerjaan ini dan mereka membutuhkan uang untuk hidup, jika kalian bertanya mengapa tidak papanya karena Adi sudah seminggu ini tidak pulang sehingga Ana tidak dapat di temani  siapapun

Selesai acara Ana berniat untuk segera pulang namun ia melihat mobil yang familiar di depannya, mobil yang Ana liat adalah mobil yang biasa Ale pakai kemana mana sehingga ia hafal dengan pemilik mobil tersebut.

Benar saja dugaan Ana karena setelahnya Ale sedikit berlari untuk menghampiri Ana, Ana yang di temui secara tiba tiba merasa terkejut sekaligus terharu karena Ale mau datang menemuinya

"Ka Ale ko di sini? Ngga sekolah?"

Mendapat pertanyaan seperti itu Ale hanya terkekeh, Ale dan Ana memang terpaut 6 tahun Ale lebih tua 6 tahun dibanding Ana, Ana penasaran bagaimana bisa Al sudah ada di sini di saat ia tahu seharusnya Ale masih berada di sekolah

"Nanti oma, om Bagas sama tante Anjani marah loh ka Ale"

"Stt ngga ko papa mama udah aman yang penting oma jangan tau, yuk"

"Kita mau ke mana ka?"

"Ngerayain kenaikan kelas kamu"

Saat ini Ale dan Ate sedang berada di restoran cepat saji di dekat rumah Ana, Ana memang sempat menolak untuk diajak bermain ke tempat wisata karena ia takut Ana terlalu asik bermain dan membuat Ale telat pulang karena jika itu terjadi Ale pasti akan dimarahi dan Ana tidak menginginkan itu terjadi

Saat mereka fokus pada makanan masing masing Ale tiba tiba saja mendapat telfon dari mamanya

"Halo ma,
Iya ini lagi sama Ana, kenapa?
Aduh ma gimana dong"

Ale terlihat panik dan sontak hal itu mengundang rasa penasaran Ana

"Ma tapi-
Aku lagi di McD deket rumah Ana
Oke"

Setelah mengakhiri panggilannya Ale masih terlihat gusar, sampai pada akhirnya Ana tidak mampu lagi menahan rasa penasarannya dan bertanya pada Ale

"Kenapa ka?"

"Oma nyari aku ke sekolah"

Ana terkejut bagaimana bisa Ale ketahuan sedang membolos, terlebih jika omanya tau Ale membolos karena dirinya pasti Ale akan di marahi habis habisan

Tak lama Ale dan Ana dikejutkan dengan omanya yang kini menghampiri meja mereka Ale dan Ana sontak berdiri memandang omanya dengan mata yang menelisik takut

"Masuk mobil sekarang"

Mendengar titah omanya kedua anak itu langsung menuruti perintahnya karena tidak ingin menimbulkan masalah baru atau memicu keributan di tempat itu

Setelah memasuki mobil Ale dan Ana mendapat teguran dan amarah dari omanya, namun di sini Ale sadar sedari tadi omanya selalu menyalahkan Ana padahal Ale membolos karena keinginannya sendiri, sedari dulu memang Ale mengetahui jika sepertinya omanya tidak suka dengan keberadaan Ana Ale sempat heran padahal Ana sama saja cucunya sendiri namun omanya selalu memperlakukan mereka berbeda

Derana (jungri) [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang