Satu persatu murid menerima kertas ulangan mereka, entah mengapa melihat ekspresi mereka yang berbeda-beda adalah hal yang cukup menyenangkan, bu Yui memanggil namaku, lalu aku menghampiri beliau dan mengambil kertas ulanganku, hey aku beruntung, semua nilaiku adalah 70
Saat aku kembali ketempat dudukku, Ryuga yang dari tadi murung setelah melihat kertasnya mulai mengambil kertas ulanganku, aku tak begitu mengerti, tapi mukanya makin bertambah muram.
Setelah semua murid menerima kertas mereka, ibu yui memulai pelajaran, kemudian kelaspun berakhir dangan membosankan
Sekitar jam 9:30-10:00 adalah jam istirahat disekolahku, karena disaat seperti ini kantin akan penuh, aku memilih untuk tetap dikelas dan membaca buku, Ryuga masih duduk disampingku dari tadi, sejak ibu Yui keluar Ryuga terus menundukan kepalanya di tangannya yang menyilang di atas meja, mungkin dia masih meratapi nilainya
Ishiki mulai menghampiriku dari tempatnya dengan membawa kertas ulangannya lalu memperlihatkannya padaku, hei apa maksudnya? Ini benar-benar gawat! Dia pasti ada maunya, tapi apapun itu aku gak mau!
"Hey, selama ini kau tinggal di indonesia, emang kau pake bahasa apa?" Aku sedikit mengejeknya untuk membuatnya menyerah untuk apapun yang dia mau
"Nilaimu gimana Zell?" Dia mengambil kertas ulanganku yang masih ada diatas meja
"Waa..sudah ku duga, kau emang pintar, ajarin aku yah" sambungnya
Ajarin? Sudah kuduga, dia ada maunya
"Kenapa aku? Lihatlah masih banyak orang pintar di kelas ini" jawabku sambil memalingkan wajahku ke arah jendela
.
"Pliss..", wajah Ishiki tiba-tiba muncul dihadapanku bersamaan dengan suara itu, oi, oi, oi ini deket banget!!, aku bahkan bisa mencium aroma wangi dari rambut sebahunya itu. Sialan, lagi-lagi aku terpesona dengan kecantikannya.Oke-oke aku nyerah...
"Aku gak bakal bantu banyak" aku kembali menoleh kearah buku ditanganku
"Eh? Beneran mau?"
"Hmm" jawabku seolah mengiyakan
"Anggap aja ini buat bales budi waktu itu" sambungku untuk meyakinkannya
Kali ini Rainata datang menghampiri kami
"Gimana nilaimu Nata?" Tanya Ishiki sambil duduk di kursi kosong yang ada didepan Ryuga
"Aku Remeet di MTK" katanya
"Mau ikut kami belajar bareng gak?" Katanya seolah tanpa dosa yang belum minta izin denganku.
Rainata menatap kearahku lalu kembali menatap Ishiki sebagai lawan bicaranya, mungkin, mungkin saja dia sedang meminta izin denganku.
"Bolehkan Zell?" Tanya Ishiki yang mengerti apa yang tadi dilakukan Rainata
"Terserah.. Aku tadi udah bilangkan kalo aku gak bakal bantu banyak" kataku
"Tapi belajarnya dimana?" Tanya Rainata
"Hmmm, kalo gitu dirumahmu aja" jawab Ishiki dengan sangat cepat
"Pas pulang sekolah kami mampir dulu dirumahmu trus belajar, baru deh.. pulang" sambungnya dengan santai
"Terserah sih" jawab Rainata yang dari tadi berdiri di samping Ishiki
"Hei Zell, gimana denganku?" Tanya Ryuga yang mulai bangun dari ratapannya
"Apa maumu?" Jujur saja, aku sudah mengerti apa maunya, apa kau mencoba untuk menambah beban padaku?
"Arah rumah kita beda sih" jawabnya, dengan nada seolah berharap akan sesuatu
"Kalo kau mau aku bisa mengajarimu di saat jam istirahat" kataku yang sebenarnya hanya ingin menggertaknya untuk berhenti berharap yang macam-macam
"Beneran yak Zell!" Suaranya yang dikeraskannya seolah mengatakan "Aku pegang janjimu"
Hey, hey, hey apa katanya? Sialan! Lagi-lagi aku salah ngomong, harusnya aku nggak ngomong gitu ke Ryuga, karna dia Ryuga, mustahil di nolak, Sialannn!! Aku mau narik kembali omanganku tadi!!
"Zell, aku sama Nata mau kekantin, mau nitip gak?" Ishiki mulai berdiri dari tempat duduknya
"Nggak" sahut pendekku yang baru selesai menyesali perkataanku tadi
"Ga?" Kata Ishiki kembali, nada bertanya dan menatap Ryuga
"Aku nggak juga" jawabnya dan kembali menundukkan mukanya sepeti tadi
Ishiki dan Rainata berjalan keluar kelas lalu aku kembali membaca bukuku.
Tak terasa Waktu istirahat berakhir Ishiki dan Rainata tadi kembali setelah bell masuk berbunyi, kemudian tak ada hal yang terjadi sampai sekolah berakhir.
Aaahhh... Apa aku benar-benar harus ngajarin mereka??
KAMU SEDANG MEMBACA
Story at School
Dla nastolatkówZell, seorang pemalas yang kerjaannya hanya main game dan nonton film. Kehidupannya mulai KEMBALI kacau sejak kelas 2 SMA dimana dia KEMBALI dipaksa untuk mempelajari perasaan orang lain dan menyelesaikan masalahnya sendiri dan orang yang terlibat d...