Part 37. Seoreun Ilgop

26 10 2
                                    

Part 37. Seoreun Ilgop
By AdeliaYulianti19

Soreee 🌺🌺🌺

Akhirnya Fey datang juga.

Kita langsung tagih aja lanjutan ceritanya, yuk!

👭🌺👭🌺👭

"Ma, menu makan malamnya gurame bakar aja, ya! Biar Fey aja yang masak!" kataku menghampiri Mama yang duduk di sofa.

Mama menutup majalah yang dibacanya. "Fey mau masak?" Mama mengernyit.

Aku mengangguk lalu duduk disampingnya.

"Iya, Ma. Fey yang masak,"

Mama meringis. "Baiklah, kapan mau beli bahan-bahannya?"

"Sekarang." Aku tersenyum semringah.

"Hah? Sekarang?" Mama membelalak.

Aku mengangguk penuh semangat ."Iya sebelum Fey ke AD. Kan nanti Fey harus ke AD sebentar. Sekitar jam tiga, Fey pulang terus masak deh."

Mama melirik jam dinding.
"Keburu gak? Yakin kamu gak cape? Kalau gak Mama aja nanti yang belanja sama Papa."

Sepertinya Mama khawatir aku kelelahan. Namun, kali ini Mama harus membiarkanku masak sendiri untuk makan malam karena akan ada orang spesial yang ikut makan malam di rumah ini.

"Gak usah, Ma. Fey juga kan pengen belajar masak yang enak seperti masakan Mama." Tanganku merangkul pundak perempuan yang paling aku cintai itu.

Mama melirik menyelidik. "O, Mama tahu. Nanti malam Genta mau ke sini, ya?"

Aku tak dapat menahan senyum ketika Mama menyebut nama Genta. Kenapa Mama tahu, ya? Ah, Mama memang paling jago menebak hati anaknya ini.

Aku memutuskan untuk mengatakan pada Mama. Aku mengangguk."Iya, Ma."

"Ya, udah. Mama siap-siap dulu, ya?" Perempuan berkulit putih itu berdiri. Ia langsung berjalan ke kamarnya untuk siap-siap mengantarkanku belanja. Mama terlihat bersemangat ketika mendengar Genta akan ikut makan malam bersama kami.

Lima belas menit kemudian, aku menuju pasar dekat rumah. Ketika di mobil, Mama asyik mencatat bahan-bahan yang akan dibeli. Kulihat daftarnya begitu banyak. Mama bilang, ingin memasak banyak jenis makanan karena kedatangan tamu spesial. Aku hanya tersenyum mendengarnya.

Ketika sampai ke tempat ikan Mama mengatakan pada penjual langganan untuk memilihkan yang segar dan bagus. Aku tertawa melihat Mama begitu semangat berbelanja. Di sela-sela perjalanan pun, Mama membicarakan Genta. Mungkin, Mama benar-benar menginginkan Genta untuk menjadi calon menantunya.

Aku tidak bisa menutupi lagi bahwa Genta pernah mengatakan sayang dan nyaman berada di dekatku. Mendengar hal itu Mama tertawa dan memberi saran agar aku juga mengakui kalau punya rasa yang sama. Ah, aku belum tahu perasaanku seperti apa pada Genta, mana mungkin mengatakan itu padanya. Aku hanya kagum melihat senyumnya seperti Cho Si Won, personil Boy Band Super Junior. Itu saja.

Mama bilang itu tandanya aku sudah jatuh cinta. Apa iya, aku sudah jatuh cinta pada Genta?

* * *

Ponselku berdering tanda pesan WA masuk. Aku tidak langsung membukanya karena sedang sibuk mengecek kerjaan kapster. Makin lama, AD makin banyak pelanggan. Bahkan, ada pelanggan dari Jakarta yang selalu menyempatkan diri datang ke AD acap kali sedang menginap di Depok. Ketika aku bercerita bahwa AD akan buka cabang di Jakarta, ia senang sekali karena ternyata lokasinya tidak jauh dari rumah.

Areumdaun DuoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang