Pekerja Baru

2.4K 53 0
                                    


                                      ***
Sore berkunjung Lara memilih berdiam diri dikamar hingga bunyi ketukan pintu membuyarkan lamunannya, Lara menoleh pada pintu terdapat Wanita paruh baya menyunggingkam senyum hangat. Wajahnya sayu menyambut hingga wanita itu mendekat.
"Makan dulu neng" ujarnya membawakan rantang berwarna coklat itu diatas laci. Lara menarik ujung bibirnya untuk tersenyum dan beringsut mengintip isi rantang itu, Lastri membantu membukakan rantang hingga menyalinnya ke piring.
"Makan lah neng, saya harus kembali bekerja" tuturnya menyodorkan piring, Lara tampak tak senang Lastri berlalu begitu cepat.
"Tunggu, apa aku boleh ikut?" tanyanya, Lastri tak jadi beriyak, ia memandangi wajah Lara sedikit dan berucap ragu.
"Neng, mau ikut menguliti pohon karet?" desisnya,Lara sedikit mengangguk kebosanannya dirumah itu membuat dia ingin sekali berkumpul bersama mereka di kebun,  Lara iri melihat keseruan mereka dari lantai dua rumah itu.
"Baiklah, habiskan makanannya dulu kita akan kekebun" timpal Lastri, Lara semangat menghabiskan makanannya dan beranjak turun membuntuti lastri
                                       ***
Semantara itu di kota Bayu mendapati rumahnya kosong, ia melirik jam dinding, sudah hampir tiga jam ia dirumah namun Ella tak kunjung jua kembali.

Trakt

Bunyi pintu terbuka, Bayu duduk dari tidur santainya di sofa di depan Tv berharap Ella dan putri sulung mereka datang namun ia hanya dapati Arumi dan pembantu rumah tangganya pulang dari les.

"Tuan?" sapa Ijah, Bayu tampak mendekat membawa Arumi dalam gendongannya, putri sulungnya sudah menginjak kelas Dua SD.

"Kamu kemana aja nak? Baru pulang jam segini?" tanya Bayu merangkul putrinya, Arumi tersenyum melihat wajah tampan ayahanya sembari menjawab dengan terbata.

"Arumi sekolah pa, dari siang ARumi nunggu mama. Gak datang jemput akhirnya Rumi milih masuk les bersama ibuk Rosna" jelasnya, Bayu menoleh pada Ijah, seakan ingin bertanya kenapa bisa seperti itu.

"Tadi saya pikir non Rumi di jemput Nyonya tuan, setelah jam dua siang Non Rumi tidak datang juga aku memilih menjemputnya" jelasnya tertunduk, Bayu menurunkan putrinya itu dan bergegas mencari ponselnya berkali-kali ia coba menghubungi istrinya namun Ella tak mengangkat.

"Papa... Arumi kangen papa, Kita bikin kimci lagi ya pa bareng bi Ijah?" rengek Arumi. Bayu mengusap wajahnya lembut, dan kembali meletakkan ponselnya tersadar waktunya sudah banyak habis untuk pekerja'an Bayu tak sampai hati jika harus mengabaikan putrinya lagi.

"Ayo permaisuriku kita masak kimcinya di rumah atau beli di luar?" ucapnya, tangan kekar Bayu menopang gadis kecil itu rona bahagia sangat terpancar di wajah Arumi.

"Di rumah aja pa, besok kita akan keluar bersama mama, ya. Kalau mama tidak sibuk" ujarnya, Bayu membawa Arumi kedapur, sedangkan Ijah juga ikut membuntuti mereka menghabiskan waktu bersama hingga malam berkunjung setelah menonton TV hingga menidurkan Arumi, Bayu kembali ke teras menunggu istrinya pulang. Nafasnya tersengal melirik jam tangannya sudah menunjukan jam sepuluh malam.

"Kemana aja kamu mah..?" bisiknya, Bayu mengusap wajahnya gundah dan kembali masuk kedalam rumah. Selang beberapa menit bunyi mobil memasuki garasi, reflek Bayu membalik dan membukakan pintu lagi. Ella tampak senang melihat wajah suaminya sudah menunggunya di pintu.

"Maaf papa, mama tidak bisa menyambut papa pulang" tuturnya mendekat dan reflek merangkul dan mengkecup kedua pipi suaminya , Bayu memperhatikan wajah istrinya dalam, ia sangat kesal Ella bisa sangat sesibuk itu hingga anaknya saja tak terurus dan pulang hingga larut malam.

"Seminggu aku di Di tempat kerja, kamu bahkan tak bisa sempatkan waktumu sehari saja menyambutku pulang?" ujarnya, Ella tampak menarik bibirnya tersenyum manis mengelus pipi suaminya,

Lara HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang