Pernikahan Lara

831 19 2
                                    


                              ***
"Apa kabarnya berita yang begitu Viral akhir-akhir ini, Apakah Bayu sengaja membuat Video settingan demi menaiki pamornya Ella, karna memang tak di pungkiri semenjak Ella.naik Daun Bayu juga ikut kecimpratan Citranya hingga diserbu juta'an Follwer, Tim kami dapati info keluarga bahagia ini baik-baik saja tengah berlibur bersama di pulau dewata Bali, apa sebenarnya yang terjadi mungkinkah keberada'an wanita lain dalam rumah tangga mereka itu hanya reka'an belaka terlepas belum adanya klarifikasi dari Ella sendiri tentang video suaminya itu.. Tetap simak ceritanya di BiGos entartaiment"jelas host, Acara Gosip di Televisi, Lara termangu melihat berita itu sedikit lega bahwa semua kembali membaik. Mas Bayu kembali memperbaiki hubungannya dengan Ella, Ada sedikit sakit. Tapi ia coba tegar karna memang dia bukan siapa-siapa, dia bisa apa dengan cintanya, Rasa ini hanya akan membuat kehancuran. Dalam lamunannya menatap nanar di depan Tv,  Bima datang dari belakang sembari tetap melirik layar TV.
"Bayu mungkin putus asa mencarimu, hingga dia pilih jalan akhir untuk memperbaiki hubungannya dengan Ella" ujar Bima menghenyak di samping Lara, air mata Lara yang berkaca-kaca tadi kini tampak mengepul pelan di sudut matanya, ia tertunduk menghela gundahnya.
"Iya mas, bagaimanapun keluarga lebih berharga dari apapun. Aku tidak mau merusak kebahagia'an gadis kecil Rumi. Mas Bayu mengambil keputusan yang tepat"ujarnya dengan bahasa berat. Bima mengangkat tangannya untuk mengelus bahu Lara.
"Kamu juga bisa jadi ibu yang baik untuk Rumi, dan ya. Sekarang fikirkan juga tentangmu ya? Hidup begitu berharga untuk di sia-siakan" ungkapnya, Lara melirik Bima sedikit dan kembali mengangguk pasti. Matanya masih berkaca-kaca memandangi layar TV butut yang warnanya sudah buram itu.

Sore berkunjung bapak Lara tengan mendampingi seseorang menuju rumah, seorang Kyai berjubah putih turun dari mobil tepat di depan gubuk mereka, dengan santun bapak membawanya masuk kedalam. Mak Lara bergegas membangun kan Lara yang tengah berbaring di dipan tidur diruang utama mereka itu.
"Silahka kyai, saya sudah sangat putus asa mengobati putri sulung saya" ujar bapak terdengar berat, Kyai Yahya menghenyak di sofa sembari tetap menoleh pada Lara, wanita itu sedikit beriyak dan coba duduk menghadap dan menyunggingkan senyum pada kyai itu. Lama kyai itu memandangi Lara yang berjarak sekitar dua meter dari tempat Lara duduk.
"Naudzubillah, demi allah saya melihat. Penyakit putri bapak suatu kiriman, saya melihat jin bersarang di nadinya" ujar kyai membuat mata mak bapak membulat, Lara tertunduk. Dia memang sudah merasakan ini sebelumnya, karna muntah darah disertakan ulat yang datang sesekali membuat ia yakin bahwa umurnya tidak akan lama lagi.
"Lantas bagaimana Kyai.. Apa yang harus kita lakukan?" tanya Bapak, mak nya Lara juga tampak menganggu cemas.
"Minta pertolongan pada Allah, jangan tinggalkan sholat insya allah saya juga akan bantu dengan doa" ujarnya, bapak mendekat pada Lara dengan mata yang berkaca-kaca.
"Bisa tolong ambilkan air putih?" pinta Kyai, pada adik-adik Lara yang ikut menyimak, lisa Dan luna langsung berjalan kebelakang.
"Kakak, kena santet? Apa yang menyantenya Ella?"
"Eh, Ella siapa? Ella model itu? Ngacok kamu?" jawab Lisa dengan mengerinyitkan dahinya.
"Ih kakak, akak tau aku sering menguping omongan kak Lara dengan mas Bima tu, kakak Lara beneran orang yang di cari mas Bayu itu. Mungkin Mba Ella gak terima mas Bayu begitu mencintai kakak" jelas Luna, Lisa menggeleng-geleng menuangkan air kegelas.
"Gak mungkin Luna... " singkatnya berlalu kedepan, luna tertinggal dengan kesal karna kakaknya gak percaya padanya.
Kyai itu mengambil segelas air putih dari nampan yang dibawakan Lisa. Dan langsung menggemakan ayat al-Qur'an di bibir gelas, Bima dan yang lain tampak menunggu, saat Kyai itu selesai, segera ia berikan pada Bima yang kebetulan dekat dengannya, Bima mengambil air putih itu dan memberikannya pada Lara.
"Minumlah nak" titah Kyai, Tanpa Ragu Lara mendegup beberapa tegukan, hingga tubuhnya bereaksi hebat. Kulitnya memerah urat-uratnya tegang, Lara membungkuk menahan kesakitan, dengan sigap Bima merangkul dan mengusap-ngusap pungungnya, Bapak Lara reflek cemas dan bertanya pada kyai.
"Itu tanda reaksi Jin di masuki ayat-ayat alqura'an lewat minuman itu, anakmu telah meminum ramuan sihir hingga kini jin itu mengalir di darahnya, Lara tidak akan kuat jika seperti ini, usahankan dia sholat dalam kondisi apapun karna hanya itu bisa mengusir jin itu perlahan tanpak harus ada rasa sakit" jelas Pak kyai, air mata Lara menetes sembari bersibaku dengan sakitnya

Lara HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang