Part 31. Seoreun Hana

40 9 5
                                    

Part 31. Seoreun Hana
By AdeliaYulianti19

Malaaamm 🌺🌺🌺

Fey mau lanjutkan cerita lagi.

Yuk ah, langsung baca aja!

👭🌺👭🌺👭

"Mbak Fey!" terdengar suara seseorang memanggilku dari belakang.

Aku segera menoleh ke pemilik suara. Terlihat sosok lelaki tinggi dan putih sudah berdiri di belakangku. Yap! Lelaki itu Ardi!

"Maaf, saya telat sepuluh menit ya!"Lelaki itu melirik jam tangannya lalu berjalan  menuju kursi yang berada dihadapanku.

"Ah, engga kok. Santai aja. Saya juga baru dateng kok. Tadi jalan lumayan macet." Aku menyeruput jus manga yang sudah ada di atas meja.

"Iya soalnya lagi ada perbaikan jalan tuh di depan jadi macet." Ardi meletakkan ponselnya di atas meja.

Aku mengangguk seraya menaruh jus itu Kembali ke atas meja.

"Pesan makan dulu aja."Aku menyodorkan buku menu makan kepada Ardi. Segera Ardi mengambil dari tanganku. Kemudian ia memanggil karyawan restoran untuk memesan beberapa menu yang ia pilih.

"By The Way, gimana usaha Dey?"tanyaku pada lelaki yang menggunakan kemeja biru tua itu.

"Alhamdulillah usahanya makin berkembang, Mbak!" Senyumnya mengembang. Aku bisa lihat pendar matanya berbinar saat menjelaskan tentang bisnis baru Dey. Ardi kagum dengan Dey yang bisa membangun bisnis barunya itu. Dey memang benar-benar beruntung mendapatkan Ardi. Aku senang sekali mendengarnya.

"Syukurlah! Saya senang sekali mendengarnya. Memang saya akui, produk Dey bagus. Pelanggan saya banyak yang ketagihan menggunakan produk dari Kireina."

Pada pertemuan pertama kami beberapa waktu lalu, ia mengatakan Dey sedang mencoba membuat produk untuk kecantikan dari bahan tradisional. Aku segera membelinya lewat online. Kebetulan sedang mencari beberapa produk terbaru dalam rangka pembukaan cabang pertama AD di Jakarta. Ternyata produk Kireina ini mendapat respon baik dari pelanggan AD..

"Saya salut sekali sama Dey. Ide-idenya selalu brilian dan menghasilkan karya yang luar biasa." Wajahnya sumringah, senyumnya semakin mengembang saat sedang menceritakan Dey padaku.

"Betul sekali! Dari kecil dia tuh udah pinter. Semua orang suka sama Dey. Makanya kamu beruntung banget dapetin Dey, Ardi!" Aku menatapnya sesaat lalu menyendokkan nasi dengan potongan ayam di atasnya.

Kulihat Ardi tersenyum simpul mendengar kata-kataku barusan.

"Kalau Mbak sama Genta gimana?" ledek Ardi.

Aku yang sedang mengunyah sampai berhenti. Apa-apaan Ardi malah balik bertanya tentang Genta? Aku jadi tersipu malu. Rasa-rasanya pipiku sudah memerah seperti tomat.

"Gimana apanya?" Dahiku mengernyit.

Ardi tersenyum.

"Sepertinya kalian berdua cocok. Genta bilang sih, cocok banget." kata Ardi tertawa kecil dengan tatapan menggoda.

Aku sedikit kaget mendengar Ardi menceritakan pengakuan Genta. Apa aku tak salah dengar? Cho Si Won versi Indonesia itu sedang jatuh cinta padaku? Tiba-tiba jantung ini berdetak tak karuan. Kencang sekali. Ada apa ini? Apa aku juga sedang jatuh cinta?

Selesai makan, Aku dan Ardi segera berangkat menuju lokasi calon cabang AD yang tidak jauh dari ruko Dey. Setelah itu menuju AD untuk persiapan konsep pemasaran. Melihat AD yang sudah semakin berkembang, aku rasa AD perlu membuka cabang di Jakarta. Sasarannya empuk untuk kalangan K-Pop. Desain dan nama AD pun masih sama. Aku tak ingin mengubahnya karena nama AD dapat ide dari Dey. Papa pun sangat menyetujui kalau AD akan buka cabang. Maka dari itu aku perlu bantuan Ardi dalam hal pemasaran.

Areumdaun DuoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang