3. Bukan Cowok Mesum

2.9K 539 31
                                    

Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu anak SMA Disway. Mereka sedang mengadakan lomba olahraga tingkat sekolah. Di mana sekolah mereka yang menjadi tuan rumahnya.

Hari pertama acara pembukaan dimulai dengan pertandingan basket. Antara SMA Disway dan SMA Jiwaipi, kedua sekolah ini memang sudah sangat terkenal sekali permainan basketnya.

Sementara itu, Oci kini tengah sibuk bersiap diri sebagai tim cheers. Diantara sekolah-sekolah lainnya SMA Disway saja yang punya tim cheers, cantik-cantik pula. Gimana gak bangga hehe.

"Oci udah siap?" Tanya Juwi, salah seorang anggota cheers.

Oci berkaca sekali lagi lalu mengangguk semangat. "Siap!"

"Jangan pingsan lagi loh. Berabe nanti urusannya."

"Hehehe, tenang kali ini aman kok."

"Guys, udah pada kumpul di lapangan. Ayo kita ke sana sekarang." Caera yang baru datang lengkap dengan pakaian cheersnya langsung memberi kabar.

Semuanya langsung bergegas keluar dari ruangan ganti khusus cheers. Di sepanjang koridor banyak siswa yang tak berkedip melihatnya, memang dasar mata keranjang.

"Cae, rok gue kependekan gak sih?" tanya Oci sedikit risih, tangannya gak berhenti nurun-nurunin rok pendeknya.

Caera mendengus malas terus nabok pantat Oci. "Gih sono ganti pake gamis, terus ikut kosidahan sama bu Tuti."

"Anjir lo!"

"Lagian lu ada-ada aja. Seksi tau paha lu keumbar gitu, paha KFC aja kalah."

Kali ini giliran Oci yang nabok pantat Caera, gak waras temennya ini.

Pas jalan di depan UKS kebetulan banget Mahes sama antek-anteknya lagi stand by di sana. Oci jadi punya ide cemerlang.

Oci jalan sedikit demi sedikit makin deket ke arah Mahes, tapi secara natural. Biar gak kelihatan kalo sengaja.

"MAHES MESUM!"

Mahes yang denger Oci tiba-tiba teriak gitu langsung panik. Kenapa bisa cewek gila ini ada di depan dia sekarang, perasaan tadi masih ditengah-tengah anak cheers. Mana tangan Mahes sekarang letaknya gak senonoh banget, di paha cewek itu.

"Gila! Gue gak nyentuh lo!" Sial Mahes kehilangan sisi coolnya, semua ini gara-gara Oci.

"Bohong! Jelas-jelas tangan lu megang paha Oci!"

"Iya bener itu!"

Ini kenapa pada dukung Oci semua sih? Mahes kan gak ngapa-ngapain.

"Tuh kan! Emang lu itu mesum!" tekan Oci sambil nunjuk muka Mahes.

Mahes natap mata Oci tajam. "Denger ya cewek gila, gue gak mesum."

"Bodo amat! Urusan lu sama gue belum selesai. Girls cabut!"

Sepeninggal anak-anak cheers emosi Mahes makin menjadi-jadi. Gimana bisa harga dirinya jatuh cuma gara-gara primadona sekolah yang sama sekali gak ada cantik-cantiknya itu.

÷-÷

"Yo bro! Kenapa muka lu kecut gitu?" Seorang pria jangkung bermata sipit menghampiri Mahes yang sedang menyesap rokok di pojok kantin.

Mahes tetap diam, moodnya benar-benar buruk sekarang.

"Btw, kenapa gak stand by di lapangan? Kalo ada yang pingsan gimana?" tanya Miles sambil ikut menyulut sebatang rokok.

Mahes mengedikan bahu, tak peduli.

Sekarang Miles jadi ikutan bad mood, emang aura gloomynya Mahes itu anjim banget. "Capek gue ngomong sama tembok beton."

"Kenal dia?" tanya Mahes sambil mengarahkan dagunya ke salah satu gadis cheers di lapangan.

"Kenal lah gila! Dia itu yang tercantik dari yang cantik." puji Miles sambil terus menatap gadis yang di maksud Mahes tadi.

'Ternyata emang beneran cantik ya.'

"Kenapa? Lo suka juga sama dia?" tanya Miles sambil melemparkan senyum mengejek ke arah Mahes.

Mahes melempar asal kulit kuaci yang tadi dia makan, "Najis!"

"Halah najis-najis, nih ya Hes gue kasih tau. Oci itu limited edition, susah banget di dapetinnya. Padahal yang ngantri noh bisa ngalahin antriannya bu Euis."

"Sefamous itu?"

"IYE! Nih lu kalo gak percaya liat aja di ig, bahkan dia punya akun fanbase khusus dari sekolah." Miles menunjukan layar ponselnya, setiap hari ia memang mengikuti postingan akun buatan fans gadis manis itu.

Tak disadari Mahes menarik sudut bibirnya sedikit. Benar-benar hal yang sangat jarang dilakukan oleh manusia batu es seperti Mahes.

"Gue udah lama sebenernya suka sama Oci. Tapi gue sadar diri anjing. Saingannya kalah telak! Apalagi kalo udah liat Jeffrey sama Enzo, gue ibaratkan upil." Miles menghembuskam asap rokoknya kasar, frustasi karena cintanya tak pernah ternotice.

"Mundur."

"Kenapa? Lo mau keluar?" Miles reflek memundurkan kursinya agar ruang gerak Mahes lebih leluasa.

Mahes berdecak malas, "Bukan goblok! Mundur, jangan ngejar itu cewek."

"Kenapa lo suka?"

"Cih, bisa gila. Gak usah jadi sadboy, masih banyak cewek cantik." ucap Mahes.

Miles menatap ragu sahabatnya ini, kok dia ngerasa curiga ya.

"Tapi Oci cantik juga kan?"

"Ya iya tapi kan-"

"Tapi kan apa?" goda Miles, pancingan dia berhasil ternyata.

"Gak ada."

"Cih kebanyakan gengsi lo! Gue relain Oci deh buat lo. Kurang baik apa coba gue."

Mahes hanya terkekeh dingin, masa iya dia suka sama Oci? Cih, gak bakal mungkin.

Mahes hanya terkekeh dingin, masa iya dia suka sama Oci? Cih, gak bakal mungkin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tbc!


Konflik yang bagus apa ya kira" hmmm 🌚
Ayo hyung semangat vommentnya tingkatkan terus kalian pasti bisa
Ehehehe❤

See you kapan kapan!

÷Chippy Pasta÷

[2] Ketua PMR | Kim Mingyu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang