Menunjuk takut-takut ke arah pria itu dan poster yang masih menempel di dinding kamarnya bergantian, "J-Jeon Jungkook? B-bukannya kau sudah meninggal? K-kenapa kau keluar dari poster itu" Taehyung bertanya dengan nada tergagap karna merasa takut, ce...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Taehyung meremat gugup mangkuk berisi toppoki yang ia pegang. Dia ingin Jungkook mencoba masakannya, tapi takut.. takut nantinya Jungkook akan memuntahkan masakannya karna rasanya. Dia tidak terlalu yakin saat membuat toppoki ini, hanya mengandalkan pengetahuan dan kemampuan seadanya.
Jungkook menyuapkan sesendok demi sesendok toppoki ke dalam mulutnya. Dia tidak berkomentar apapun. Taehyung mulai berfikir yang kemungkinan terburuk, apakah Jungkook mencoba menahan rasa masakannya yang tidak enak ini? Tapi senyum tipis Jungkook menjawab pertanyaan di benaknya sekaligus menepis kemungkinan terburuk yang tadi ia pikirkan.
Bersamaan dengan senyum tipisnya, Jungkook bilang "tidak buruk, ini enak"
"S-sungguh?" Mata Taehyung berbinar senang. Tapi dia masih kurang yakin dengan rasa makanan buatannya.
"K-kau tidak berbohong soal rasanya agar aku senang kan?" Tanyanya.
Jungkook tertawa pelan, mendengus di akhir tawanya. "Aku tidak berbohong, kau coba saja sendiri kalau tidak percaya dengan penilaian ku." Jungkook menyodorkan sesendok toppoki ke arah Taehyung.
'A-apa dia mencoba membuatku tersadar sendiri kalau rasanya tidak enak?' ternyata masih ada pikiran soal hal buruk tentang masakannya sendiri, di pikiran Taehyung.
'Tunggu, dia benar.. rasanya tidak buruk. Syukurlah!' Taehyung merasa lega.
"Latihan memasak yang kau lakukan selama dua hari ini tidak sia-sia ya," Jungkook mengusak gemas surai Taehyung. Membuat semu samar timbul di pipinya.
"Tae, nanti malam mungkin aku akan keluar sebentar." Jungkook mengganti topik pembicaraan. Senyum tipisnya berganti menjadi raut serius saat mengatakannya.
Keluar? Tapi bagaimana nantinya jika ada seseorang yang melihatnya? Maksudnya.. Jungkook yang di kabarkan sudah meninggal tiga tahun yang lalu, siapa yang tak terkejut melihatnya berjalan dengan santainya dalam keadan sehat.
"Tidak akan ada yang mengenaliku, aku akan menyamar." Kata Jungkook, seolah mengerti apa yang Taehyung khawatirkan.
"Em.. baiklah, tapi kau akan pergi kemana?" Tanya Taehyung.
'Ke markas kelompok ku, memastikan kalau semuanya tetap berjalan sesuai keinginan ku saat aku tidak ada.' Jungkook menjawab pertanyaan Taehyung dalam batin.
Jawabannya dalam batin dan yang ia katakan dari mulut berbeda. "Hanya ingin mencari tahu, seperti apa Seoul setelah tiga tahun berlalu" katanya.
"Uh, aku bisa menemanimu kalau kau mau.." tawar Taehyung.
"Bagaimana dengan pekerjaan mu? Bukannya kemarin kau bercerita padaku kalau kau memiliki banyak tugas kantor yang belum kau selesaikan? Tenang saja, aku bisa pergi sendiri." Kata Jungkook.
Oh benar, Taehyung memiliki beberapa laporan dan berkas-berkas yang harus ia kerjakan sekaligus ia perbaiki. Yoongi memberinya banyak tugas belakangan ini, selain itu dia sering mengadakan rapat untuk membahas produk barunya. Kadang Taehyung mengalami kesulitan saat menyusun materi rapatnya.