05. Ada Untukmu

496 55 0
                                    

Kring!

Bu Siti selesai mengajar pelajaran Bahasa Indonesia.

Guru paruh baya berhijab rapi yang sedang duduk di kursi sambil melepas kacamata minus nya itu menutup buku paket. Matanya menatap seisi kelas sambil menyenderkan punggung. 

"Brian Andrew, Rionden Eric dan Mahardika. Mereka bolos lagi? Ck. Maunya mereka bertiga itu sudah dapet surat peringatan dari sekolah karna hampir nggak pernah hadir di jam pelajaran saya." ucap bu Siti.

"Mereka udah gak masuk dari jam pelajaran pertama buk.." sahut Yusuf, si pengadu.

Bu Siti hanya bisa menggelengkan kepala.

"Saya sudah terlalu sabar ngadepin mereka, tapi di biarin makin lama malah ngelunjak. Kalo kalian ada yang ketemu sama mereka suruh nemuin pak Hamrin di ruang BK."

"IYA IBUK!"

"Oiya, Septian?" panggil bu Siti dan ketua kelas itu mengangkat tangan nya.

"Kamu ikut ibu bentar ya? Ibu mau kasih beberapa materi nanti di fotokopi baru bagikan ke semua teman kelas. Itu kisi-kisi ujian.." Septian mengangguk.

"Sekian pelajaran hari ini, kalian bisa istirahat.." ucap bu Siti.

Semua murid di dalam kelas itu mulai berhamburan ke luar kelas untuk istirahat.

"Elina, Zaskia. Kalian bisa tolong bantu ibu anter buku paket ke kelas 12 IPS 1? Ibu masih ada urusan dulu sama Septian, gakpapa kan?" tanya bu Siti saat melihat Elina sedang mengemas bukunya dan Zaskia yang sedang berdiri di samping Elina.

Beberapa murid sudah pergi keluar kelas, tersisa Elina dan Zaskia saja.

Zaskia memaksakan senyum. "I-iya bu, gakpapa.."

"Yaudah, ayo Septian ikut ibu." ucap bu Siti dan mereka keluar kelas.

"Gue dah laper, Lin. Malah di suruh nganter buku.." keluh Zaskia.

"Udah gak usah ngeluh teross, cepet anter cepet kelar habis tu kita makan.." balas Elina.

Baru beberapa langkah mereka berada di luar kelas, tiba-tiba saja ada segerombol murid yang entah datangnya darimana dan dari kelas berapa itu tidak sengaja menabrak bahu Elina.

Brukk!

Elina jatuh tersungkur dan tumpukan buku paket yang di bawa cewek itu jatuh berserakan.

"Kalo jalan liat-liat dong woy! Buta mata lo?!" maki Farrel, cucu pemilik sekolah karna soda yang di bawanya itu tumpah mengenai baju seragamnya.

Elina mendongak kesal lalu segera berdiri dan menatap tajam Farrel. “Gak punya kaca ya lo?! Lo duluan yang nabrak gue eh malah gue yang dikatain, situ sehat?!”

"Lo ngatain gue?!" tunjuk Farrel pada dirinya sendiri.

"Lo ngerasa? Bagus deh." sahut Elina menatapnya sinis.

"Udah ah, Lin. Gak ada habisnya ngeladenin dia." ucap Zaskia.

"Kasih tau tuh temen lo, gak usah caper jadi cewek! Murahan banget." sarkas Farrel.

Bad boy to be Husband✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang