Malam berlalu, mentari muncul perlahan dengan diiringi sedikit awan, aku mengawali hariku seperti biasanya, hanya saja ada hal yang sedikit janggal pagi ini Yuuki tak berbicara sedikit pun denganku entar mengapa, sebagai kakaknya, aku mengkhawatirkan apa yang terjadi di lingkungan sekolahnya, hari ini kami hanya berangkat bersama Reinata, karena ishiki punya pertandingan voli, aku berjalan di belakang mereka berdua, tak ada sepatah kata pun yang dikatakan Yuuki saat itu, aku memperhatikan dari pertigaan jalan kami berpisah, saat berada di depan sekolahnya, lebih tepatnya sebelum masuk gerbang, dia menarik napas yang sangat panjang seolah ingin berkelahi atau semacamnya
"Ada apa dengannya?"
Kata Rainata yang dari tadi juga memperhatikan Yuuki dan tak tahu harus apa
"Entahlah"
"Berkelahi?"
"Aku tidak tahu"
"Maksudku denganmu?"
"Tentu saja tidak"
"Apa tadi malam kau mencoba untuk menyerangnya?"
"Hei sudah kubilang aku bukan Siscon!"
Rainata seolah ingin menghiburku dan membuatku sedikit tersenyum, kami melanjutkan perjalanan, aku terus memikirkan Yuuki, tak terasa sudah sampai di depan sekolah saja
"Hei Zell, jika terjadi sesuatu pada Yuuki kabari aku ya"
"Terjadi sesuatu, hei kau jangan membuatku semakin khawatir"
"Maaf"
Katanya dengan suara yang sedikit di pelankan nya
"Yah...mungkin nanti aku bakal minta bantuan mu"
Aku sambil berjalan manaiki anak tangga, Ryuga sepertinya sudah ada di kelas.
Kali ini, aku pulang sekolah hanya bersama Rainata, ini tak ada bedanya saat aku pulang bersama Ishiki, kami berpisah di depan rumahnya, jadi apa yang harus aku lakukan pikirku, aku masih heran dengan sikap Yuuki tadi.
Saat aku sampai di rumah, rumah ku masih terkunci kunci, sepertinya Yuuki belum pulang, setelah ganti baju aku menunggu Yuuki di Ruang tamu sambil bermain game, pintu depan terbuka dengan sedikit suara, saat itu Yuuki masuk dan langsung berlari kearah kamarnya, yang paling aku khawatirkan adalah kenapa dia menangis
"Oi...Yuuki ada apa?"
"nggak apa-apa kok ka"
"Terus kenapa kau nangis"
Tak ada jawaban dari nya aku mengambil buku ku yang ada nomor Rainata lalu menelponnya
"Halo ini aku Zell"
"Iya, kenapa?"
"Aku perlu bantuanmu tentang Yuuki, bisa kau datang kesini?"
"Memangnya ada apa?"
"Datang saja dulu"
"Hmm"
Katanya dengan nada mengiyakan, aku menunggunya didepan rumahku, dia datang dalam beberapa menit, nafasnya terengap-engap, bahkan dia belum ganti baju
"Apa kau kesini sambil lari-lari?"
"Iya jadi ada apa?"
Aku menjelaskan nya, saat ceritaku hampir selesai dia mengambil nafas panjang untuk memanualkan nafasnya lalu berkata
"Hei, jika masalah bicara, kenapa nggak minta tolong sama Ishiki saja?, aku nggak terlalu pandai dalam berbicara"
"Ishiki sepertianya belum pulang, ya sudahlah coba saja"
"Oke, tapi kau jangan terlalu berharap yah".
Kami masuk kedalam rumahku, Rainata mengetuk kamar Yuuki sambil berkata "Yuuki, ini aku"
Entah mengapa suara Rainata kali ini sangat menenangkan, hei apa kau punya kemampuan ngengatur suara? Gadis ini benar-benar menyeramkan!!
Yuuki membukakan pintu kamarnya, dan Rainata pun masuk. Entah apa yang mereka bicarakan, tak bisa terdengar dari luar sini, lalu aku pasrah untuk berhenti mencoba menguping dan menunggu Rainata keluar dari kamar itu.
Aku sudah menuggu hampir 1 jam, mereka ngapain aja didalam?, Dan akhirnya Rainata keluar, dia kembali menghela nafas panjang, hei liat dia, dia seperti orang yang jiwanya kehidap abis
"Maaf udah meminta kau mendengarkan Yuuki"
"Nggak apa-apa kok" dia berjalan kearah ku dan duduk disebelahku
"Jadi ada apa dengan Yuuki?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Story at School
Teen FictionZell, seorang pemalas yang kerjaannya hanya main game dan nonton film. Kehidupannya mulai KEMBALI kacau sejak kelas 2 SMA dimana dia KEMBALI dipaksa untuk mempelajari perasaan orang lain dan menyelesaikan masalahnya sendiri dan orang yang terlibat d...