Tentang masa lalu

45 23 7
                                    

Saat aku masuk kerumahku, Ishiki sudah bersiap untuk pergi

"Zell, aku pulang dulu yah, hari ini ada latihan" katanya sambil berjalan keluar

"Iya, makasih" jawabku, aku berjalan ke arah Yuuki dan Rainata yang sedang duduk di sofa lalu duduk disebelah Yuuki

"Cerita tadi beneran Zell?" Kata Rainata yang mulai melepas pandangannya dari layar HP nya

Hey, apa jawabanku tadi belum cukup? Sebegitu penasarannya? Apa kau selalu seperti ini? Hey Yuuki apa kau nggak masalah dengan sifat penasarannya ini?

"Iya beneran"

"Gimana Carita nya?"

"Apa kau tau siapa anak kelas 3 yang bisa ngalahin kelompok pemalak tadi?"

"Nggak, emangnya siapa?"

"Ryuga"

"Ryuga?" Dia mengulang nama itu karena benar-benar terkejut

"Jadi kalian dulu pernah berantem?" Sambungnya, dia kembali melakukan kebiasaannya saat sedang penasaran

Hey!!! Bukannya aku udah menyuruhmu untuk berhenti bertingkah seperti itu?

"I-i--iya, dan sejak itu juga aku semakin dekat dengannya"

Sialan!! Aku kenapa? Apa ini yang dimaksud dengan grogi? Oi, apa semua orang pernah seperti ini? Gimana cara ngatasinnya???

"Hey apa maksudmu, berkelahi tapi makin akrab, gimana ceritanya?"

Aku pura-pura batuk untuk menghilangkan perasaan aneh itu

"Kalo nggak salah kejadiannya saat aku kelas 3 SMP, saat itu sedang acara perpisahan, Ryuga nggak sengaja liat beberapa orang lagi ngepalak anak kelas 1, Ryuga akhirnya menolong nya, aku cuma liat dari kejauhan saat itu, Ryuga berantem dengan mereka, lalu menang, dia terus-terusan menghajar mereka, kabarnya dulu ada 2 anak yang sampe masuk rumah sakit, sebenarnya waktu itu aku males ikut campur, tapi aku benar-benar nggak sanggup liat mereka babak-belur dan akhirnya menolong mereka, mungkin karena Ryuga udah kelelahan aku bisa menang, aku bahkan masih ingat apa percakapan kami waktu Ryuga udah nggak sanggup berdiri. "Woi, kenapa kau menghalangiku?" "Aku nggak ngehalanginmu, aku menghentikan mu, mereka udah pingsan, kenapa kau terus menghajar mereka?" "Aku sangat membenci orang yang membenci orang lain seperti mereka, aku cuman beri mereka pelajaran" " Ooh... Aku mengerti perasaan mu, tapi bukannya saat kau membenci orang yang membenci orang lain sama dengan membenci dirimu sendiri?" Kataku sambil berjalan menjauhi mereka, sebenarnya aku juga nggak ngerti apa yang barusan aku bilang. Saat aku sudah lumayan jauh dari mereka aku berpaling dan mengatakan " oke, pelajaran sampai sini saja, kalian boleh pulang" Hahahaha aku benar-benar berlagak sok keren saat itu"

"Tapi Kaka pernah cerita ke aku kalo Kaka udah kenal sejak SD sama ka Ryuga" kata Yuuki yang juga terlihat penasaran dengan penggalan masa lalu ku

"Yah, aku bilang cuman kenalkan? Saat SD sampai SMP Ryuga sangat pendiam, aku bahkan nggak berani mulai pembicaraan, dia cuma berubah saat masuk SMA, nggak sih, lebih tepatnya dia berubah sesudah perkelahian itu" kata ku yang mulai memainkan layar HP ku untuk menandakan ceritanya sudah habis.

Tak lama setelah itu Rainata pamit pulang, Yuuki mengantarnya sampai keteras.

Lalu malampun berlalu

Senin pagi, ini adalah hari yang sangat cerah, semoga ini jadi pertanda bagus untuk kehidupan SMA ku, aku nggak mau ada masalah lagi, pikirku.

Bel sekolah berbunyi menandakan dimulainya pelajaran, ibu Yuigahama masuk kekelas kami dan membagikan kertas jawaban ulangan mendadak kami waktu itu lalu berkata

"Oke, bagi siswa atau siswi yang nilainya dibawah 65 bakal Remet ya.."

Pagi cerah itupun seketika berubah menjadi muram walau hanya terasa di kelasku

hey lihatlah ibu guru emang hebat, sampai-sampai bisa mengendalikan cuaca!

Story at SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang