Keseharian II

58 34 6
                                    

Rainata berjalan disampingku, dia berusaha untuk menyamakan langkah kakinya denganku, aku sedikit mengarahkan mataku padanya, tak lama mata kami bertemu, alisnya sedikit terangkat seolah mengatakan ada apa? aku berbalik untuk memberitahu bahwa tak apa-apa, rambut panjangnya sampai ke punggung tempat dia meletakkan tangannya saat berjalan, pagi ini juga masih sangat dingin dia menarik lengan bajunya agar menutupi kedua telapak tangannya.

"Hei zell kalau sudah boleh kembali"

"Hah?"

Aku terkejut setelah mendengar perkataannya

"Memangnya kenapa?"

Sambungku

"Bukannya kau tadi nggak mau anterin aku?"

Matanya sedikit menoleh kearah ku

"Nggak mau? Oh tadi, itu aku hanya mencoba untuk basa-basi dengan yuki"

"Basa basi?"

"Iya, Kau tahu? kami sangat jarang berbicara selain masalah anime dan game, jadi aku tadi hanya berusaha menghibur jika agar dia enggak kesepian?"

"Kesepian?"

Dia sedikit mendekatkan wajahnya ke arahku seolah semakin penasaran dengan jawaban-jawaban singkat ku.

"Yahh...ayah dan ibuku bekerja di luar kota, mereka sangat jarang pulang, dalam setahun mungkin cuma dua sampai tiga kali, bahkan dulu pernah nggak pulang sampai 1 tahun penuh, aku mungkin nggak apa-apa, aku juga nggak peduli dengan perasaanku tapi aku sedikit kasihan dengan Yuuki, harusnya di usianya saat ini dia masih diurus dengan orang tuaku,

"Oooh... ternyata kau hanya seorang siscon!"

Dia mengatakan itu dengan mengepalkan tangan kirinya lalu menepuknya dengan tangan kanan seolah menemukan hal baru

"Hei..dari mana kau tahu kata itu?"

Dia kembali tersenyum

"Hei Zell, tadi kau bilang jika kau nggak peduli dengan perasaanmu sendirikan?, tapi bukannya kalau kita peduli dengan perasaan orang lain sama saja dengan kita peduli dengan perasaan kita sendiri?"

Aku sedikit terkejut mendengar perkataannya tadi,

"Aah sudah sampai"

Dia berjalan sedikit cepat di depanku, aku berhenti tepat di depan rumahnya, saat dia ingin masuk, dia membalikkan badannya ke arahku lalu berkata

"Sampai jumpa besok, makasih udah mau temenin aku sampai rumah"

Sambil melambaikan tangan kanannya yang sedikit tertutup oleh lengan baju lalu tersenyum padaku, jujur saja, akan aku akui bahwa dia sangat cantik, aku sedikit tersenyum melihat itu lalu membalikan badanku, woi, woi, woi apa-apaan tadi? dia sangat manis, tidak!! bukan itu masalahnya, masalahnya adalah kenapa aku merindinding, apa saking manisnya dia, sampai-sampai memiliki aura menyeramkan. Sialan aku harus sadar.... Iya aku benar, aku harus sadar, okeh sadarlah. gadis ini benar-benar menyeramkan seandainya aku adalah orang normal mungkin aku sudah tergila-gila dengannya. Benar-benar gadis menyeramkan, Aku akan berhati-hati dengannya.

Di perjalanan pulang aku bertemu dengan Ishiki di depan rumahnya

"Hai Zell, tumben pagi-pagi keluar rumah dari mana?"

"Aku tadi mengantar Reinata ke rumahnya"

"Mengantar nata?"

"Tadi malam dia menginap di rumahku"

Dengan terkejut dia mendekatiku dan memintaku untuk menjelaskannya, sebenarnya males banget pagi-pagi udah ngomong panjang lebar tapi sudahlah, saat cerita ku selesai dia berkata "Ooh" lalu masuk ke rumahnya. Hei apa maksudmu? Kau menyuruh seseorang bercerita panjang lebar dan kau hanya mengatakan "Ooh" bukankah gadis itu aneh? Tentu saja dia memang aneh, apa-apaan reaksinya? Apa aku melakukan kesalahan? Tidak!! Tidak mungkin! Aku bahkan terlihat seperti orang bodoh, cih gadis sialan!

Aku masuk ke rumahku, Yuuki tak ada di ruang tengah, sepertinya dia lagi dalam kamarnya,aku masih mengantuk, rasanya ingin tidur lagi, aku rebahan sambil nonton TV dan tertidur.

Story at SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang