5. Insecure

2.4K 458 14
                                    

"Mahes!"

Entah sejak kapan, tapi pemandangan Oci mengejar Mahes sudah menjadi sangat lumrah di sekolah ini. Murid-murid yang dulu nampak terkejut sekarang sudah merasa terbiasa, pemandangan klasik melihat sang primadona mengejar pangeran es.

Mahes yang sedang mengecek stok obat P3K setiap kelas masih tak bergeming. Menganggap bahwa gadis yang sudah lebih dari tiga bulan mengejar dirinya itu tidak ada.

Sebenarnya banyak yang menyayangkan hal itu, mengingat betapa banyaknya fans dari Oci yang merasa kasihan juga geram melihat perjuangannya yang sia-sia. Banyak dari mereka yang berusaha menyadarkan Oci untuk tidak terus-terusan membuang waktunya bagi Mahes. Tapi jawaban yang diberi gadis itu tetap sama.

"Kalo hati gue milih Mahes lo bisa apa?"

Enzo menghela napasnya kasar, berulang kali dirinya dan Jeffrey berusaha untuk membuat Oci sadar.

"Oci, listen yang lebih suka sama lo itu banyak! Jangan jadi orang bodoh yang ngejar patung kayak dia." ucap Enzo penuh penekanan, dia sangat berharap Oci-nya yang dulu kembali lagi. Oci milik bersama bukan Oci yang bucin pada laki-laki gak normal kayak Mahes.

"Ya terus kenapa lo tetep suka sama gue yang orang bodoh ini?" tanya Oci menantang, lama-lama ia juga geram. Masalah hati dia kok yang ribet satu sekolah.

Diam-diam Mahes tersenyum miring ditengah kesibukannya, dia tau semua yang terjadi pada gadis gila itu.

"Ok gue nyerah. Tapi lo harus inget Ci, kalau dia gak bisa nerima lo, gue masih setia nunggu di belakang lo. Gue cabut." Enzo pergi setelah mengacak rambut Oci pelan.

"Minggir."

Oci tersentak ketika Mahes ternyata sudah berdiri tepat di belakangnya.

"Udah selesai?" tanya Oci melirik kotak P3K di kelas ini sudah terisi lengkap.

"Hm."

Oci lantas langsung memberi jalan sesuai dengan perintah lelaki itu.

"Ngapain diem? Mau turun kelas?" Oci lagi-lagi tersentak mendengar ucapan Mahes, ini yang membuat hati Oci berdebar. Walaupun dingin Oci tau Mahes sangat peduli padanya.

"Hes yang kasih gue vitamin setiap hari di loker gue itu lu kan?" tanya Oci sambil menoleh semangat ke arah Mahes yang berjalan beriringan dengannya.

"Bukan."

"Ish! Jujur aja kenapa sih? Gue tau kok, lo gak usah malu-malu gitu lah. Ma-"

"Udah dibilang bukan gue!" bentak Mahes tiba-tiba.

Oci yang mendengarnya sangat kaget, siswa siswi yang lain juga. Ini pertama kalinya Oci dibentak kecuali sama mbak Ayu.

Entah kenapa air mata Oci luruh begitu saja, namun langsung gadis itu hapus cepat-cepat.

"O- ohhh b- bukan lo ya? S- sorry mungkin emang guenya aja yang bego. G- gue duluan!" dengan cepat Oci berlari dari sana, ia tidak ingin ketahuan sedang menangis karena Mahes.

Bughhh

"Bangsat lo! Dikira mentang-mentang lo temen gue, gue bakal diem aja liat Oci lu sakitin?!"

Mahes menyentuh ujung bibirnya yang sobek, lalu ia tersenyum remeh. "Kenapa? Lo cemburu?"

Lalu ia pergi meninggalkan laki-laki bergigi kelinci itu dengan segala kemarahannya.

"Jeka! Sabar bego. Belum waktunya dia dapet karma."

÷-÷

"Mahes anjing! Mahes babi! Mahes bangsat! Pokoknya yang jelek-jelek ada di lo!"

Caera menatap jengah Oci yang sedari tadi mencabik-cabik kertas gambarnya. Satu jam yang lalu Oci diam saja sambil fokus menggambar wajah Mahes, tapi setelahnya gambar itu malah langsung disiksa oleh pelukisnya sendiri.

"Gila lo Ci! Buang-buang waktu aja." cibir Caera sambil asik memakan piatos.

"Diem atau lo yang gue tusuk!" delik Oci kesal sambil mengarahkan pensil tajamnya tepat di depan wajah Caera.

Caera langsung membeku, dia lupa Oci ini cewek gila. "Ya ya ya. Cabik-cabik aja itu kertas lo sampai puas. Toh Mahes gak bakal berubah."

Oci diam, dirinya langsung bersender malas di bangkunya, "Gue udah gak cantik lagi ya Cae?"

"Yang bilang lo gak cantik itu orang buta! Ngadi-ngadi aja ih."

"Ya tapi Mahes gak suka sama gue!" teriak Oci frustasi, untungnya mereka berdua sekarang sedang sendirian di dalam kelas.

Caera jadi menatap prihatin sahabatnya, baru kali ini dia ngelihat Oci yang jauh banget dari kata primadona. "Udahlah cowok bukan dia doang. Masih banyak yang lebih ganteng."

Oci membenturkan kepalanya ke meja. "Tapi hati gue sukanya sama Mahes. Bego kan?"

Caera jadi terdiam, cinta emang gak bisa disalahin. Apalagi orang yang mencintai, bukan mereka yang milih mau jatuh cinta sama siapa.

"Gue bingung mau respon gimana. Tapi gue cuma mau bilang, lo berhak bahagia Oci, jangan ngerasa insecure. Lo cantik, pake banget."

Oci menatap Caera geli, "Apaan sih lo! Cheesy banget, but thanks."

Tbc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tbc

Hola!

Ikutin aja kemana jari ini membawa cerita 😌🔫

Sebenernya bukan karena apa, cuma chippy ngerasa insecure aja lihat kurangnya peminat di work ini. Jadi ngerasa kalau cerita ini emang kurang menarik.

Tapi baca komen kalian semua kemarin buat chippy bangkit lagi. Chippy bakal berusaha yang terbaik buat kalian:)

Thanks a lot guys, sarangeeeee banyak banyak 😭❤

÷Chippy Pasta÷

[2] Ketua PMR | Kim Mingyu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang