Lara

2.7K 53 1
                                    


=======================================

               ***
Pagi berkunjung celah matahari menyusup masuk dari angin-angin sebuah ruangan kamar, cahaya itu mengelus wajah manis Lara, Perlahan ia beriyak duduk, senyumnya merekah hangat saat melihat Bayu tertidur diatas sofa didepan ranjangnya, Lara melangkahkan kaki mendekat pada Bayu, wajah Bayu terlihat sangat polos dan menggemaskan kala tidur, Lara tak sampai hati membangunnkannya hingga ia memilih mandi kekamar mandi.

Bunyi desiran air kran menyadarkan Bayu kalau hari sudah pagi, pria itu reflek beriyak sembari mengucek-ngucek matanya, Ranjang sudah tak berpenghuni hingga Bayu menoleh ke pintu kamar mandi. Berniat berlalu pergi sebelum Lara keluar namun terlambat.

Trakt..

"Mas" desisnya, langkah Bayu terhenti namun ia tak membalik Lara keluar handukan dengan rambut basah pria itu coba bicara tanpa menoleh padanya.

"Aku harus bersiap juga" singkatnya, Lara tampak mendekat mengambil ponsel yang ada di sofa.

"Hapenya mas ketinggalan" ujarnya mendekat, dengan berat hati Bayu membalik, nafasnya tampak tak beraturan saat melihat kulit mulus Lara, seolah mengerti Lara menyambar cardigan dan menutup dadanya.

"Aku terasa sangat lelah semalaman, semoga saja setelah mandi sepagi ini, aku bisa fresh lagi" tuturnya, Bayu menarik bibirnya tersenyum.

"Semoga lekas pulih ya, oh ya untuk hari ini kamu gak usah kerja" ujarnya, Lara tersenyum hangat membiarkan pria itu berlalu. Wanita itu termangu sembari mendegup pelan.

"Sungguh, pria seperti Bayu sangat sulit di temukan. Dia pria yang sangat sopan" batin Lara, kembali ia tepiskan hasrat untuk pria itu dan bergegas berkemas.
                              ***
Di bawah Lara menyiapkan sarapan selagi Bayu mandi, Rambut terurai bergelombang masih lecek karna belum kering, Lara fokus meracik sarapan dan dua gelas coffe hangat untuk Bayu. Setelah merasa rapi Bayu keluar dari kamarnya menemui Lara yang ada di ruang makan, Darah pria itu seakan terhenti melihat wajah Lara tampak bersinar di terpa cahaya pagi, kilau rambut yang basah dengan dua bulu mata yang tampak melentik dan sentuhan bibir seksi yang mungil, membuat dada Bayu kembang kempis karna nervous. Sadar akan kedatangannya, Lara menoleh sembari membawa nampan kemeja.

"Mas, aku bikin roti goreng, dan coklat susu. Semoga kamu suka" ujarnya, Bayu menatapnya nanar sembari menghenyak di kursi.
"Makasih ya Ra, kamu dah melayaniku dengan baik disini" ujarnya, Lara tersenyum simpul.

"Anggap saja ini rasa terima kasihku karna mas bersedia menemaniku semalam" jelasnya, Bayu tampak terkekeh, "Bagaimana? Apa kamu sudah baikan?"

"Baik sangat baik!" singkat Lara menyengir, Bayu menatapnya hangat.

"Diminum mas, keburu dingin susu coklatnya"titah Lara, Bayu tersintak dan coba menoleh pada menu sarapan Lara.
                                  ***
Siang berkunjung Bayu memilih tidak terjun kekebun, karna ia harus menemani Lara istirahat dirumah, jarak 5 meter dari teras, Bayu dan Lara kedatangan tamu menggunakan mobil sport berwarna Silver, Bima tampak merekahkan senyum di balik kaca mobil, sedangkan Bayu tenang menunggunya turun
"Siang mas," sapa Bima, Bayu merekahkan senyum pada sepepup sekaligus asistennya itu.

"Bagaimana proyek yang disana apa masih lancar produksinya?" tanyanya, Bima menghenyak ikut duduk di depan mereka berdua.
"Lancar, aman terkendali mas!" tegasnya, Bayu tampak manggut-manggut bangga padanya.

'Terima kasih, apa kamu kembali hari ini. Bisa minta tolong temani Arumi dia sangat sedih karna tak bisa pulang"ujarnya, Bima melirik sedikit pasa Lara, dan coba bertutur dengan hati-hati.

"Kenapa bukan mas saja yang pulang?"

"Aku perlu urus kebun 2 hari lagi Bim"tukasnya, Bima tampak manggut-manggut dan coba berlalu pergi.

Lara HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang