***
Satu minggu berlalu Bayu betah berlama-lama hingga ia lupa mengabari Ella yang ada di rumah. Rutinitas Bayu semakin berkesan akan kehadiran Lara wanita itu pandai melayani dan menemani hari-harinya menjadi lebih berkesan, para pekerja tampak mulai risih melihat kedekatan mereka yang tak bisa disembunyikan hingga suatu hari Lastri memberanikan diri bertanya pada Lara. Sepulang dari kebun karet Lastri tak lantas langsung pulang ia menemui Lara dulu yang ada di rumah bosnya. Kekasih Bayu itu tampak menyambut hangat kedatangan Lastri."Ayo mbak masuk dulu, Kang surya mana?" tanyanya, Lastri terlihat menatap Lara datar dan menghenyak di sofa, "Tuan bayu, dia? Belum kembali pulang?" desisnya melirik kekamar atas. Lara mendegup dan coba berkata dengan pasti.
"Belum, m-mungkin besok" ucap Lara, Lastri tampak mengatur nafas ingin bicara sembari berbisik.
"Ra, kamu tolong jujur sama aku. Apa yang terjadi diantara kalian?" desisnya sembari tetap melirik kelantai atas, Kembali Lara menelan liur.
"I-ttu an-u" Lara terbata, Lastri tampak menaiki alisnya mendekat, sedikit geram ia coba menarik dan meremas kaos Lara.
"Kamu bisa dalam masalah besar Lara! Tuan dia pria beristri!" hardiknya, Wajah Lara tampak manyun tertunduk."Aku sih setuju-setuju saja, tapi aku khawatir padamu" desisnya lagi, Lara membuka matanya mencari manik mata Lastri. Lara menghenyak dengan membuang nafas berat.
"Aku terlanjur mencintai mas Bayu" lirihnya tertunduk, Lastri mengusap wajahnya lembut."Aku mengkhawatirkan mu itu saja, rumah tangga mereka baik-baik saja sebelum ini, kamu bisa di cap perusak rumah tangga orang"gerutu Lastri memelankan suaranya, Lara mengangkat lehernya bicara dengan wajah Lastri.
"Rumah tangga mas Bima tidak baik-baik saja mba, kehidupan mereka bisa disebut lambang saja didepan orang banyak, mas Bayu jenuh dan bosan hidup bersamanya" jelasnya, Lastri juga tampak menghenyak. Ia mengusap wajahnya gundah sembari tetap menggerutu.
"Aku berharap kamu baik-baik saja Ra" lirihnya, bunyi hentakan langkah Bayu terdengar dari anak tangga sontak Lara dan Lastri menoleh keatas.
"Mba Lastri, Tumben tidak langsung pulang bareng mas Surya" ujar Bayu, Ibu dua anak itu tampak menarik ujung bibirnya tersenyum.
"Ia tuan, itu.. Anu.. Saya ma-" ucapan Lastri terhenti disambar oleh Lara.
"Mba Lastri mau minjem duit buat kebutuhan Rafka mas, bisakan?" ucap Lara merekahkan bibirnya nyengir."Oh, tentu. Duduklah aku keatas sebentar"
Lastri melirik Lara sembari tersenyum simpul."Tau aja aku lagi butuh duit" ujarnya, Lara terkekeh.
"Maaf aku juga bingung, aku gak mau mas Bima terbebani akan komentar warga, apa semua berpikiran sama sepertimu mbak?" tanya Lara, Lastri sedikit memanyunkan bibirnya.
"Bisa jadi Ra, kalian terlihat seperti muda-mudi yang lagi kasmaran selalu nempel dimana-mana" sungut Lastri, Lara menghela nafas pelan dan coba berucap."Aku bahkan tak menyadari, kalo kami berlebihan" lirihnya, selang dua menit Bayu datang membawa dompetnya, dan melangkah pasti turun.
"Mba butuh berapa? Rafka kenapa mba? ada perlu apa" tanya Bayu, Lastri merekahkan senyum."Rafka gak kenapa-kenapa kok tuan, dia hanya butuh biaya buat beli seragam baru" ujarnya terbata.
"Owh begitu, aku pinjamkan setengah gaji ya" ujar Bayu membilang duit sembari menghenyak, Lastri sesekali melirik Lara yang tampak cengingisan."Terima kasih tuan, saya balik dulu"
"Silahkan, hati-hati mba. Hari sudah mulai gelap" simpatinya membuntuti Lastri ke pintu, wanita itu tampak mengangguk pasti melangkah keluar rumah, dua sejoli itu termangu menatapi langkah Lastri menjauh."Mas.." desis Lara, Bayu menoleh.
"Hmmm"
"Kamu tau, Mulai besok aku gak mau berdua'an sama kamu lagi di kebun!" sungutnya, Bayu mengirinyitkan dahinya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lara Hati
RomanceMenjadi simpanan Bayu Lara bisa bahagia dan tenang, karna baginya hanya Bayulah kebahagia'annya. setelah nasib Na'as yang ia alami Lara di selamatkan oleh saudagar kebun karet itu hingga menjalin hubungan dengannya, Lantas bagaimana hubungan cinta t...